🔝 Teka-teki

6.4K 495 14
                                    

Happy reading
30 August 2023
.
.
.

Matahari sudah menyapa sejak 3 jam lalu, dan Harry sudah kembali mengumpulkan energinya yang terkuras karena Rut yang tiba-tiba melandanya beberapa hari yang lalu.

Ruangan kebutuhan rahasia milik Draco terlihat cukup rapih, dengan nuansa gelap dan hijau yang menenangkan, bahkan Harry bisa mencium pheromone Draco yang sepertinya sudah sangat melekat di kamar itu.

Kini Harry berjalan-jalan menyusuri setiap sudut kamar, melihat keunikan apa lagi yang ada di sana selagi menunggu Draco kembali dari kegiatan belajarnya.

Rak buku besar terletak indah di sana, dengan setiap sudut yang terdapat ukiran ular kobra hijau yang melilit. Ular kobra yang hampir sama dengan tanda Mate gabungan miliknya, yang membedakan miliknya terdapat bunga-bunga kecil seperti sakura.

Hingga sebuah buku bersampul merah dengan bunga-bunga berwarna putih yang menghiasi cover buku itu terdapat bercak darah hitam mengering.

Dengan keberaniannya dia mengambil dan membaca buku itu dengan hati-hati, mencoba memahami hal apa yang ada dalam buku itu.

'Sihir putih selalu menjunjung kesucian, keadilan dan Tahta. Tak ada dalam sejarah jika sihir putih dan hitam harus menyatu, jika memaksa maka yg akan tercipta kekuatan yang akan menghancurkan dunia sihir dalam generasinya'

Harry membulatkan matanya terkejut, buku itu adalah buku yang sama bertentangan dengan buku yang Harry dan Neville temukan ketika berada di perpustakaan.

Mengapa Draco memilikinya? Bukankah buku itu hanya di miliki oleh beberapa orang? Bagaimana bisa Draco memilikinya?

Tanpa berfikir lama, Harry pun segera memakai pakaiannya dengan lengkap, dan pergi dari kamar sambil membawa buku itu.

"Aku harus bertemu Neville"

_______________________

Brak!!

"Hei mahluk pirang?! Kau menculik anakku lagi?!"

Nafas Hermione menggebu, jarinya memutih setelah memukul meja Slytherin dengan keras, hingga semua anak asrama hijau itu menoleh dengan geram. Hei acara makan mereka terganggu..

Ron, Ginny dan Seamus yang berada di belakang Hermione langsung menahan tubuh Hermione untuk tidak terus melakukan keributan saat makan siang, sungguh mereka sangat tidak ingin permusuhan Gryffindor dan Slytherin kembali terjadi seperti sebelumnya.

"Dimana Harry? Kau menculiknya lagi? Jangan kira aku tidak tahu!"

Pansy yang melihat keributan itu langsung berdiri di depan Draco, menatap tajam Hermione. "Bisa kah kau berbicara baik-baik, Mione?"

"Aku tidak bisa berbicara baik-baik jika menyangkut Harry! Dan tolong jangan halangi aku untuk tidak membuatnya patah tulang jika Harry terluka" teriak Hermione dengan mata memerah menahan tangis.

Sebenarnya Hermione tak ingin membentak Pansy- seseorang yang paling Hermione sayangi setelah Harry, namun bagaimana lagi jika emosinya benar-benar menguasainya saat ini.

Pansy menatap Hermione dengan tatapan dalam tersirat. Tanpa memperdulikan teman-temannya, Pansy langsung menarik tubuh Hermione dalam dekapannya, mencoba menenangkan emosinya yang kini berganti Isak tangis.

"Bisa kita bicara di tempat lain? Sepertinya kau membutuhkan aku" bisik Pansy sambil terus mengelus punggung bergetar itu.

Hermione hanya mengangguk, menyembunyikan wajahnya di bahu Pansy dan berjalan keluar dari aula utama.

My Evil Enigma [Drarry] - ENDWhere stories live. Discover now