10.

133 12 2
                                    

Setelah acara pertunangan Jiang Cheng dan Jin Guangyao, sekte Yunmeng Jiang langsung sibuk mempersiapkan pernikahan mereka.

Jin Ling memaksa paman kecilnya agar mempersiapkan diri untuk pernikahan. Sedangkan urusan sekte Jin, Jin Ling akan mengurusnya. Paman kecilnya sempat ragu, namun terpaksa mengiyakan karena sang keponakan yang memaksanya. Dia tau sang keponakan ingin segera bisa menggantikannya menjadi pemimpin sekte dan tidak ingin lebih merepotkan dirinya.

"Ah, bagaimana jika paman kecil ke Yunmeng?"

Jin Guangyao mengerutkan keningnya.

"Kau ingin kakimu dipatahkan oleh paman Jiang mu?"

Jin Ling hanya terkekeh mendengar pertanyaan paman kecilnya.

"Baik, baik. Paman kecil tidak boleh mengurusi sekte mulai sekarang. Karena aku yang akan mengurus semuanya. Paman kecil hanya boleh berjalan-jalan dan bersenang-senang di LanLing."

Jin Guangyao hanya tersenyum menanggapi perkataan sang keponakan.

Alhasil selama sebulan ini Jin Guangyao hanya menghabiskan waktunya dengan berlatih guqin nya serta melukis. Tak jarang dia menyempatkan diri untuk berjalan-jalan di sekitar pasar LanLing.

.
.
.

Tak terasa waktu pernikahan Jiang Cheng dan Jin Guangyao telah tiba. Jin Guangyao yang berada di kamar yang biasa dia tempati setiap menginap di Yunmeng sedang membiarkan para pelayan wanita menata rambut dan memakeup wajahnya.

Tok! Tok! Tok!

"A-Yao, waktunya sudah tiba."

Jin Guangyao tersenyum mendengar suara kakak kedua sesumpahnya itu. Dia beranjak dari duduknya dan memakai tudung kepalanya.

Jin Guangyao menerima uluran tangan Lan Xichen dan berjalan menuju altar leluhur.

Jiang Cheng dan Jin Guangyao sepakat untuk meminta restu pada para leluhur Jiang sebelum melaksanakan pernikahan. Jiang Cheng sudah melakukan itu, tinggal Jin Guangyao.

Setelah sampai, Lan Xichen melepaskan genggaman tangannya dari Jin Guangyao. Dia tersenyum melihat sang adik sesumpahnya meminta restu pada para leluhur sekte Jiang. Setelah selesai, mereka langsung kembali menuju altar pernikahan.

Sesampainya di altar, Jin Guangyao mengeratkan genggaman tangannya pada Lan Xichen. Dia merasa sangat gugup. Lan Xichen yang merasa genggaman di tangannya mengerat hanya tersenyum sambil mengusap lembut punggung tangan sang adik sesumpah.

"A-Yao, tenang lah. Atur nafasmu."

Jin Guangyao mengikuti instruksi sang Er-ge. Saat dirinya sudah tenang, Lan Xichen langsung membuka pintu altar dan pandangan semua orang langsung terpaku pada Jin Guangyao. Jiang Cheng bahkan sampai tidak bisa berkedip melihat kecantikan sang calon istri. Wei Wuxian yang melirik sang adik angkat hanya terkekeh pelan.

Lan Xichen dan Jin Guangyao berjalan menuju Jiang Cheng. Lan Xichen tersenyum sambil menyerahkan tangan Jin Guangyao pada Jiang Cheng.

"Jaga baik-baik adik sesumpahku ini. Jangan menyakitinya. Kembalikan kembali ke LanLing dengan baik-baik jika sudah tidak menyayanginya."

Jiang Cheng mengangguk mendengar perkataan Lan Xichen. Dia menerima tangan Jin Guangyao dan menggenggam tangan itu erat.

"Aku pasti akan menjaga dan membahagiakannya."

Lan Xichen tersenyum dan mendudukkan dirinya di sebelah sang paman.

