Daisy.

505 48 8
                                    


daisy
(.) melambangkan kesetiaan cinta, kecantikan, kemurnian, kesucian, rasa sabar, dan kesederhanaan.

.

cw // angst. mentioning hanahaki diases, blood. mcd. up to 2100 words.





...oOo...




Daisy putih.

Terhitung sudah tiga minggu kediaman Kim Junkyu selalu menerima kiriman bunga dari pengirim yang sampai sekarang tidak diketahui identitasnya, anonim.

Pagi ini Junkyu sendiri yang menerima kiriman bunga dengan kelopak seputih salju itu. "Terimakasih," diucapkan pada kurir pengantar dan bunga daisy itu berpindah tangan.

Junkyu menatap lamat-lamat keranjang rotan berisikan puluhan kelopak daisy putih. Biasanya bunga yang datang selalu dalam bentuk buket atau diikat dengan pita cantik, tapi hari ini keranjang rotan hasil kerajinan tangan apik itu menampung daisy putih. Terlihat penuh sampai Junkyu menyadari bunga yang dikirim volumenya lebih banyak dari biasanya.

"Tuan dapat kiriman bunga lagi?"

Anggukan kepala singkat menjawab pertanyaan Nona Shim-gadis muda yang dua bulan lalu bekerja padanya sebagai asisten rumah tangga, menggantikan asisten rumah tangga lain yang curi melahirkan. "Berikan saja pada saya, Tuan."

Kali ini Junkyu menggeleng di luar dugaan. "Aku akan membawanya langsung ke ruang kerja," katanya sambil mengulas senyum tipis lalu kembali meneruskan langkah yang sempat terhenti.

Menyisakan tanda tanya kecil di kepala Nona Shim, pasalnya Junkyu selalu meminta bantuannya untuk mengurus daisy putih itu. Entah minta ditaruh ke dalam vas bunga lalu diletakkan di meja kerjanya, atau meminta untuk disatukan dengan daisy putih lainnya yang menumpuk di taman mini belakang rumah.

Gema yang timbul akibat pintu yang tertutup menyambut langkah kaki Junkyu. Alih-alih menyalakan saklar lampu, kaki panjang itu menuju jendela dan Srak! gorden biru itu disibak hingga cahaya matahari pagi menerobos masuk, langsung menyinari ruangan yang semula tampak gelap.

Junkyu masih berdiri di sana. Dengan sinar matahari menyilaukan wajah, ia tampak menunduk. Kembali menatap lamat-lamat bunga daisy putih dalam keranjang.

Bunga itu tampak cantik tapi Junkyu selalu merasa aneh setiap kali menatap kelopak putih itu. Jantungnya seolah berdenyut nyeri dan perasaan sedih langsung hinggap di rongga dadanya.

"Hm?" dahi laki-laki kepala empat itu mengernyit bingung. Tangannya terjulur untuk mengangkat salah satu tangkai daisy, tapi berakhir menyentuh benda asing.

Sebuah polaroid tua.

Dan potret dirinya sendiri tercetak di sana. Kim Junkyu umur delapan belas tengah duduk di atas sekuter hitam, memakai topi dan kemeja putih corak garis kehitaman tengah memegang ponsel.

Junkyu terhenyak. Kepalanya dipaksa bekerja, menggali memori yang sempat terlupakan. Tangan berurat yang nampak sedikit bergetar itu membalik polaroid tua tersebut hanya untuk dikejutkan dengan sebuah tulisan tangan.

.

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Recyle : JikyuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora