1

643 96 17
                                    

COOL WITH YOU

SATU

"APA KAU SUDAH TIDAK WARAS?!"

Jongin menatap ayahnya yang sedang sangat marah dengan santai, Jongin tidak mengerti mengapa kedua orangtuanya harus sangat marah, padahal tidak terjadi apa-apa semalam. Semua urusan juga sudah dibereskan, tidak ada yang terluka. Kenapa ayah dan ibunya memarahinya seperti orang yang sedang kesurupan makhluk jahat.

"KAU MENGEMUDI DALAM KEADAAN MABUK! DAN INI BUKAN PERTAMA KALINYA! BAGAIMANA JIKA KAU MENABRAK SESUATU?! BAGAIMANA JIKA KAU MENABRAK SESEORANG?! APA KAU TAHU BETAPA BERBAHAYANYA TINDAKAN ITU KIM JONGIN?!"

"Ayah berhentilah berteriak, aku bisa mendengar suara Ayah dengan sangat jelas. Jadi bisakah Ayah lebih tenang?"

"TENANG?!" Soohyun menarik kerah kaos yang dikenakan oleh Jongin dengan sangat marah. "Kepalamu sepertinya terbentur dengan keras. Tenang?! Kau meminta Ayah untuk tenang saat kau melakukan kesalahan besar yang bisa merenggut nyawa orang lain. Jika hanya kau yang mati karena mengendarai mobil saat mabuk, Ayah tidak akan peduli!"

Brug

Soohyun mendorong Jongin ke atas sofa setelah melepaskan kerah kaosnya dengan kasar. Jongin menahan kesal sambil menatap ke arah lain. Setidaknya sebelum ibunya menambahi dengan tamparan keras di pipi kanan.

PLAK

Seulgi menatap Jongin dengan tatapan bercampur antara marah, sedih, dan kecewa. "Kau harus belajar tentang tanggung jawab. Kau tidak akan mendapatkan lagi semua fasilitas yang membuat kehidupanmu menjadi sangat mudah."

"Aku bekerja dengan sangat baik untuk Perusahaan keluarga kita. Apa yang kurang, Ibu?!" Emosi yang sudah Jongin tahan akhirnya meledak.

Seulgi menyilangkan kedua tangannya di depan dada, menatap Jongin dengan marah dia melarang suaminya untuk mengambil alih. "Iya, kau bekerja dengan sangat baik di Perusahaan keluarga kita. Empat kali berkelahi di klub malam, enam kali diperiksa oleh pihak kepolisian, menjalani percobaan penahanan selama satu minggu, empat kali wajib lapor, sepuluh kali mengemudi dalam keadaan mabuk, nyaris menabrak pejalan kaki sebanyak dua kali, satu kali menabrak tempat pemberhentian bus. Kau masih bertanya apa yang kurang? Jangan mengetes kesabaranku Kim Jongin atau aku tidak segan untuk menendangmu keluar dari Keluarga Kim. Kau tidak menjaga nama baik keluarga, pembuat onar, bajingan tengik brengsek sialan!" Maki Seulgi.

Jongin diam tentu saja dia tidak berani melawan ibunya. Ayahnya masih bisa ditoleransi meskipun sangat marah, ayahnya tidak pernah mencabut fasilitas. Berbeda dengan ibunya yang bisa bertindak ekstrim seperti memasukan Jongin ke sekolah militer. Menyita semua kartu kredit dan kartu debit Jongin salama enam bulan. Maka, Jonginpun diam tidak melawan tidak mau mendapatkan hukuman yang lebih parah dari yang pernah dia terima.

"Jangan keluar dari kamarmu sebelum Ibumu meminta kau untuk keluar!" geram Seulgi kemudian keluar dari kamar Jongin bersama dengan Soohyun.

Jongin tidak pernah membuat onar, sebenarnya dia adalah anak yang penurut dan melakukan semua hal yang akan membuat kedua orangtuanya bangga. Dia berprestasi selama masa sekolah dan kuliah, menjadi lulusan terbaik di universitasnya. Dia juga mengurus Perusahaan keluarganya dengan baik. Pergi ke kulub malam adalah normal, semua teman-temannya melakukan hal yang sama, menyetir dalam keadaan mabuk, Jongin bahkan tidak mabuk, dia sadar, hanya satu gelas bir.

Masalah dengan pihak kepolisian itu hanya masalah kecil yang dibesar-besarkan. Jongin berbaring di atas ranjang tempat tidurnya, menunggu hukuman macam apa yang akan diberikan kepadanya. Meraih ponsel dan mengecek pesan chat dari teman-temannya, merencanakan Sabtu malam yang gila seperti biasa. Berpesta habis-habisan. Dia masih sangat muda dan nyaris memiliki semuanya, jadi untuk apa tidak menikmatinya? Sayang sekali jika masa muda hanya dihabiskan untuk hal-hal membosankan yang tidak membuatmu merasa hidup.

(PROYEK SUDAH SELESAI) COOL WITH YOUWhere stories live. Discover now