05. Jumpa Pers

63 15 0
                                    

Perlahan-lahan Jevika membuka matanya, terlihat Fayona sedang menatapnya sambil berbicara, namun saat itu Jevika masih tak bisa merespons apa yang dikatakan Fayona, ia masih terlihat sangat lemas dan lemah.

Lalu, Fayona memindahkan bantal agar Jevika bisa duduk, karena Fayona ingin memberikan ramuan dan menyuapi soup kepada Jevika.

Saat Jevika duduk, dia melihat Darrel sedang berbicara dengan seorang wanita, mereka terlihat sedang bertengkar dari jauh.

Maka, Fayona mulai menyuapi Jevika makanan. Setelah selesai, Jevika mulai terlihat membaik dan dapat diajak bicara.

Dengan lembut, Fayona bertanya, "Apa yang terjadi padamu, sayang?"

Seiring dengan Jevika yang sembuh, Darell mendekat, wanita yang bersamanya juga ikut mendekat. Dengan wajah sinis, wanita itu menatap Jevika.

Wanita itu bernama Jenifer Lyn, dia memiliki paras yang cantik seperti boneka akibat operasi plastik, dia memiliki gaya hidup yang glamor, dan dia adalah pacar Darel.

"Saat aku memandang keluar jendela, aku melihat banyak kamera, aku takut, aku tersorot, dan dunia mengetahui keberadaanku", ujar Jevika sambil termenung.

"Tidak apa-apa, kau aman bersama kami, Jevika," ujar Darell dengan lembut.

Kaget melihat Darrel berbicara bahasa Indonesia, Jevika bertanya, "Kau bisa berbicara bahasa Indonesia?"

"Tentu," jawab Darell sembari tersenyum.

Melihat Darell yang begitu perhatian pada Jevika, Jenifer sangat cemburu.

"Kenapa jika wajahmu tersorot dunia? Hem, sombong," ujar Jenifer dengan angkuh, yang juga bisa berbicara bahasa Indonesia.

Kemudian, Fayona memberi isyarat agar Jenifer berhenti.

"Jevika, ayo kita masuk ke kamar. Kau butuh istirahat yang ekstra," ajak Fayona.

Jevika mengangguk.

Terlihat Jenifer sangat kesal.

[Malam Harinya]

Waktunya makan malam tiba, semua keluarga duduk di meja makan dan sambil makan, mereka membahas rencana pertemuan Pers Fayona.

"Bagaimana kabar penyebaran berita palsu tentangmu?" tanya Darrel kepada Fayona.

"Aku ingin membawa Jevika untuk klarifikasi, tetapi keadaannya tidak memungkinkan, dia tidak bisa muncul di depan kamera," jawab Fayona.

[Di terjemahkan dari bahasa Inggris.]

Suami Fayona terlihat termenung.

Semua keluarga terlihat sedih mengenai berita buruk yang menimpa Fayona.

Saat menyaksikan hal itu, Jevika paham. Sebab ketika berada di kamar, dia menonton siaran berita yang meliput tentang Fayona. Meski begitu, dia hanya memendam perasaan sendirian dan merasa bersalah karena tidak dapat membantu Fayona.

Setelah selesai makan, Jevika kembali ke kamarnya dengan wajah yang termenung.

Melihat keadaan Jevika yang termenung, Darrel menyapanya, "Ada apa, Jevika? Apakah ada hal yang membuatmu cemas?"

"Tidak apa-apa," jawab Jevika lalu masuk ke kamarnya.

Melihat Jevika yang terus termenung, membuat Darrel semakin khawatir. Apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya?

______

Keesokan paginya...

Fayona sedang bersiap-siap untuk pergi ke acara jumpa Pers. Tiba-tiba, ada ketukan pintu dari luar kamarnya. Fayona mempersilahkan orang yang mengetuk pintu tersebut untuk masuk. Orang itu ternyata adalah Jevika.

Di Penghujung Sajak [End] Where stories live. Discover now