🍰 delivery

854 156 3
                                    

.

Rose tidak mengerti kenapa Maminya itu belum memperbolehkan Rose mengendarai mobil sendiri disaat dirinya sudah menginjak usia 16 tahun. Padahal hampir semua teman-temannya melakukan itu.

Kalau saja ia seberuntung Alesha yang selalu mendapat kebebasan dari orangtuanya, pasti Rose tidak akan repot-repot memesan layanan ojek online untuk mengantarkan pesanan pada pelanggan seperti sore hari ini.

Selain itu Rose tak pernah menyangka akan ada saat dimana ia menginjakkan kakinya di rumah seorang Jeffryan Hadi.

Setelah sampai di depan pintu Rose langsung menekan bel. Untungnya tidak butuh waktu lama karena beberapa saat kemudian seorang wanita muncul dari dalam rumah.

"Sore, kak. Saya mau mengantarkan pesanan cupcakes atas nama Jeffryan." Rose menyerahkan box pada wanita itu sambil tersenyum.

"Ini yang waktu itu Jeff beli cake ulang tahun bukan?"

"Iya, kak. Saya Roseanne yang punya cake shop Rose and Cake," ujar Rose ramah.

"Ih kue nya enak banget tau. Waktu itu mau order lagi cuma gak sempet. Entar kapan-kapan aku mampir ya ke toko kamu," kata orang itu.

"Boleh banget, kak. Kalau mau mampir kabarin aja nanti aku kasih tau alamatnya," ucap Rose.

"Okay, Roseanne. Makasih ya!"

"Kak."

Wanita itu sudah hampir masuk ke dalam rumah ketika Rose memanggil.

"Iya?"

"Itu belum dibayar."

"Oh? Aduh, maaf ya aku gak tau. Biasanya tuh si Jeff suka transfer duluan soalnya dia seringnya cashless. Totalnya berapa?"

"Enam puluh ribu."

"Ini ya," ujar wanita itu sambil menyerahkan selembar uang pada Rose. "Makasih, Roseanne! Mau mampir dulu gak?"

"Maaf kak lain kali aja, aku masih banyak kerjaan di rumah. Tapi ini aku gak bawa uang kembaliannya. Aku transfer aja ya kak." Sama seperti Jeff, Rose lebih suka menyimpan uang di dalam aplikasi dompet digital.

"Keep the change."

"Duh, maaf kak tapi ini aku transfer aja ya gak enak soalnya. Atau besok deh aku titipin ke Jeff di sekolah."

"Udah gak apa-apa, Roseanne."

Rose hanya bisa tersenyum sambil merutuki diri yang bisa-bisanya lupa membawa uang.

**

Jeff sedang menuruni tangga ketika melihat kakaknya sedang menyantap sesuatu di ruang tengah.

"Makan apa tuh?"

"Cupcakes, enak banget. Thanks ya."

"Oh."

"..."

"HAH?! CUPCAKES?!" Jeff langsung berlari menghampiri Jane. "Bilang sama gua ini bukan dari cewek blonde yang namanya Roseanne!"

"Ini dari Roseanne."

"KENAPA GAK BILANG HEH JENNIFER???!!"

"Lah emang kenapa?"

Jeff menjatuhkan tubuhnya ke sofa. "Anjing lah."

"Heh, gue bilangin bunda ya!"

"Diem."

Jane agak terkejut adiknya tiba-tiba jadi garang begini. "Kenapa sih? Wait, jangan bilang lo sengaja order cupcakes biar dia ke sini?"

Jeff langsung mendelik.

"Gue bener, kan? Aneh banget biasanya lo kan gak pernah cash on delivery kalau order ginian. Jujur deh, lo lagi pengen ketemu sama dia kan?"

"Pemikiran dari mana tuh."

Jane tersenyum miring. "Do you like her?"

"Wait—what?!"

"Do you like her."

"No."

"Masa?"

"Apasih, kak?!"

Jane sukses dibuat tertawa. "Btw, tadi waktu gue ngobrol sama dia matanya keliatan sembab kayak abis nangis. Ulah lu ya?"

"Mana ada. Dia kenapa?"

"Ya mana gue tau orgil."

Jeff terdiam seketika. Aneh, kenapa sekarang tiba-tiba jadi kepikiran gadis itu?

"Heh, mau kemana?" tanya Jane ketika melihat Jeff beranjak dari duduknya.

"Ke rumah Marel."

"Ngapain?"

"Curhat."

"Idihhh kayak cewek aja luuu."

sweet rosieWhere stories live. Discover now