Prolog

46 7 1
                                    

HUHHH....

Rangga terbangun dari tidurnya, melihat ke arah jendela yang terlihat cerah disinari oleh cahaya mentari yang mencoba masuk di sela sela tirai gorden kamarnya.

'Sial...' Bantin Rangga, dengan panik ia melompat dari tempat tidurnya dan bergegas untuk pergi ke kamar mandi sembari tak lupa membawa handuk langsung diletak kan di salah satu pundak nya, handuk yang sering di pakai nya menjadi saksi bisu betapa panik dan buru buru nya salah satu anak Adam itu.

Langkah Rangga terhenti sekejap katika melihat ibu Risma sedang asik memasak makanan. Tangan yang terlihat sibuk mengoseng oseng masakan itu sampai membuat ibu Risma tidak menyadari putra kesayangan nya sedang panik dan berlari menuju kamar mandi.

"Ibu.. Bu.. jam berapa sekarang!?"  Tanya Rangga dengan sudut mata mengerut serta mulut yang terbuka sembari memasukan dan mengeluarkan nafas secara bergantian dengan tempo yang cepat, terlihat juga rambut lurus yang sedang berantakan akibat baru bangun tidur.

"Jam setengah 7" Ucap ibu Risma sambil terus melanjutkan masak tanpa menghiraukan wajah putra nya yang memucat.

'Apaaa!! Sial gua kesiangan, gimana nih apalagi sekarang baru pertama masuk sekolah pasti kena hukuman deh' Batin Rangga, Rangga langsung bergegas melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Berhubung waktu yang tidak memungkinkan untuk dirinya mandi sehingga ia memutuskan untuk sekedar hanya mencuci mukanya saja.
Hanya butuh waktu 5 menit saja sekarang dia sudah memakai pakaian putih merah di hiasi dasi merah mengikat kuat di kerah bajunya. Pakaian itu adalah pakaian yang biasa dikenakan pada saat ia sedang berada di bangku sekolah dasar, tidak lupa dia memakai name tag dengan bertuliskan RANGGA IRWAN MAHENDRA dengan botol minum bertali pita merah yang di kalungkan di leher nya. Memang itu terlihat seperti orang bodoh tapi yaa mau gimana lagi, ini tugas dari sekolah baru nya yang sedang melaksanakan kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). tapi tenang saja, meskipun terlihat konyol tapi tidak sedikitpun merenggut paras rupawan dari seorang RANGGA IRWAN MAHENDRA.

Dia bernama RANGGA IRWAN MAHENDRA, sebuah nama yang indah seindah rupanya, nama belakang yang di ambil dari nama ayah nya sendiri yang bernama MAHENDRA, ia adalah seorang Letnan Jendral Angkatan Darat yang di segani oleh orang lain.

"Ranga... Ayo nak sarapan dulu.." teriak ibu Risma dari meja makan  dengan tanggan yang sibuk menghidangkan hasil masakan di atas meja makan dengan terlihat sangat rapih.

Mendengar suara ibu nya memanggil, Rangga langsung bergegas keluar kamar membawa seluruh perlengkapan yang harus dibawa nya menuju meja makan.

"Ibu... Kenapa ibu gak ngebangunin Rangga sih? Kan ibu tau Rangga sekarang MPLS di sekolah."ucap Rangga Dengan wajah kusut bagai sebuah baju yang belum di setrika.

Dia pun langsung duduk di depan makanan yang sudah di sajikan, makanan yang terlihat sangat lezat tapi tidak bisa dimakan Rangga terlalu banyak karena waktu yang tidak memungkinkan bagi nya untuk makan. Bagaimana tidak, waktu yang di miliki Rangga untuk makan hanya 10 menit saja.

"Aduh kebiasaan buruk kamu itu Rangga, kan kata ibu juga kalo sehabis solat subuh jangan dibiasakan tidur lagi, eh malah tidur lagi jadi kesiangan kan!?" kata Bu Risma dengan bibir di paksa rapat menahan tawa karena ulah putra nya.

"Iya deh maap" jawab Rangga lemah dengan mulut cemberut dan mata yang terlihat sayu.

Rangga, Ibu Risma, dan Nara  pun langsung secepatnya makan. Tanpa di sadari ternyata jam menunjukan pukul 06.50 dan tinggal 10 menit lagi rangga harus berada tepat di sekolahnya.

"Aduhh tinggal 10 menit lagi, rangga berangkat sekolah dulu ya" Sambil berpamitan dan mencium tangan kanan  ibu nya serta dia juga  tak lupa mencubit pipi manis adik kecilnya itu. Rangga pun berangkat menggunakan ojek yang ada di depan rumahya, karena kalo memakai kendaraan sendiri pasti akan berdebat terlebih dahulu dengan ibunya karena memang ayahnya belum memperbolehkan Rangga untuk membawa kendaraan pribadi ke sekolah.

Ayah Rangga bernama Letjen MAHENDRA SETIAWAN S.H, dia seorang Letnan Jendral di TNI Angkatan Darat(AD) yang saat ini sedang bertugas di daerah kalimantan. Maka dari itu saat ini Rangga hanya tinggal bersama ibu dan adiknya saja.

Wajah tampan yang dimiliki oleh Rangga diturunkan dari kedua orang tuanya. Ayah Rangga keturunan dari Sunda dan ibunya berketurunan dari jepang. Oleh sebab itu Rangga memiliki paras yang bisa di sebut hampir sempurna di usia nya yang masih sangat muda.

Sebuah Goresan Tinta Putih BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang