46

590 35 0
                                    

Author POV:

The Squad melihat Dahyun berjalan keluar dan Sana mengejarnya sambil menangis. Mereka ikut keluar dari rumah dan berlari ke arah Sana, yang sedang menangis sambil berlutut.

"Astaga, apa yang terjadi?!" Tanya Irene kaget

"Dahyun putus denganku.." Sana terisak dan semua orang melebarkan mata mereka mata.

"APA!" The Squad berteriak.

"Dia putus denganku dan pergi memakai mobilnya.."
Sana terisak.

Teman-teman saling memandang dengan tatapan 'Aku tidak tahu harus berbuat apa'. Seulgi menghampiri Sana perlahan dan duduk di sebelahnya. Dia memeluknya dan menepuk bahunya untuk menenangkannya.

Sana menangis di pelukan Seulgi sementara Jennie dan Irene mencoba menghubungi Dahyun.

"Ponsel Dahyun tidak aktif" Jennie.

"Tenanglah mungkin dia sengaja mematikan ponselnya"Irene

"Dia membutuhkan ruang sendiri saat ini, jadi untuk saat ini biarkan dia tenang dulu!" kata Lisa dengan tenang dan memeluk Jennie.

Jennie memeluknya badannya sedikit membungkuk dan membenamkan wajahnya ke leher Lisa cukup sulit mengingat fakta bahwa Lisa lebih pendek dari Jennie.

"Ayo Girls, sebaiknya kita pulang, mungkin Dahyun ada disana" Irene dan para gadis mengangguk.

"Ayo Sana, ayo berdirilah," kata Momo dan Sana mengangguk lesuh

The Squad kembali ke dalam untuk mengambil barang-barang mereka dan Segera pulang setelah itu.

"Sudah?" Tanya Saulgi dan gadis-gadis itu mengangguk.

"Baiklah kalau begitu, ayo pulang" ajak Nayeon dan mereka pun mulai keluar pintu. Setelah itu mereka berpamitan dengan  JenLiChuChaeng. Mereka pun pergi

Skipp
---------

.

.

.

.

.

Jennie POV:

Aku kembali ke kamar dengan Lisa. Tanpa berbicara sepatah kata pun. Aku membuka pintu dan membiarkan Lisa masuk. Aku menutup mengunci pintu dan berjalan naik ke ranjang.

Lisa juga naik ke tempat tidur dan menatap mataku. Aku
Mengangkat alis ke arahnya dan dia hanya menghela nafas.

"Ada apa sayang?" Tanyaku

"Masalahnya adalah, Sana dan Dahyun sudah bersama selama 2 tahun dan mereka bahagia. Aku tidak mengerti bagaimana mereka bisa putus begitu saja...!" jelas Lisa sambil menunduk sedih.

Aku mengangkat dagunya dengan lembut dan menatap matanya.

"Hei, jangan melihat ke bawah sayang, oke? Aku cukup yakin mereka akan segera memperbaikinya lagi oke?" Aku
meyakinkannya.

"Hm kamu yakin Nini?" Tanya-nya

"Iya aku yakin Lili. Sekarang kemarilah, aku ingin berpelukan!"
kata memohon dan Lisa terkikik.

Lisa menghampiriku dan membuka tanganku untuk memeluknya. Kami merasa nyaman dan aku mencium kepalanya.

"Lisa" bisikku memanggilnya.

"Hmm" Lisa berdehem

"Ada sesuata yang ingin kukatakan kepadamu." Kataku serius  dia menatapku bingung.

"Apa itu?" Tanya Lisa penasaran.

"Aku harus pergi tur selama 6 bulan.!"Aku menghela nafas

"Apa?!" Kagetnya

My Baby Lili Where stories live. Discover now