Beginning

24 5 2
                                    

Mungkin pernah tak sengaja berpapasan di sekolah, pernah bertegur sedikit di perpustakaan atau kantin, atau mungkin pernah sekilas melihat entah dimana.

Saeon berusaha meyakinkan diri bahwa perasaan tak asing yang menggerogoti hatinya hanyalah buncahan kecil tak berarti.

Jay tak lebih dari sesosok junior tak tahu malu yang seenaknya meminta tolong tanpa ragu sore itu dengan memanggilnya dengan sebutan Sunbaenim.

"Sunbaenim!"

Saeon jadi tanggap menoleh ketika mendengar suara lantang itu. Matanya langsung bertemu dengan milik Jay. Dia masih tercenung saja bahkan saat Jay sudah tersenyum lebar sambil melambai kepadanya. Yah, kepribadian yang cukup bertolak belakang.

"Hi, Sunbaenim," sapa Jay tatkala sudah mendekat ke Saeon, membungkuk sopan bagai sedang menegur orang yang sangat tua. "Namaku Jay. Yah seperti yang Sunbae lihat, aku berasal dari USA dan sudah tinggal di sini sejak kelas satu." Dia memperkenalkan diri, lagi.

"Bahasa Koreamu sangat bagus."

"Yah, aku baru mau jelaskan. Sebenarnya Eomma orang korea, jadi yah begitu." Jay kemudian mengernyit melihat name tag Saeon. "Bit ... Saeon?"

"Saeon. Kau bisa memanggilku begitu."

"Okay, Saeon Sunbae! Jadi, hari ini kita mau makan apa? Aku yang traktir sebagai pembalasan budi kemarin sore!"

Saeon agaknya tertegun juga, anak ini betul-betul memegang omongannya perihal membalas budi, bahkan mungkin rela mencari tahu dan akhirnya menemukan Saeon di depan kelasnya ini. "Terserah, apapun yang mengenyangkan."

"Cih, seperti jawaban perempuan saja. Terserah begitu," gerutu Jay lantas menggaet lengan Saeon untuk pergi bersamanya. "Ya sudah, meski uang jajanku pas pasan, hari ini aku akan menggunakannya maksimal."

***

Saeon tahu, dari perawakan tatanan rambut bergelombang Jay, bulu matanya yang panjang juga kepribadian yang ulet, menjadi anggota band di posisi vokalis utama akan sangat cocok baginya. Tampangnya memukau.

"Jadi, kemarin sore itu ada kompetisi band?"

"Bukan. Itu kompetisi bernyanyi solo," jawab Jay di tengah proses makannya. Fokusnya masih terpaku pada makanan dan mulutnya lantas lanjut mengunyah lagi. "Terima kasih sekali lagi, berkat Sunbae aku tidak jadi telat."

"Sama-sama."

"Aku tahu itu mengejutkan, ada orang asing tiba-tiba datang seperti kemarin."

"Kenapa harus aku? Apa sebelumnya kau memang kenal atau tahu tentangku?" tanya Saeon langsung ke inti, pikirnya dari pada memendam-mendam perasaan membingungkan itu, mending langsung ditanya saja ke anak itu.

Cukup lama Jay memproses kunyahannya sembari terlihat berpikir dan mengingat-ingat. Membuat Saeon jadi membangun secercah ekspektasi.

"Tidak juga, sih," jawab Jay meluluh lantakkan harapan Saeon. "Aku hampiri Sunbae karena lihat Sunbae masih pakai kemeja seragam sekolah kita, dan pastikan dari karet sepatunya kalau Sunbae memang senior."

Saeon menghela napas berat. Serandom itu ternyata yang terjadi di lapangan.

"Aku mungkin bisa lebih santai mengganggu orang yang tidak terlalu asing."

Tidak terlalu asing? Saat mereka nyatanya memang seasing itu? Dan baru saling mengenal hari ini.

Dari pada memupuk harapan lainnya tentang pertemuan mereka, Saeon langsung mengalihkan topik sambil melanjutkan makan. "Bagaimana dengan lomba bernyanyi solonya? Kau menang?"

Jay tersenyum cerah sampai menampakkan deretan giginya, mengangguk tegas. "Yes, I will!"

Ha? Tadinya Saeon sudah siap melontarkan kata selamat di ujung lidahnya sebelum sadar bahwa Jay berkata I will bukan I win. "Akan?"

"Pengumumannya masih minggu depan, tapi aku sudah bisa menebak bagaimana hasilnya. Aku sangat percaya diri dengan suara indahku."

Saeon diam-diam tersenyum tipis, semangat muda Jay begitu mendamaikan hatinya.

"Yah, mungkin bukan juara pertama, sih. Karena masih ada Kim Taerae si Raja Balada itu, tapi setidaknya posisi dua sudah jadi milikku!"

Melihat kepercayaan diri Jay, Saeon jadi benar-benar ingin mendengar langsung bagaimana nyanyian Jay. "Aku jadi penasaran dengan nyanyianmu."

"Sunbae mau mendengarku bernyanyi? Serius?" Sepasang manik hazel Jay berbinar. "Setelah ini ayo mampir ke ruang klub musik, akan kutunjukkan pada Sunbae bagaimana penampilanku kemarin!"

Autumn BridgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang