three.

148 22 0
                                    

"Aku adalah aksara yang tak bermakna sedangkan dirimu fatamorgana yang ku paksa jadi nyata"
________________________________

Di pagi hari rumah Nathan sudah riuh akan suara burung-burung yang senantiasa berkicau dipagi hari. Nathan langsung dibangunkan oleh mamah Anita yang telah memasak makanan untuk ayah dan Nathan makan karena ini adalah hari kedua Nathan MPLS disekolahnya.

"Nak, bangun sayang sudah pagi nanti terlambat untuk kesekolah nya" kata mamah Anita.

"Emm, iya mah Nathan mau mandi dulu ya mah sehabis mandi Nathan langsung turun untuk sarapan" kata Nathan dengan suara khas baru bangun tidur itu.

"Iya nak, nanti langsung kebawah ya mamah mau menyiapkan bekal kamu untuk dibawa ke sekolah ya sayang" kata mamah Anita kepada Nathan.

"Iya mah" jawab Nathan.

Setelah mandi dan menyiapkan tasnya Nathan pun langsung turun ke bawah untuk sarapan bersama ayah dan mamah.

"Nak kamu sudah merapikan kamarmu sayang?" Tanya mamah Anita kepada Nathan.

"Sudah siap Bu boss" canda Nathan singkat karena ia sudah lapar ingin sekali sarapan bersama keluarga.

"Yaudah sekarang ayok kita makan semua, selamat makan mom nak" kata ayah kepada mamah dan Nathan.

Setelah selesai sarapan ayah dan Nathan berpamitan kepada mamah Anita karena mereka akan segera berangkat ayah akan mengantar Nathan ke sekolah nya untuk kegiatan MPLS hari kedua nya.

"Ayok nak kita berangkat" kata ayah.

"Ayo yah, emm aku mau ambil helem dulu didalam rumah yah" jawab Nathan.

"Terimakasih nak ayok kita berangkat" kata ayah

Setelah itu mereka pun langsung berangkat ke sekolah karena jam sudah menunjuk kan jam 06.00 sementara Nathan masuk ke kelas di jam 07.00 walaupun waktu ini tergolong lama tetapi Nathan tetap saja mau berangkat di jam 06.00 karena ia sangat takut jika telat mengikuti MPLS hari ke dua nya.

"Emm yah kalo ayah mengantar aku ke sekolah ayah kapan membuka warung nya?"tanya Nathan karena tadinya ayah dan mamah nya hanya berjualan dirumah dan tidak mempunyai warung

"Ayah biasanya membuka warung itu sehabis ayah membantu mamah membuat kue kak" kata ayah kepada Nathan.

"Ohh iya yah, Nathan mau ngomong sesuatu boleh yah?" Tanya Nathan kepada ayahnya.

"Iya kak boleh mau ngomong apa emangnya?" Jawab ayah.

"Gini yah, nanti semisal kakak selesai MPLS kakak mau berjualan kue atau roti mamah di sekolah ayah boleh tidak kalo kakak seperti itu?" Tanya Nathan kepada ayahnya.

"Boleh kak masa ayah gak bolehin si kan yang penting baik dan gak ngeganggu waktu belajar Kaka selama disekolah yaa" jawab ayah kepada Nathan.

"Baik yah,kalo seperti itu Nathan jadi semakin semangat untuk jualan nanti di sekolah"kata Nathan.

Pembicaraan di motor itu pun terus berlanjut hingga akhirnya apa yang Nathan perkirakan benar-benar terjadi Yap benar sekali yaitu macet dijalan walaupun yang mereka naiki bukan mobil tetapi ayah sama sekali menjaga safety mereka karena ayah adalah golongan orang yang sangat patuh terhadap sesuatu larangan yang diberikan pemerintah setempat yaitu, untuk menjaga keamanan pengendara dilarang mengebut dan menyalip kendaraan lain.

"Aduh kak, mungkin kita akan terlambat sedikit tidak apa-apa ya? Kaka lihat jalanan nya macet sekali kan" kata ayah kepada Nathan.

"Iya yah, tidak apa-apa mau gimana lagi yah kita kan sesama pengguna jalan ini memang waktunya macet" kata Nathan hati-hati.

AMERTA - MILEAPOWhere stories live. Discover now