( 14 ) Wanita misterius

151 77 40
                                    

Vero Adiwijaya, kakak angkat Queen yang menemukan gadis malang itu di sungai

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Vero Adiwijaya, kakak angkat Queen yang menemukan gadis malang itu di sungai. Saat itu, Vero mengangkat dia sebagai adik angkatnya dengan persetujuan kedua orang tuanya tentunya.

Ayahnya adalah ketua mafia terbesar, maka dari itu setiap pembunuhan atau tindakan kriminal yang mereka lakukan tidak akan di ketahui oleh siapapun. Kecuali, para mafia-mafia.

Pada malam hari itu, ketika adik angkatnya Queen kecelakaan, hati Vero begitu terpukul. Apalagi ketika mendengar kabar, bahwa ada seseorang dengan wajah yang benar-benar mirip dengan Queen. Pria itu benar-benar tak percaya jika itu Queen, mungkinkah itu kembaran Queen?

Dulu, Queen pernah bercerita pada dirinya. Dia mempunyai kembaran yang bernama Alesha, dia sangat mirip dengannya, dan dia sangat merindukannya. Sialnya, ketika Vero belum mewujudkan keinginan adiknya, Queen mengalami kecelakaan.

Perlahan, tangan pria itu membuka pintu. Dia tersenyum, ketika melihat seorang wanita cantik dengan wajah pucat terbaring di sana, tubuhnya terpasang alat-alat pembantu agar dia tetap hidup. Tak lupa dengan alat pemantau detak jantung.

Pria itu tersenyum, ia mendekat lalu mengelus rambut panjang wanita itu. "Gue nunggu lo bangun, gue pengin cerita sama lo tentang banyak hal yang lo laluin berbulan-bulan ini," ujarnya.

Matanya memanas, jantungnya berdegup kencang melihat wajah wanita itu yang sangat pucat. Air mata keluar, dengan cepat Vero menghapusnya. "Gue mohon, lo bertahan." Tak kuasa menahan air matanya, Vero menangis.

"Gue sengaja sembunyiin ini, lo harus bertahan, lo kuat, gue ngga mau kehilangan lo," katanya sesenggukan.

Kondisinya saat ini memang stabil, namun Vero takut, sewaktu-waktu dia bisa meninggalkannya. Wanita itu telah koma lebih dari dua bulan lamanya, sekarang ia dirawat di rumah dengan suster yang selalu menjaganya, tetapi alat-alat kedokteran masih terpasang di tubuh mungilnya.

"Tuhan jahat, lo belum bisa tangkep orang yang ngelakuin percobaan pembunuhan ke lo, tapi lo udah kayak gini. Gue mohon, lo bertahan, nanti kita cari sama-sama orang itu." Ia berkata demikian sembari menangis tersedu-sedu, Vero memegang tangan lemas wanita itu, sesekali ia mengecupnya.

"Jangan coba lo tinggalin gue, gue ngga bisa," katanya lirih, ia menghapus air mata yang turun deras dari matanya. Ia tersenyum singkat lalu mencium keningnya. Lalu, Vero melangkah pergi dari ruangan tersebut.

Seorang pria menepuk pundaknya, dia tahu Vero cukup terpukul dengan ini, dia sering melihat Vero menangis sesenggukan disana. "Kamu tidak boleh seperti ini terus, kalo memang sudah saatnya dia pergi, ikhlasin."

Vero menoleh. "Pah, kita bahkan belum ketemu sama keluarganya. Mungkin mereka waktu itu nyariin dia," katanya pelan.

"Saya tau Vero, kamu lihat sendiri kan, kita tidak bisa menemukan keluarga kandungnya, dia tidak dicari oleh mereka," sahutnya.

QUEEN'S LIFE [COMPLETED]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora