09 : TENTANG BENSIN

133 29 1
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Bau itu candu, tapi kalau kita mencium nya dari dekat bisa membuat kita sakit"

Zahira Afra Reysa

TANDAI KALAU ADA TYPO

SEBELUM BACA, KITA SHALAWAT LEBIH DULU

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ💚

HAPPY READING...

-🍃-

Di sore hari yang sangat sejuk, terlihat ada seorang gadis bergamis hijau beserta kerudungnya yang senada dan Ibu nya yang memakai gamis yang sama, sepertinya mereka sedang pulang dari pengajian.

"Hira, kenapa tadi bunda ngga liat kmu di mushola, jangan bilang kamu kabur," tuding Renata.

"Ngga bundahara ku sayang, tadi Zahira emang ngga ada di mushola tapi di taman deket mushola, meski ngga di sana tapi Zahira tetep denger kok ceramah nya," jawab Zahira tersenyum manis.

Renata memicingkan mata nya. "Ngga bohong kan?" ujar nya yang masih belum percaya.

"Ngga Bunda, beneran deh," sahut Zahira sembari mengacungkan jari telunjuk dan tengah.

"Awas kalau bohong, Bunda sita handphone kamu," ancam Renata.

"Bunda, jangan ngancem, ngga inget apa kata ustadzah tadi, ish baru di bilangin udah lupa," cerocos Zahira yang mendapat delikan mata dari Renata.

"Pinter banget ngomong, di ajarin siapa hm?" tanya Renata berkacak pinggang.

"Eh ngga ngga kanjeng ratu, ampun, ampun," Cengir Zahira.

Males berdebat Renata tidak menghiraukan ucapan anak sulung nya itu, dan keadaan seketika hening, sampai Zahira melihat seseorang yang sangat Zahira kenal di hadapan nya.

Zahira mempercepat langkah nya, mengabaikan bunda nya yang berada di belakang.

"Kak Afran, motor nya kenapa?" tanya Zahira saat sampai di hadapan orang itu.

Zafran yang tengah mendorong motor nya refleks berhenti saat ada orang yang entah sejak kapan berada di depan nya.

"Kak," panggil Zahira karena tak kunjung mendapat jawaban dari lawan bicara.

"Habis bensin," sahut nya tanpa melihat ke arah Zahira.

"Boleh saya bantu? kak Afran tunggu aja di sini jaga motor biar saya belikan bensin nya," ujar Zahira yang langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Zafran, seolah tidak menerima penolakan.

Zafran yang hendak menolak pun urung karena gadis itu sudah pergi, tidak ada pilihan lain selain menunggu nya. Dan sebenarnya Ia sedikit bingung dengan nama panggilan gadis itu.

Selang 10 menit Zahira kembali, ternyata Zafran masih setia menunggu nya sambil duduk di trotoar jalan.

"Ini kak, maaf lama soalnya jauh tempat nya," ucap Zahira menyerahkan bensin nya.

Catatan Takdir Zahira || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang