07. Story Past

307 29 0
                                    

Lanjut kali yak..

...

...

Dikeesokan paginya saat zaya siap siap mau berangkat tiba tiba klakson mobil berbunyi

"Oy masuk kita berangkat bersama" ujar hannah, zaya hanya menerima saja lalu duduk dengan anteng di mobil

"tumben bawa mobil?" tanya zaya

"enggak ada, lagi kepengen aja" balas hannah sembari tertawa, hening didalam mobil sampai hannah membuka suara

"oy lagi kepikiran apa?" tanya hannah

"gak ada kok han" balas zaya

"xavier ya? Kamu suka sama tu orang?" zaya tertawa kecil

"aku sadar diri kok hannah, aku berbeda dan dia normal masih punya pacar lagi aku nyaman tapi aku sadar diri maka dari itu aku menghindar" tanpa sepengetahuan zaya hannah merekam percakapan tadi diponsel nya lalu ia menyimpannya

"Apa kamu baik baik saja?" zaya mengangguk

"aku baik baik saja kok," zaya tersenyum menandakan ia baik baik saja

Sesampainya di dalam 3 sekawan itu belum datang sama sekali, zaya dan hannah duduk dimeja masing²

"pagi hannah, zaya"  sapa ketua tim

"pagi kembali nona lili" balas zaya dan hannah

Zaya memasang earphone ditelinga kanan nya sedang kan satu nya ia biarkan, taklama 3 sekawan itu datang menyapa zaya dan hannah mendehem lalu melambaikan tangan nya karena mereka fokus ke computer nya

Mereka bertiga merasa aneh tapi mereka hanya mengangkat bahu nya acuh

Skip

12.00 makan siang

Disiang hari ini kantor tiba tiba didatangi seorang wanita dengan totebag putih, dengan angkuh ia memasuki ruang tim

"hallo" sapa wanita itu

Semua yang diruangan itu menoleh dan terkejut tapi tidak dengan zaya ia melirik sekilas lalu fokus ke kerjaan nya

"kau sedang apa disini? " tanya dingin dari pria xavier

" Of course for you honey, aku membuatkan mu makan siang"  xavier berdiri dari duduk nya lalu menarik wanita itu ternyata karina

"Dasar wanita matre, kalau ada mau nya baru antar makanan biasa nya enggak" gerutu hannah yang didengar oleh leo dan hyunsu

Disisi lain:

Xavier menarik karina keluar dari kantor nya, xavier tau dia datang baik baik pasti ada mau nya sekarang mereka tepat di luar kantor

"Langsung ke inti" ujar xavier dingin

"apaan sih kamu, aku baik baik loh buatin bekal" ujar karina mengsedih yang dibuat buat

"buat?" xavier tertawa kecil lalu mengambil totebag itu

"eum aku mau beli tas tapi credit card kamu dah limit" sudah diduga pasti ada mau nya xavier hanya bisa tertawa dalam hati tak ada kah 1 orang aja yang tulus

"Saya kirim" ucap xavier berlalu pergi sedangkan sang wanita tersenyum kemenangan lalu menaiki taksi

Xavier berjalan ketempat sampah niat untuk membuang makanan itu karena xavier tau karina tidak bisa memasak alasan karina kesini ada mau nya saja, itulah mengapa xavier melarang karina ke kantor karena malu

Tepat saat ia mau membuang makanan itu sebuah suara menghentikan nya

"Kok dibuang?" tanya pemuda itu sembari tersenyum dia zaya

"tidak ada alasan" jawab xavier sekenanya tapi mata nya masih menatap zaya

"boleh aku ambil itu?" tanya zaya menunjuk totebag itu

"untuk apa? Apa kamu ingin memakan nya?" zaya hanya tersenyum lalu ia mengambil alih totebag itu lalu menarik lengan xavier untuk mengikuti nya, Xavier Tampa bingung tapi ia terus mengikuti mata nya tak lepas dari zaya yang sedang menarik nya taklama zaya dan xavier berada di stan ayam goreng

"ahjuma ayam goreng paket keluarga 1 ya di bungkus" ujar zaya

"ne" saut penjual

Zaya melihat kearah xavier yang masih menatap nya, zaya hanya tersenyum taklama ayam yang dipesan pun datang zaya membayar ayam itu lalu mengucapkan terima kasih lalu melanjutkan jalan

"sebagai ucapan terima kasih aku mau cerita sesuatu" ujar zaya membuka suara

"aku terlahir dari seorang ibu tanpa ayah tapi ibuku meninggal saat umur ku belia lalu seorang pemilik panti merawat ku bahkan mengeluarkan biaya untuk sekolah ku saat JHS sampai kuliah aku mendapatkan beasiswa bahkan saat SHS aku berkerja sampai aku lulus kuliah, kamu ingat kan restoran yang kita kujungi?" ujar zaya, xavier mengangguk

"mereka menjaga bahkan merawatku saat aku masuk kuliah disitu aku memutuskan meninggalkan panti untuk mandiri, disaat itu aku mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa uang lalu aku membeli flat kecil  yang bisa aku tempati" zaya menjeda cerita lalu menghampiri seorang wanita dan pria yang sedang menyapu di pinggir jalan

"paman bibi ini ada makanan, tolong dimakan ya" pria dan wanita itu menoleh

"eh tidak perlu tuan saya bisa menbeli nya" zaya tersenyum

"ini bukan sedekah tapi berbagi ambil saja ok? Dan ayam ini bisa paman bibi bawa pulang buat anak anak" pasangan suami istri itu menyambut pemberian zaya

"terima kasih tuan" ucap pasangan itu

"sama sama" zaya membungkuk lalu berbalik masuk ke kantor diikuti xavier

"dari mana kamu tau mereka ada anak anak?" tanya xavier

"anak anak yang sedang belajar dibawah pohon itu, dari pertama aku masuk kerja aku memperhatikan nya mereka setia menunggu orang tua nya selesai bekerja" jawab zaya

Xavier terdiam menatap zaya yang berada di depan nya

"lain kali jangan buang makanan, masih banyak orang dibawah sana yang perlu makan" ujar zaya sembari tersenyum menatap xavier

"zaya ayo makan siang" teriak hannah

"iya iya sebentar" jawab zaya, lalu ia membungkuk ke xavier lalu berlari kearah hannah

"dicariin dari tadi malah pacaran" goda hannah

"ihh enggak pacaran ya, hanya memberi tahu sesuatu aja kepada senior kita" hannah hanya mengangguk saja

Tbc

Possesive Boy | BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang