•Gak laku

339 39 7
                                    

"dek telurnya satu kilo, minta yang kecil kecil ya telurnya" pinta salah satu pembeli di warung adek.

Sekarang lagi libur panjang sekolah, dari pada gak ngapa ngapain kata bunda mening bantu bunda buka warung aja.

Padahal jeongwoo mau bikin origami dikamarnya, dia mau buat satu jar bintang kecil buat pajangan meja belajarnya.

Tapi ya udah, nanti juga dia dapet gaji dari papanya.

"Iya buk, ini ada lagi?" Tanya jeongwoo sopan, sambil kasih telur tadi ke kakaknya yang jadi kasir disana

"Mau minyaknya aja setengah kilo, udah itu aja" ibu tadi menyudahi belanjanya, dan segera membayar ke kasir cantik disana.

"Makasih ya Bu, ini belanjaannya. Ini kembaliannya" di akhiri dengan senyum mbak Rini coba kasih kesan sopan buat pembeli disana.

bunda selalu menerapkan sopan santun pada anaknya, terlebih lagi pada pembeli.

Bunda juga tidak mau hanya mengajarkan jual beli antara pedagang dan pembeli tapi juga belajar attitude bagi anaknya, bagaimana cara berkomunikasi yang baik entah pada pembeli atau salesman yang datang.

Juga ketelitian saat memberi dan menghitung uang yang masuk atau keluar, ataupun pada saat mereka sehabis belanja bunda serahkan semuanya pada dua anak-anaknya itu, jika memang keadaan mereka libur atau luang.

"Mbak stock rokok habis?" Tanya bunda dari arah belakang

"eh iya Bun, itu rokok yang beli ke agen sih banyaknya. Sales juga pada gak datang Minggu ini" selain beli di agen, biasanya ada beberapa barang yang mereka beli dari sales harga juga jauh lebih murah, walaupun beda sedikit tapi kalau dikalikan akan lebih hemat.

adek tau, sehabis ini pasti dia disuruh belanja. Jadi dia siap siap mau berangkat, diliat juga bunda dan mbak rini udah nulis stok barang yang kosong.

"dek bunda minta tolong ya, boleh sayang?" lembut banget cara minta tolong bunda ke anaknya ini.

Jeongwoo jawab pake anggukan, dia mau pake topi soalnya matahari lagi panas banget diluar. Uang dan daftar belanjaan udah aman sekarang dia tinggal pergi aja sama si vebi buat ke agen gede yang agak dia takutin.

belum sampai ke agen ci watanabe, dia udah diteriakin sama anak anak pos deket situ.

Mereka panggil panggil nama dia, dia tau ada orang itu cuma ya udah dia cuma mau lewat aja.

Ada untungnya juga dia pake earphone di telinganya,

"eh ganteng, sini mana belanjaannya?" Tanya perempuan didepan kasir itu

"ini ci, banyaknya rokok sama minta kacang satu ball, terus roti aokanya satu dus campur ya" pinta jeongwoo pada penjual itu sambil memberikan satu kertas yang sudah terisi banyak nama daftar merk rokok yang bunda butuhkan.

Sedang asik membalas beberapa pesan yang sedari tadi menggangu musiknya, ada orang yang menepuk pundak jeongwoo pelan.

Tanpa tahu jeongwoo melepas earphone yang terpasang di telinganya segera.

"ada yang ketinggalan tuh dek, kayaknya bundamu lupa nulis" jeongwoo melihat orang itu sedetik dan membiarkannya berbicara terus dibelakang.

"itu kok gak ada nama haruto ya?" Lanjutnya berdialog sendiri disana, membicarakan posisinya yang amat sangat penting dan bunda akan merasa akan sangat menyesal jika ia tak diikut sertakan dalam list belanjaan tersebut.

"kecewa deh sama bunda" raut wajahnya ia buat sesedih mungkin, jeongwoo rasa haruto ini jika ikut ekskul teater akan sangat bagus.

"dek totalnya satu juta delapan ratus tiga puluh enam ribu, ada tambahan lagi sayang?" Suara itu membuat jeongwoo sedikit lebih maju kearah kasir, jika lihat orang dibelakngnya ia akan terlihat seperti anak yang tak dibelikan permen dalam toples oleh ibuknya, Menyedihkan.

warung dek woo [HAJEONGWOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang