05🌼

107 16 0
                                    

Big Secret

*****

Renjana mencoba tersenyum ramah untuk menutupi kegugupannya, apalagi tatapan Bayu penuh selidik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjana mencoba tersenyum ramah untuk menutupi kegugupannya, apalagi tatapan Bayu penuh selidik. Renjana jarang sekali menginjakkan kaki di hotel semenjak bekerja di sebuah perusahaan penerbitan milik orang tuanya.

"Teman aku nginap disini Kak, aku diminta nemenin dia" jawab Renjana akhirnya.

Bayu hanya mengangguk.

"Oh yah, sarapan bareng yuk" Ajak Bayu.

"Ah, nggak usah kak makasih"

"Ayolah, kita udah lama nggak makan bareng" Bayu meraih pergelangan tangan Renjana memintanya ikut.

"Ya udah"

Dengan terpaksa, Renjana ikut dengan Bayu masuk ke sebuah restoran siap saji yang ada di hotel tersebut.

"Gimana kerjaan kamu?" Bayu memotong makanan dan ingin menyuapi Renjana.

Tentu saja ini terlihat berlebihan tetapi Renjana sudah terbiasa dengan perlakuan manis kakak sepupunya itu, sejak kecil, Renjana sudah dekat dengan Bayu, ia bahkan menganggap Bayu seperti kakak kandungnya sendiri.

"Kak, aku bisa sendiri" untuk pertama kalinya Renjana menolak Bayu.

"Tadi aku nanya, gimana kerjaan kamu?"

"Baik kok Kak, Majalah kami malahan masuk top sepuluh majalah terbaik di dunia"

"Wah, kamu memang berbakat, semenjak kamu masuk ke sana perusahaan penerbitan Papamu makin berkembang"

"Itu juga atas bantuan teman-teman dan karyawan yang lain" Renjana mencoba merendah.

"Tapi bagi aku kamu memang hebat, Ohyah siapa nama teman kamu yang nginap disini, nanti aku ngasih dia diskon" Renjana langsung terbatuk, dengan cepat Bayu menyodorkan air putih ke arah Renjana.

"Sorry, kamu lagi makan aku malah ngajakin ngobrol"

"Nggak apa-apa Kak, Renjana mengusap mulutnya dengan tissue"

Baru saja ia ingin kembali menyendok makanannya.

"Nando" Bayu beranjak menghampiri pria yang berjalan di dekatnya.

"Bayu" Nando menatap Bayu sejenak sebelum matanya teralih pada Renjana yang terpaksa menghentikan aktivitas makannya. Renjana kehilangan selera makannya begitu saja.

"Gue pikir lo nggak bakalan balik kesini lagi" Bayu merangkul bahu Nando dan mengajaknya makan bersama.

"Ohyah kenalin, dia Renjana, adik aku, Jana kenalin, Nando, sahabat aku"

"Sahabat?"

Tangan Nando terulur dan mau tidak mau, Renjana menjabat uluran tangan Nando, sangat konyol.

RENJANA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang