CHAPTER 8(Kecewa)

57 53 1
                                    

"Hah,seriusan?" Shinta terkejut dengan apa yang dialami oleh keluarganya Caca.

"Iya, jadi gue gak akan ikut study tour bareng kalian, sorry ya" Caca bicara kepada teman-temannya dengan wajah penuh penyesalan, dia tau bahwa teman-temannya sudah membuat jadwal apa saja yang akan kami lakukan disaat study tour. Dan dia juga harus membatalkan janjinya untuk pergi membeli keperluan study tour bersama Bellova.

"Lo gak usah masang muka kayak bersalah gitu,lagian kan itu bukan salah lo, kita gak akan tau kapan musibah bakalan nimpa kita" ucap Licia kepada Caca. Licia, dia adalah teman yang benar-benar peka terhadap kondisi sekitar dan orang lain.

"Iya bener, lo gak usah nyalahin diri lo" sahut Indah.

"But don't you think it's strange, semua kejadian itu terjadi dihari yang sama dan berurutan?" ucap Shinta.

"Yah, yang namanya musibah gak akan ada yang tau Ta" jawab Licia.

Ya, Caca pun berpikiran sama seperti Shinta, semuanya terasa aneh. Musibah datang kepada keluarganya secara berturut-turut dihari yang sama. Caca tidak bisa berbuat apa-apa dan dia tidak peduli dengan semua keanehan ini. Persis seperti apa yang Licia katakan kita gak akan tau kapan musibah bakalan datang ke-kita, kita cuma perlu bersabar melewati semua ujian.

Seperti biasa gue dan Bellova selalu pergi ke kantin untuk istirahat bersama. Yang pasti bukan kantin tempat para geng Black Garden itu berkumpul.

"Bel gue pengen ngomong sama lo"

"Ngomong apaan?, kalau mau ngomong ya ngomong aja"

"Soal janji kita untuk jalan bareng buat beli keperluan study tour...kayanya gak jadi deh"

"Lah, kenapa?" tanya Bellova heran.

"Gini" Caca menceritakan semua kejadian yang menimpa keluarganya.

"Jadi gue gak akan ikut study tour Bel"

"Yaudah gini aja, gue bayarin buat biaya study tour lo, gimana?"

"Gak, gak usah, gue mending gak usah ikut"

"Kan lo pengen banget buat ikut study tour, gue ikhlas kok bayarin biaya study tour buat lo"

"Gak, gak usah, gue udah banyak bikin susah lo dari dulu, jadi sekarang gue gak mau bikin lo susah lagi"

"Lo gak bikin gue susah kok, gue justru seneng kalo lo minta bantuan gue"

"Tetep aja gue ngerasa gak enak sama lo, hutang gue ke lo udah banyak"

"Hah, emang lo pernah ngutang ya ke gue?" tanya Bellova bingung.

"Hahaha, maksud gue bukan utang uang, tapi utang budi"

"Oooh" jawab Bellova paham.

                         ■■■

"Jadi lo bener nih, gak mau ikut study tour?, kalau lo mau gue yang bayarin semua biayanya, nanti gue juga yang traktir buat beli keperluan study tournya"

"Gak, gak usah"

"Hah"Bellova menghembuskan nafasnya "yaudah deh gue nyerah, kalau lo udah punya pendirian kaya gini gue gak bisa apa-apa sih" ucap Bellova sambil mengangkat tangannya yang menandakan bahwa Bellova sudah menyerah dengan pendirian Caca.

Tibalah dihari H, dimana semua teman-temannya sedang pergi study tour ke Bandung. Sementara Caca harus berdiam diri dirumahnya yang berada di jakarta, dipenuhi dengan tumpukan tugas yang diberikan khusus untuk yang tidak mengikuti kegiatan study tour.

Caca benar-benar kesal karena tidak bisa ikut study tour, dia terlalu naif untuk tidak menerima bantuan dari sahabatnya Bellova, bukan tanpa alasan Caca menolak kebaikan sahabatnya tersebut, hanya saja Caca sudah banyak membuat Bellova kesusahan karena dirinya, jadi dia memutuskan untuk tidak menerima bantuan dari sahabatnya lagi.

5 Kisah (END)Where stories live. Discover now