2

1.1K 173 1
                                    

Disini sekarang jaemin dan renjun berada di sebuah cafe yang tak jauh dari tempat kejadian dimana renjun hampir saja kehilangan nyawanya. Jaemin hanya memandang sahabat sekaligus orang yang selama ini dia cintai itu, ntah kenapa dia sangat sedih melihat sahabatnya sekarang seperti ini.

"Ada apa renjun? Apa kau bertengkar dengannya?" Ucap jaemin karena dia tak mau menyebut nama pria itu sama sekali selama renjun berhubungan dengannya.

"Aku—aku sudah putus dengannya jaemin." Ucap renjun lirih dan jaemin merasa sangat lega sekali, karena setidaknya renjun sudah lepas dari pria brengsek itu.

"Lalu apa dia melakukan hal kasar padamu?" Ucap jaemin.

"Jaem hiksss... Dia hiksss... Dia menolak anak yang ku kandung jaemin hiksss..." Ucap renjun menangis. Jaemim benar-benar membulatkan matanya dan menahan amarahnya karena pria brengsek itu sudah merusak orang yang dia cintai dan rak mau bertanggung jawab.

"Jaemin hiksss.. kau pasti juga jijik denganku bukan hiksss... Aku tak tau harus apa jaem hiksss... Orangtuaku pasti akan marah hiksss... Aku tak tau nasib anak ini hiksss..." Ucap renjun sembari mengelus perutnya yang masih datar dan itu tak lepas dari pandangan jaemin sama sekali.

Jaemin lantas menggenggam tangan renjun dan menatapnya membuat sang empu menatapnya kembali.

"Biarkan aku menjadi ayah dari anakmu renjun."

"Ne? Tapi kenapa jaemin?"

"Aku ingin anak itu menjadi anakku renjun."

"Tidak, kau tak berhak bertanggung jawab dengan hal yang tak kau lakukan jaemin."

"Aku tak terima penolakan renjun."

"Kenapa jaemin?"

"Karena aku sudah lama mencintaimu. Aku pengecut karena tak berani mengatakan perasaanku yang sebenarnya padamu." Ucap jaemin dan renjun hanya terdiam begitu mendengar dan dia tak menyangka kalau selama ini jaemin menyukainya, itu tandanya dia telah menyakiti jaemin selama ini.

Jaemin melihat renjun semakin menangis, diapun melepaskan tangannya dari renjun dan beranjak dari duduknya untuk memeluk renjun.

*Jangan menangis lagi renjun."

"Aku berarti sudah sangat menyakitimu selama ini jaemin hiksss... Aku tak tau selama ini kau mencintaiku hiksss..."

"Gwanchana injunie." Ucap jaemin sembari mengelus punggung sempit itu.

"Aku tak pantas untukmu jaemin hiksss.. aku sudah merupakan benda rusak."

"Kau pantas renjun, kau pantas. Sangat pantas, karena kau Huang Renjun. Jadi, izinkan aku menikahimu dan menjadi ayah dari anakmu renjun, aku akan mengganggap dan menyayanginya sebagai anak kandungku sendiri renjun. Aku hanya tak ingin kehilanganmu. Aku pastikan kau akan bahagia setelahnya. Aku tak memaksamu untuk mencintaiku secepat itu renjun, tapi biarkan aku melakukan hal ini. Aku mohon." Ucap jaemin dan renjunpun melonggarkan pelukannya untuk menatap sang sahabat yang terlihat sangat tulus, renjunpun menganggukkan kepapanya dan memeluk jaemin lebih erat.

"Makasih jaemin hiksss... Makasih sudah menerimaku yang sudah rusak ini hiksss..."

"Sssttt, kau bukan benda rusak renjun. Kau adalah yang terbaik. Sudah, berhenti menangis." Ucap jaemin lalu diapun melonggarkan pelukannya pada renjun lalu menghapus airmatanya.

"Sekarang kau hanya boleh bahagia. Aku akan mengatakan semuanya pada orangtuaku juga pada orangtuamu lalu menikahimu."

"Aku tak mau babaku menghajarmu jaemin."

"Setidaknya itu setimpal. Karena aku mendapatkan anak yang dia jaga."

"Tapi ini tidak adil bagimu jaemin."

"Ini adil renjun, karena aku akan bersama denganmu selamanya." Ucap jaemin dan renjun hanya bisa diam sambil menatap sahabatnya itu.

















_________________





Disini jaemin sekarang tengah makan malam bersama dengan orangtuanya. Lalu diapun berdehem membuat keduanya menatap kearah jaemin.

"Ada yang ingin kau katakan jaemin?" Datar sang ayah.

"Jaemin ingin mengakui kesalahan jaemin pada mommy dan daddy juga meminta tolong."

"Memangnya kamu punya kesalahan apa pada kami nak?" Ucap sang ibu bingung.

"Mommy, Daddy, jaemin minta maaf beberapa waktu yang lalu jaemin dan renjun tak sengaja mabuk bersama dan aku merusak renjun, sekarang renjun tengah mengandung anakku. Aku harus menikahinya mom, dad." Ucap jaemin menunduk, sang ayah benar-benar sangat kaget dan diapun langsung beranjak dari bangkunya lalu memukul anaknya yang sangat brengsek.

"Jaehyun. Sudah jangan memukul anakku lagi." Ucap sang istri memeluk jaemin yang sudah dipukul sekali oleh sang suami, Na jaehyun.

"Tidak masalah mommy, ini hal yang pantas jaemin dapatkan dari Daddy." Ucap jaemin.

"Kau brengsek Na Jaemin. Syukurlah kau mengaku sekarang, kalau sampai kau tidak mengakui kesalahanmu. Aku mungkin akan membunuhmu. Besok kita akan ke rumah yuta Hyung dan kau harus bertanggung jawab pada renjun."

"Hmm." Amgguk jaemin sedangkan sang ibu hanya diam saja, jujur dia tak menyangka hal ini akan terjadi. Tapi, ntah kenapa dia sangat senang mendengarnya. mungkin karena dia juga berharap renjun adalah orang yang akan menjadi menantunya. Ada rasa bahagia dan syukur yang hinggap di hatinya saat ini.






















🐇🐇🐇

Stay Here (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang