part 15

127 22 2
                                    

Suzy mengigit roti dengan perlahan
Haruskah ia menceritakan perasaannya yang tak karuan pada gadis asing didepannya ini ?!

Rasanya mereka tidak punya hubungan yang lebih
Ia juga tak percaya dengan persahabatan...

Ia kembali menarik nafas, sial ...
Susah sekali mengatasi kegundaan ini.

" Ya ..." Ji Won menoleh ke jendela, ia juga tidak berani menatap Suzy secara langsung. " Apa kau marah karena aku dan Sehun dekat ?"

Suzy diam
Harus ia jawab apa ?!
Jika menjawab ya maka alasan untuk kemarahan itu apa ?!

" Kau menyukai Sehun ?"

Sungguh saat melontarkan pertanyaan itu sejujurnya Ji Won sangat gugup. Tapi demi apapun Ji Won ingin menikmati liburan ditempat kesukaannya ini dengan ceria.

Meski waktu terbaik ini tak ia habiskan dengan adik tercintanya tapi tetap saja ia ingin menikmati liburan ini.

" Kau gila ?" Ji Won menatap Suzy namun kali ini gadis Bae itu yang membuang wajahnya " aku hanya menyukai Min Ho... "

" Kau yakin ? "

" Tentu saja " jawab Suzy ragu

" Jujur saja ... Jika kau terus berpura-pura karena ego maka bukan hanya Sehun yang akan sedih tapi kau dan juga Min Ho."

Suzy menatap Ji Won yang sekarang sedang menatapnya juga
Keduanya bertukar pandangan...

" Jika kau menyukai Sehun aku rasa itu wajar. Bertahun-tahun ini saat apapun yang terjadi pada mu selalu ada Sehun untuk mendampingi mu. Meski awalnya risih tapi seperti drama-drama yang ku tonton... Perlahan rasa risih itu berganti menjadi rasa nyaman "

Suzy tak bisa mengelak
Benar ...
Saat banyak hal buruk terjadi padanya bukan Min Ho yang menjadi sandarannya

Cinta pada Min Ho sangat besar tapi karena pria itu jarang ada untuknya rasa cinta itu menghilang...

Ia marah saat tahu Min Ho menikah hanya Karena penolakan sementaranya tapi setelah itu ia menjadi biasa saja.

Melihat Ji Won yang selalu menempel pada Min Ho juga tidak terlalu mempengaruhinya.
Rasa cinta untuk Min Ho menghilang...

Rasa itu tanpa ia sadari telah berubah pada sosok yang lain.
Sosok yang selalu memberi dadanya untuk bersandar
Bahunya untuk ia menangis

" Kau tahu ... Aku tak pandai untuk menasehati orang. Aku tak punya teman perempuan sejauh ini ... Aku juga tak terlalu tahu tentang cinta tapi untuk pertama kalinya karena kau artis cantik yang pertama ku kenal maka aku akan memberikan sebuah nasihat "

Suzy masih diam menatap Ji Won
Mana ia sangka gadis didepannya ini juga sama seperti dia
Tidak punya teman...

" Jujur pada diri mu dan selesaikan masalah dengan tenang. Jangan lari ataupun menghindar karena itu akan membuat beban mu makin bertambah"

Ji Won menarik nafas dalam-dalam
Huuuftt
Berbicara dengan Suzy ternyata memakan tenaganya juga ...

Ia menatap Suzy yang tak memberi reaksi apapun
Sudahlah...
Diterima atau tidak pun nasehatnya bukan urusannya
Masalah ini terjadi karena ide bodohnya
Ia juga ingin menyelesaikan karena merasa terlibat

Ji Won bangkit berdiri, tak lupa memberi senyuman kecil pada Suzy

" Aku pergi ... Ada beberapa pekerjaan yang harus ku selesaikan"

Suzy masih termenung
Ji Won melangkah pelan, ia berjalan meninggalkan Suzy yang masih terdiam.

" Ji Won ssi ..." Ji Won yang sudah sampai didepan pintu menoleh kembali. " Terimakasih... Apa kita bisa berbincang lagi dilain waktu "

Ji Won mengangguk cepat sambil tersenyum lalu menutup pintu kamar Suzy
Sepeninggalan Ji Won, Suzy memakan sarapannya dengan tenang
Tak pernah punya teman bicara, sekali dapat teman ia merasa nyaman.