Jiang Cheng dan Jin Guangyao mengucap janji suci pernikahan di depan semua tamu undangan. Wei Wuxian dan Lan Xichen selaku kakak dari kedua mempelai hanya tersenyum dan berdoa dalam hati mereka agar kedua adik mereka diberi kebahagiaan. Sedangkan Lan Wangji meneteskan air matanya. Dia terharu dan mengingat momen pernikahannya dengan Wei Wuxian. Dia tersenyum sambil mengelus perutnya pelan.

"Dipersilahkan untuk mencium pasangan."

Jiang Cheng tersenyum mendengar itu, sedangkan Jin Guangyao sudah memerah. Jiang Cheng mendekatkan kepalanya pada Jin Guangyao dan mengecup bibir itu. Hanya kecupan karena masih ada orang lain di sana.

Seketika tepuk tangan terdengar meriah saat diumumkan bahwa kedua pemimpin sekte besar itu sudah resmi sebagai pasangan suami istri. Jin Guangyao tersenyum menatap Jiang Cheng. Lan Sizhui dan Lan Jingyi yang menemani Jin Ling hanya tersenyum melihat air mata kebahagiaan di mata calon pemimpin sekte Jin itu.

Semua tamu undangan dari sekte kecil maupun besar menikmati pesta pernikahan itu. Wei Wuxian sibuk menggoda Lan Jingyi sambil mengambilkan makanan untuk sang istri yang beristirahat di kursi yang sedikit jauh dari keramaian.

Lan Xichen dan Lan Qiren memutuskan untuk mengobrol dengan para pemimpin sekte. Jin Ling menghampiri mereka dan meminta bimbingan mereka saat dia sudah diangkat menjadi pemimpin sekte Jin nanti. Lan Xichen dan Lan Qiren tersenyum mendengar itu.

"A-Yuan."

Lan Sizhui menolehkan ke arah sumber suara dan mendapati Jin Guangyao yang menyuruhnya mendekati pemimpin sekte Jin itu dengan senyuman. Lan Sizhui mendekati kedua mempelai dan mendapati usapan di kepalanya.

"Maaf atas semua perlakuanku kepada sektemu di masa lalu. Sekarang kau juga keponakanku. Jadi jangan sungkan untuk meminta bantuan ku jika kau kesulitan."

Lan Sizhui tersenyum.

"Tidak apa-apa, kok. Itu sudah lama juga dan itu memang kesalahan mereka."

Lan Sizhui mengangguk sebelum melanjutkan,

"Baik, paman Yao."

Jin Guangyao dan Jiang Cheng tersenyum. Mereka berdua sama-sama mengusap kepala anak angkat Wei Wuxian dan Lan Wangji itu.

Dari kejauhan ada Lan Xichen, Wei Wuxian, Jin Ling dan Lan Wangji yang melihat adegan itu. Mereka tersenyum. Wei Wuxian memutuskan untuk menghampiri Lan Sizhui dan merangkul bahu pemuda itu.

"Aiyoo, Meng Yao. Jangan ambil A-Yuan kami. Dia adalah anak sulung kebanggaan ku dan Lan Zhan."

Jiang Cheng hanya mendengus mendengar itu, sedangkan Jin Guangyao hanya terkekeh.

"Tidak kok. Aku merasa harus meminta maaf pada A-Yuan. Lagipula dia sekarang juga keponakanku."

Wei Wuxian baru teringat hal itu. Lan Sizhui secara tidak langsung memang keponakan Jiang Cheng dan sekarang Jiang Cheng menikah dengan Jin Guangyao.

"Ahahaha aku lupa."

Jiang Cheng mendengus dan memukul kepala Wei Wuxian.

"Kau terlalu sibuk dengan istrimu. Jadi melupakan segalanya."

"Aiyaa, shimei. Jangan cemburu."

Jiang Cheng hanya mendecih. Wei Wuxian hanya tertawa. Sedangkan Jin Guangyao dan Lan Sizhui hanya tersenyum.

Lan Xichen dan Lan Wangji yang melihat interaksi itu hanya tersenyum. Mereka berharap kebahagiaan ini tidak hanya sebentar.














TBC.

Jangan lupa vote dan commentnyaaaa

[END] Jin Ling's other parents [ChengYao]Where stories live. Discover now