3. Demi kebaikan bersama!

1.7K 279 74
                                    

"Itu tolong pengantin yang satu nya senyum ya. Jangan kayak dipaksa nikah aja, gak senyum" Ucap sang fotografer pada Jennie yang tengah berdiri didepan sebuah background berwarna biru.

Untuk apa?

Jelas untuk foto buku nikah nya! Sekaligus foto preweding nya!

Jennie tersenyum kikuk. Ingin sekali dia berteriak. 'Aku emang dipaksa!'.

Namun, tatapan mematikan dari Papa yang protektif dan Saudari yang siscon terus saja terpaku padanya.

Bagaimana ini semua bisa terjadi? Mari kita kembali ke--- sebentar, sebentar.

Author liat ada orang yang angkat tangan disebalah sana. Bisa geser sedikit fokus nya?

Nah, baiklah,...

Disana, Kim Jisoo berdiri disebelah Jennie, tengah mengangkat salah satu tangan nya tinggi-tinggi. Dia terus saja bergerak dengan gelisah sembari tangan nya yang lain sibuk memegangi selangkangan nya.

"Kenapa Jisoo?" Tanya Jinho pada putri sulung nya.

"Chu mau pipis!" Ucap Jisoo dengan raut muka mengkerut, gak kuat nahan soal nya!

Jennie disebelah Jisoo langsung menatap Jisoo dengan aneh. Serius? Apa dia gak bisa ke kamar mandi sendiri?!

Sedangkan, Jinho hanya bisa menghela napas sebelum beralih pada anak bungsu nya. "Lisa anter kakakmu ke kamar mandi"

Lisa mengangguk patuh. Dia lalu menggandeng tangan Jisoo untuk mengajaknya ke kamar mandi.

"Jangan di pegang terus, malu diliat orang" Tegur Lisa saat Jisoo masih saja memegangi aset nya dan mencoba menyingkirkan tangan Jisoo dari sana.

"Gak bisa! Chu gak kuat. Nanti punya Chu terbang terus chu ngompol!" Bantah Jisoo.

Rose yang menemani Jennie saat itu. Hampir saja tertawa terbahak-bahak saat mendengar ungkapan polos Jisoo saat melewati dirinya.

Sedangkan, Jennie cuma bisa diam. Menurutnya gaada yang lucu dari hal itu.

Ya.. Untuk situasi Jennie sekarang. Bahkan jika diundang seorang pelawak terkenal. Jennie pasti tidak akan tertawa.

Studio yang disewa lumayan terkenal. Namun, tempatnya minimalis. Jadi, kamar mandi tidak terlalu jauh dari tempat pengambilan foto.

Dan percakapan Lisa serta Jisoo terdengar hingga keruangan utama saking kerasnya percakapan mereka.

"Wah! Punyaku lebih kenceng nembak nya!" Ujar Jisoo.

"Ini karena aku gak lagi pingin tapi kakak suruh!" Saut Lisa.

"Adek punya mu kok makin kecil?"

"Enak aja! Punya kakak yang makin kecil, keriput lagi!"

"Mana ada! Ini gak keriput! Tapi lagi aku tarik aja!" Bantah Jisoo.

Mereka gak nyadar kalo suara mereka kenceng banget. Lagian, Studio itu juga disewa secara pribadi oleh Papa Jinho. Jadi, tidak ada siapapun selain mereka berlima, ditambah fotografer nya.

Jadi, Lisoo Loss kontrol gitu aja gobrol nya.

Jinho mengusap wajahnya kasar. Malu dia tuh punya dua anak kelakuan nya diluar nalar semua.

"Sebentar" Ucap Jinho pada semua orang yang tengah berdiri canggung karena topik ambigu kedua saudara itu.

Jinho lalu bergegas pergi menuju tempat kamar mandi berada. tentu saja untuk memarahi kedua putri spesial nya. Ya masa mau ikut--- Ekhem! Bentar author batuk dulu karena kebanyakan baca narasi... Oke lanjutkan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Innocent Hubby?Where stories live. Discover now