****
Sore hari, langit mulai berwarna gelap
Matahari mulai tenggelam, perasaan sedih itu terasa

Ji Won duduk, ia menatap matahari sambil mengenang masa lalu
Masa dimana saat senja adalah waktu hangat yang ia rasakan.
Bekerja seharian diladang dengan sang ayah dan mereka akan beristirahat saat mulai sore, ibu akan mengantarkan makanan bersama dan mereka menatap matahari yang perlahan pergi

Waktu berharga itu sudah menjadi kenangan, saat itu terasa hangat tapi jika melihat kembali saat ini ....
Terserah menyedihkan
Kenangan masa lalu memang terbaik

" Apa yang kau lakukan?"

Ji Won menatap Min Ho yang datang dengan 2 cangkir teh ditangannya

" Melihat matahari pergi "

" Apa bagusnya?"

" Kau mana tau Seni... Saat matahari pergi kita bisa merasakan seni yg luar biasa "

" Apanya? Aneh "

Ji Won menatap Min Ho kesal
Dasar tidak peka !

" Menurut mu ... " Min Ho menyodokkan teh kepada Ji Won sambil memandang langit " apa aku pengecut jika melepaskan Suzy ?"

Ji Won menatap Min Ho heran, apa sekarang ia terlihat sebagai penasehat ?
Suzy, Sehun dan Min Ho menanyakan segala hal padanya seperti ia terlihat ahli saja dalam bidang ini...

" Kenapa pengecut ?"

" Sehun bilang padaku setidaknya aku harus memperjuangkan Suzy jika aku mencintai -nya "

" Lalu ?"

" Tapi aku memilih melepaskan "

" Haah sebenarnya perkataan Sehun ada benarnya juga, hubungan Suzy dan Sehun belum jelas. Perasaan keduanya juga belum pasti ... Kau memilih melepaskan meski semuanya belum terlihat jelas, bagaimana jika Suzy terluka?"

" Ji Won ah ... Dengan ku Suzy tidak pernah tertawa lepas, ia selalu merasa di kekang karena ibu, tidak sebebas bersama Sehun "

Ji Won diam

" Keluarga Sehun sangat pengertian sedangkan aku tidak, ibu sangat keras"

" Apa kau tak bisa berjuang  ?!"

" Sangat bisa ... Tapi sangat sulit memilih antara ibu dan Suzy "

Ji Won mengangguk paham, benar ... Cinta dan keluarga adalah pilihan sulit.
Apa lagi ny. Lee tipe wanita yang sulit di goyah pendiriannya
Mengingat ketegasan ny. Lee, Ji Won jadi berpikir masa remaja apa yang dulu ia lewati ...

" Aku tidak menilai tn. Lee pengecut. Tn Lee adalah pria terbaik, mempertimbangkan segala hal ... "

Min Ho memperhatikan Ji Won
Ia tersenyum kecil, apa-apaan ini ?!
Apa ini takdir Tuhan ?!

Ia dan Ji Won digariskan bertemu untuk jadi teman bicara seperti ini ?
Hubungan ini ....
Akan ke mana nantinya ?

Min Ho tersadar dari lamunannya ketika tangan kecil Ji Won memegang pipinya, tangan kecil itu sangat hangat

" Jika tuan merasa perlu diperjuangkan dengan segala pertimbangan maka perjuangankanlah "

Ji Won tersenyum manis

" Tapi jika perjuangan tuan membuat nona Bae kesusahan maka lepaskanlah. Karena mencintai sesungguhnya tak harus memiliki. Membiarkan ia bahagia dengan pilihannya juga termasuk mencintai..."

Seketika Min Ho merona, jarak mereka cukup dekat
Dan jujur saja, saat matahari terbenam wajah Ji Won semakin terlihat cantik

Deg ....
Debaran Min Ho sungguh tak bisa diatasi
Perasaan macam apa itu ?!


Bersambung

Maaf yah update-nya lama
Saya tenggelam dalam cerita manhwa 🥺🤭
Terlalu asik dengan ceritanya sampai lupa up

Maaf 🙏

Tolong berikan masukannya 🙏🙏😇

i love youWhere stories live. Discover now