5

780 83 5
                                    

Hari sudah berganti, dan saat ini Renjun sedang memakan makanan yang sudah ia pesan di kantin, memilih duduk di paling pojok agar tidak mendengar suara berisik dari murid-murid lain.

Klak

Mangkuk berisikan mie diletakan dihadapan Renjun, saat kepalanya mendongak Renjun bisa melihat Jaehyun yang sedang tersenyum manis ke arahnya.

"Kakak duduk disini ya?" Izin Jaehyun, lalu duduk di hadapan Renjun setelah mendapatkan persetujuan dari si kecil.

Mereka memakan makanan nya dengan nikmat, tidak ada yang berbicara, sampai Renjun selesai makan dan mengambil handphone yang ada di atas meja.

"Kamu gak baca pesan kakak ya? Semalam kan kakak kirim pesan buat berangkat bareng pagi tadi" Jaehyun membuka obrolan.

"Eh? Aku nggak buka handphone, maaf ya. Aku kira tadi udah telat, jadinya buru-buru dan minta anter ke papi deh" Renjun memandang Jaehyun tidak enak.

"Nggak apa-apa, kakak kira kamu marah, makanya nggak mau berangkat bareng" Jaehyun tersenyum maklum.

"Marah kenapa? Aku nggak marah tuh" Renjun bertanya karena bingung.

"Karena kemarin ada Angel di rumah kakak?" Jawab Jaehyun ragu.

Renjun membuka mulutnya dan berucap kata 'oh' tanpa bersuara.

"Oh soal itu ya, sebenarnya aku biasa aja sih" bohong, padahal hati Renjun panas kembali setelah di ingatkan oleh Jaehyun.

"Toh aku kan bukan siapa-siapa nya kak Jaehyun, mau marah juga karena apa? Kak Angel kan temen kakak" Renjun berusaha mengontrol nada bicaranya dan tersenyum manis ke arah Jaehyun.

Jaehyun kecewa.

Harusnya Renjun marah seperti para mantan nya, jika sudah bersangkutan dengan Angel maka siapapun yang sedang dekat Jaehyun akan marah, kesal, atau bahkan melabrak Angel dengan percaya dirinya.

Jaehyun tersenyum canggung, sepertinya Renjun akan sedikit berbeda dari yang lainnya.

"Aku udah selesai nih, kayaknya mau ke kelas duluan ya? Bye kak Jaehyun" sebelum beranjak dari duduknya, Jaehyun langsung menarik lengan Renjun.

"Kakak anterin ke kelas ya?" Tawar Jaehyun yang membuat Renjun bingung, dengan ragu ia menganggukkan kepalanya menyetujui tawaran Jaehyun.

Dengan santainya Jaehyun merangkul pundak Renjun agar berdekatan dengan dirinya, bahkan lelaki itu sesekali mengusak gemas rambut halus Renjun.

Hal itu tidak lepas dari sorot tajam penggemar lelaki bermarga Jung itu.

Sesampainya di depan kelas Renjun, Jaehyun memegang kedua tangan milik Renjun, lalu mengecup punggung tangannya bergantian.

"Semangat belajarnya ya, kakak sayang kamu" ucapnya sebelum pergi meninggalkan Renjun yang terbengong di depan pintu kelasnya.

Setelah melihat Jaehyun yang semakin menjauh, Renjun memegang dada kiri nya, jantungnya berdebar sangat kencang.

Sial, ini sangat menyenangkan!

"Cie Renjun, cie" goda teman sebangku Renjun yang baru saja selesai dari toilet, Yangyang.

"Yangyang, pipi aku panas banget rasanya!" Keluh Renjun lalu menyembunyikan wajahnya di punggung Yangyang yang melangkahkan kakinya lebih dulu ke dalam kelas.

Yangyang tertawa kencang karena demi apapun Renjun saat sedang salah tingkah sangat menggemaskan.

Mr. Perfectly Fine Where stories live. Discover now