Telusuri

136 9 1
                                    

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.







"Lo yakin ini tempatnya?"
Tanya Dante. Dia menatap sebuah vila yang terletak di area jarang penduduk. Bahkan bangunan itu seperti satu-satunya bangunan yang ada di situ.

Naren mengangguk pasti. Meskipun kejadian itu sudah terjadi 3 tahun lalu, tetapi Naren yakin bahwa dia tidak salah ingat.

"Tapi kayaknya ini udah lama ngga ada penghuninya Ren. Lagian kenapa bisa Sara sampe sini? Lo ngga inget terakhir kali siapa yang ngajak Sara ke sini?"
Ucap Erlan. Cowok itu berjalan mendekat ke arah pintu masuk. Bahkan gagang pintu itu sudah terlihat berkarat.

"Sara ngga ngasih tau apapun. Saya beneran ngga tau siapa dibalik masalah ini".
Ucap Naren. Dante dan Naren mengikuti langkah Erlan. Mereka mencoba mengintip dari jendela. Apakah masih ada orang yang menghuni penginapan ini.

Nihil.

Tidak ada tanda-tanda penginapan itu berpenghuni. Erlan tidak habis cara. Dia memaksa mendobrak pintu itu. Hingga pintu itu terbuka setelah dobrakan ketiga.

"Gila ya Lo".
Ucap Dante sambil tertawa. Ketiganya seperti penjahat yang sedang mengincar sebuah rumah.

"Partner in crime. Mau masuk ngga Lo?"
Tanya Erlan dengan sebelah alis yang terangkat. Wajahnya menunjukkan senyum tengil yang membuat Naren terkekeh melihat itu. Cowok itu pun berjalan mengikuti langkah kedua temannya.

Tidak seperti perkiraan Naren, keadaan di dalam sangat rapi. Bahkan   tidak ada sedikitpun debu yang menempel di berbagai furnitur yang ada di sana. Naren mengernyit heran.

"Kalian ngerasa aneh ngga sih. Kenapa tempatnya bersih banget. Seperti ada orang yang baru aja masuk ke sini".
Ucap Erlan yang diangguki oleh Dante.

"Lo inget di mana tempat kejadian?"
Tanya Dante. Naren segera berjalan. Dia memimpin masuk ke dalam kamar yang dulu menjadi saksi pemerkosaan yang dialami Sara.

Ketiganya semakin terkejut. Kondisi kamar tidak jauh berbeda dari ruangan lainnya. Sangat rapi dan bersih. Bahkan seprai terpasang dengan sempurna di tempatnya. Meja di sudut kamar, lemari bahkan rak buku yang dulu berantakan kini tertata dengan rapi.

"Gue yakin pasti ini tempat masih dipantau sama pemiliknya".
Dante berjalan di sekeliling. Berusaha mencari jejak yang tertinggal meskipun itu terlihat sangat mustahil.

"Lo ngga pernah lapor kejadian itu ke polisi?"
Tanya Erlan yang sudah duduk di ranjang yang ada di sana. Dia membiarkan Dante mencari bukti.

"Kamu tau kalo saya bahkan akan dilaporkan ke polisi saat itu. Sara sudah meminta saya untuk merahasiakan kejadian yang dia alami. Jadi saya ngga berani untuk melaporkan kejadian itu ke polisi".
Ucap Naren. Mengingat kejadian setelah kematian ayahnya, tidak ada polisi yang datang seperti ancaman yang dilakukan Kak Ikal. Mereka benar-benar menghilang dari hidup Naren setelah itu.

Falling Into You [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora