Promise me

27 0 0
                                    

Terima kasih untuk kalian semua yang sudah bersedia membaca karya kedua ku ini :D don't forget to vote ;) and enjoy to read~
Love, icheaviside♥








***

"Kumohon, tolong jangan beritahu siapa pun, dokter Katryn yang cantik." Kutempelkan kedua sisi telapak tangan ku sehingga menjadi satu.

Ini adalah kali pertama aku memohon sesuatu pada wanita licik di hadapan ku ini. Ia sama sekali tidak bisa di kelabui bahkan dengan diriku yang sudah berubah seratus delapan puluh derajat.

"Apa untung nya bagi ku menyembunyikan penyamaran mu? Lagipula akan menyenangkan mengetahui Stella si perempuan populer menyamar menjadi laki-laki hanya untuk mendapatkan satu orang laki-laki pujaannya. Padahal yang menyukaimu tak terhitung jumlahnya. Dengan begitu reputasi mu akan turun, hahahaha."

Aku tidak akan membiarkan wanita ini menjatuhkan reputasiku. Tidak akan pernah.

"Baiklah, bagaimana kalau kita bernegosiasi? Aku akan melakukan apa yang kau inginkan, hanya kau tidak boleh memberitahu penyamaranku pada siapa pun. Tidak boleh."

Wanita bernama Katryn ini menatapku dengan mata liciknya dan melipat kedua tangannya di depan dadanya yang kurasa sebelumnya tidak sebesar itu.

"Hmm.. ide bagus. Bagaimana kalau kau membuat pengakuan di semua media sosial mu bahwa aku adalah wanita tercantik bahkan mengalahkan dirimu. Bagaimana?"

Kurasa aku akan mengeluarkan semua kaos kaki yang berada di dalam dadanya itu. Wanita ini sudah gila, mana mungkin aku melakukan hal itu. Bukankah itu sama saja dengan menjatuhkan reputasiku?

"Sudahlah, lakukan saja. Apa susah nya bagimu? Atau kau mau Matthew menjadi orang pertama yang mengetahui penyamaranmu ini?"

"Tidak!" Aku berdiri dan memukul meja di hadapan ku ini hingga dapat kulihat telapak tangan ku yang memerah.

"Tenang lah Stella-" ia memberi isyarat padaku dengan menggunakan kedua tangannya "-Kau lihat kan ada cctv di ruangan ini? Walau pembicaraan kita tidak ada yang mendengar, tapi tingkah laku mu itu sendiri nanti yang akhirnya akan mencelakanmu."

Aku pun mengikuti perkataan nya dan duduk kembali pada posisi ku semula. Aku belum mau ketahuan secepat ini.

"Baiklah, akan ku lakukan apa mau mu itu." Kataku akhirnya.

"Itu jawaban yang ku inginkan." Wanita itu pun menunjukkan senyum liciknya.

"Berjanjilah kau tidak akan memberitahukan hal ini pada siapa pun."

Ia mengambil sesuatu dari laci nya dan meletakkan nya di atas meja. "Aku akan menganggap ini tidak pernah terjadi, Steve."

Kini aku sudah bisa bernapas lega. Walau aku harus menjatuhkan setidaknya sedikit dari reputasiku, aku akan tetap melakukan nya demi cintaku, demi Matthew.

Wanita itu berdiri dari kursi nya, mengenakan stetoskop pada kedua telinga nya dan berjalan ke arah ku. "Sekarang kau harus diperiksa, atau seseorang nanti akan bertanya apa yang kau lakukan di sini dan aku tidak akan bisa berbohong."

Aku pun mengikuti perkataan nya dan merubah posisi tubuhku sehingga berhadapan dengannya. Ku buka dua kancing atas baju sekolah ku sehingga ia bisa dengan mudah mendengar detak jantungku yang kurasa baik-baik saja.

"Kau! Bagaimana dada mu tidak tumbuh? Bukankah kau hanya menyamar? Lalu kau kemana kan bagian dada mu?"

"Aku menggunakan mesin perubah gender. Walaupun alat kelamin ku masih perempuan." Kataku sambil mengenakan kembali dua kancing yang sebelumnya kulepas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Life In Virtual WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang