( 15 ) Hari yang aneh

153 76 40
                                    

Setiap orang itu memiliki masalahnya tersendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setiap orang itu memiliki masalahnya tersendiri. Masalah akan bertubi-tubi datang, jadi kamu harus bertubi-tubi menyelesaikannya. –Si kembar.

***

Ayam berkokok, matahari menembus gorden Alesha yang membuat mata gadis itu terbuka. Matahari berhasil membangunkan dirinya yang tertidur pulas di kasurnya yang empuk.

Hembusan angin sangat sejuk, ternyata malam tadi hujan. Gadis itu sama sekali tak menyadarinya.

Ia mengambil nafasnya sejenak, dia lalu menuju meja makan dimana meja itu masih kosong dan terlihat sangat sepi. Dimana semua orang?

Dia melihat ke arah dapur, kosong tak ada orang. Akhirnya ia berjalan ke sana, menyiapkan susu putih dan roti yang beroleskan selai cokelat di sana. Dia memakan roti itu sembari berjalan menuju meja makan, dia lalu duduk.

Dimana semuanya? Apa mereka pergi? Kemana? Alesha sedikit tak menghiraukannya, meski dirinya penasaran apa yang sebenarnya terjadi, setelah memakan roti di tangannya, gadis itu menyeruput susu putih hangat di depannya.

Setelah habis, gadis itu naik ke lantai dua dan pergi ke kamarnya untuk menyiapkan pelajaran dan seragam sekolahnya. Lalu, ia mengambil handuk dan ke kamar mandi.

Setelah berpakaian dan siap untuk sekolah, ia turun dan tak menghiraukan keadaan sekitar. Dia membuka pintu dan melihat ada Leon yang sudah berdiri di depan pintunya. "Ngagetin."

"Berangkat yuk, ay!" katanya, ia menggandeng tangan Alesha, dengan cepat ia menepisnya.

"Enak aja lo panggil gue ay." Alesha menaikkan bahunya.

"Oh iya, kata Rayyan mereka lagi ada urusan. Lo jangan sedih ya Ay," ujarnya, ia merubah ekspresinya menjadi sedih.

Alesha tertawa terbahak-bahak. "Apaan coba? Ya ngga bakalan sedih lah."

"Jangan ketawa segitunya, entar lo abis ini nangis lagi," ujarnya pelan.

"Lo kenapa sih Le? Aneh banget hari ini, kalo sakit tuh tidur di rumah, jangan malah berkeliaran," katanya, ia menggelengkan kepalanya pelan.

Gadis itu berjalan pergi melenggang, meninggalkan Leon begitu saja. Tapi, Leon menahannya. "Mau kemana?" tanyanya.

"Berangkat sekolah lah, kemana lagi emang," jawabnya.

"Yaudah ayo," katanya sembari berjalan ke arah mobil putihnya yang terparkir itu.

"Ngga ah! Gue mau pesen ojek aja," sahutnya sembari mengambil ponselnya.

Leon mendelik, ia menghampiri Alesha. "Disuruh Rayyan, cepetan masuk. " Dia menarik lengan Alesha untuk masuk ke mobilnya.

Alesha berdecak kesal, untuk apa Rayyan menyuruh Leon menjemput dan mengantarnya seperti ini. Padahal dia sudah biasa berangkat dan pulang sendiri, lalu dimana Rafa?

QUEEN'S LIFE [COMPLETED]Where stories live. Discover now