Mencari peradaban ke 3

442 41 0
                                    

Note:
-maaf kalau typo
-cringe?
-ini AU (jadi tidak sesuai dengan Livenya sedikit ku rubah ok)
-ada kata kasar

Ok langsung keceritanya.
Silakan menikmati semua :>

___________________________________

"Hehe masa sih, masa kalian dingin?" Tanya Ubi yang sedang kebingungan karena mereka bisa merasakan dingin meski memakai baju.

"Hah yahh dingin banget atuh masa ga dingin, liat aja mereka kedinginan" Jawab Noya yang hanya menggelengkan kepalanya saking anehnya Ubi.

Ubi hanya cengengesan mendengar itu.

"Masa sih Noya, gua sama sekali ga kedinginan" Jelas Ubi sedang berusaha berjalan tetapi kakinya terasa mati rasa.

"Udahlah ubi lu aneh njir" Sahut Noya sudah malas dengan kelakuan Ubi yang diluar nalar.

Setelah mereka berjalan cukup jauh, Noya yang sedang memikirkan nama apa yang cocok untuk timnya.

Noya memanggil semua orang dan berkumpul ditengah tengah danau es yang beku.

"Ada apa Noya?" Tanya tanya Kirman mendekat kearah Noya lainnya.

"Buat meja rapat dulu ini sedikit penting" Tegas Noya menyuruh para babu untuk membuat meja rapat.
.
.
.
.
"Dah Noya mejanya oo iya ni tempat duduknya tuan tuan" Kata Edib mempersilakan para ketuanya untuk duduk.

"Makasih ya Babuku" Sahut Noya terhadap Edib, tidak lupa dengan senyumannya.

"Ya tidak apa apa tuanku" -Edib

"Baiklah kenapa aku mengumpulkan kalian? Karena kita harus mencari nama untuk tim kita" Kata Noya mendiskusikan nama yang tepat untuk timnya.

"Hmm apaa yaa..." Sahut Epin sedang memikirkan apa nama tim yang bagus.

"Noya gimana tema tim kita?" Tanya Ubi sedikit kebingungan.

"Hmm gimana kalau temanya surga para nordik" Jawab Noya yang mendapatkan ide bagus untuk temanya.

"Oo gimana kalau kita pakai nama Valhalla!!" Sahut Epin sambil teriak teriak.

"Aduh jangan teriak anjir" Bentak kedua ketua itu, karena tidak nyaman dengan teriakan Epin begitu nyaring.

"Hehe maaf" Sahut Epin sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Hmm itu nama yang bagus Epin" -Noya.

"Hahaha gua gituloh" Bangga Epin terhadap dirinya.

"Iya deh iya biar seneng" Sahut Noya sedikit mengejek Epin.

"Apa lu ngejek ngejek >:(" Bentak Epin sedikit emosi kepada Noya.

"Ga kok lu ga denger apa apa" -Noya.

"Hih bohong lu ajg" -Epin.

"Beneran lu ga denger apa apa >:/" -Noya.

"Sini berantem kita ajg" Bentak Epin sambil mengeluarkan pedangnya untuk mengajak bertarung.

"Ayoo!! Gas gua mah" Jawab Noya tidak kalah dengan Epin.

Ubi hanya melihat kelakuan kedua orang itu yang sedang bertengkar karena suatu hal yang konyol.

"Udahlah semua jangan bertengkar, ini udah malam gua ngantuk njir!!" Bentak Ubi memberhentikan pertengkaran kedua orang itu.

"Untung ada Ubi kalok ga-" Kata Noya tetapi saat bilang sesuatu, Noya merasa kesakitan karena Ubi menarik telinga Noya.

"Aduh Ubi!! Jangan ditarikk" Bentak Noya merasa kesakitan pada telinganya.

"Yahahaha mampus" -Epin.

"Awas lu ajg Epin!!" -Noya.

Brutal Legend (My AU)Where stories live. Discover now