Hari ini, pensi kampus Ryujin dipenuhi oleh banyak orang, bukan cuma mahasiswa asli sana tapi juga dari kampus rivalnya, salah satunya Karina—yang terpaksa ikut untuk menemani Winter, pacarnya—dan Yeji, kalau Yeji sepertinya ikut karena dia banyak kenalan di kampus ini.
"Lo berasa artis, Rin. dari tadi dilihatin terus sama orang-orang." kata Yeji, menyadari temannya itu jadi pusat perhatian orang-orang.
"Darurat cewek cakep kali nih kampus, sampe ngeliat gue kek ngeliat bidadari."
Yeji menghela nafas pendek. Karina memang selalu begitu, terlalu vokal jika tidak menyukai sesuatu. Meski begitu, dia tidak bisa menyangkal pernyataan tersebut.
"Kalau bukan gegara Winter, gue ogah kesini. Panas banget, anjing."
"Lu bilang bareng Winter, Winternya kemana?" tanya Yeji bingung karena bukannya bersama sang kekasih, Karina malah memilih bersamanya.
"Lagi di Backstage, noh. Ketemu temennya, Ryujin."
Sementara itu, seperti apa yang dikatakan oleh Karina. Winter sedang berada di backstage, menyapa Ryujin yang akan menjadi band pembuka acara pensi kampusnya. Winter nampak senang melihat teman yang ia anggap seperti saudaranya itu terlihat lebih keren dibanding biasanya.
"Ngelihatinnya santai aja, nanti gue dicakar Karina lagi."
"Dih, apaan sih, Ryu..." Winter terkekeh sebelum Ryujin berjalan ke arah cermin di samping Winter.
"Gue makin cakep kan kalo begini?"
Winter mengangguk. "Iyain aja biar seneng,"
Mereka tertawa lepas sebelum akhirnya panitia meminta Ryujin dan rekan Bandnya untuk bersiap-siap karena acara sudah akan di mulai.
"Gue siap-siap dulu, ya..."
"Iya, lo semangat, Ryu."
Ryujin mengangguk dan mulai bersiap-siap sementara Winter pun keluar dan berjalan menemui Karina. Karina yang lesu tiba-tiba bersemangat melihat gadis pujaan hatinya muncul dengan senyum lebar.
"Udah ngobrolnya?"
"Iya, Ryu udah mau tampil."
"Baguslah, gue mau lihat sebagus apa dia tampil sampe minta kamu dateng."
Suara MC mulai terdengar, mengumumkan bahwa sebentar lagi acara akan resmi di mulai. Tak lama, ia mulai mempersilahkan band pertama untuk naik, band itu bernama ITZY. Bandnya Ryujin. Sorakan mulai terdengar meriah begitu Ryujin dan kawan-kawan memperkenalkan diri.
Ryujin memang seterkenal itu di kampusnya, mau dari laki-laki atau perempuan, semua pasti suka sama Ryujin. Sayangnya, orang seperti Ryujin malah ditolak sama Winter. Karina tersenyum lebar, rasanya agak bangga bisa ngalahin Ryujin untuk mendapatkan Winter.
"Untuk lagu pertama, saya persembahkan untuk orang yang spesial untuk saya, Kim Minjeong..."
Mendengar itu, Karina langsung merasa marah. Ia dapat melihat pandangan Ryujin tertuju pada Winter yang tidak jauh dari panggung bersamanya. "Sialan. Masih aja nyari kesempatan..." guman Karina.
Winter yang tahu pacarnya kesal hanya bisa tersenyum dan menggandeng tangan sang kekasih. Melihat perlakuan Winter padanya, Karina tidak punya pilihan lain selain bersabar.
Lagu yang Ryujin nyanyikan adalah lagu dari HONNE berjudul no song without you. Itu adalah lagu yang suka Ryujin putar kalau berpergian bersama Winter, jadi Winter sudah hapal lagunya.
Penampilan pertama Ryujin berakhir meriah dan mereka akan langsung lanjut ke lagu ke dua. Winter merasa haus, jadi dia minta Karina untuk menunggu dia kembali. Karina cuman mengangguk. Dia juga gak mau harus berdesak-desakan sama orang lain yang ingin maju ke dekat panggung.
Lagu kedua yang dibawakan Ryujin adalah lagu Charlie Puth - Light Switch. Begitu lagunya dinyanyikan, Karina melihat dua laki-laki sedang mencoba untuk ngobrol dengan Winter, namun Winter masih ramah untuk menolak. Begitu hendak kembali ke Karina, salah satu laki-laki itu malah menahan tangan Winter membuat amarah Karina meledak-ledak.
"Dia bilang dia gak mau ngobrol sama lo, bangsat." ucap Karina sambil menghantam wajah laki-laki yang sudah menyentuh tangan Winter. Orang-orang disekitaran mereka terkejut bukan main.
Winter bahkan tidak bisa bereaksi apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why We Break Up? | WINRINA
Fanfiction!! WARNING !! GXG AU / FANFICTION !! TW / GIRL LOVE !! *** Namanya juga pasangan, bisa putus nyambung kapan aja selama masih sayang. Tapi, kenapa Winter dan Karina yang jelas-jelas masih sayang satu sama lain malah memilih untuk berpisah kali ini?