Prolog (edit)

180 8 0
                                    

Kota Qiandong.

Pada bulan kedepalan, kota ini dipenuhi dengan aroma osmanthus*.

[*] Osmanthus adalah salah satu dari 10 bunga terkenal di Tiongkok dan Taiwan, yang biasanya mekar antara bulan Agustus dan September. Ini juga merupakan simbol tradisional untuk Cinta dan Romansa, sehingga kerap disematkan dalam dekorasi pelaminan banyak masyarakat Negeri Tirai Bambu.

 Ini juga merupakan simbol tradisional untuk Cinta dan Romansa, sehingga kerap disematkan dalam dekorasi pelaminan banyak masyarakat Negeri Tirai Bambu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Penjual kue osmanthus* beraroma manis di pinggir jalan membuka kukusan sambil tersenyum. Aroma kue yang harum diiringi aroma manis osmanthus, langsung menarik perhatian anak-anak yang ceria untuk datang satu per satu. Saat penjaja hendak mengulurkan tangan untuk mengambil pelat tembaga, dia tiba-tiba mendengar teriakan dari jauh.

[*] Kue Osmanthus atau Gui Hua Gao (Hanzi: 桂花糕; pinyin: guì huā gāo) adalah jajanan tradisional Tionghoa dengan sejarah lebih dari 300 tahun, terbuat dari tepung beras ketan, gula, dan madu osmanthus. Rasanya manis dan enak, dengan aroma osmanthus manis yang kuat. Kue osmanthus beraroma manis, berasal dari Tiongkok pada masa dinasti Ming. (https://www.tionghoa.org/7778)

"Tuan Muda ada di sini!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tuan Muda ada di sini!"

Penjual itu segera menarik tangannya, menutup kukusan, dan menggiring anak di dekatnya untuk segera mundur lima langkah. Hanya mendengar suara derap kaki kuda yang tajam, semua orang mengangkat kepala dan melihat seekor kuda poni berwarna merah menyala berlari ke arah mereka. Walaupun anak kudanya belum dewasa, namun sekilas terlihat seperti kuda yang hebat, kecepatannya tidak kalah dengan kuda dewasa pada umumnya. Selain itu, orang yang duduk di atas kuda tersebut hanyalah seorang anak laki-laki yang baru saja melewati usia sembilan tahun. Anak laki-laki itu mengenakan baju besi kecil yang lembut dari sekolah militer, namun pakaiannya tidak rapi, ikat pinggangnya diikat longgar, helmnya diikat ke bahu dengan tali, dan rambutnya tidak diikat serta berserakan begitu saja.

"Hiya! Hiya! Liefeng, jika kau berlari lebih lambat, aku akan tertangkap. Aku akan makan daging kuda rebus malam ini!" Pemuda itu berkata dengan keras, dan kuda poni merah menyala itu sepertinya mengerti apa yang dia katakan sehingga berlari sedikit lebih kencang. Pemuda itu melewati kios yang menjual kue osmanthus beraroma manis dan tiba-tiba menoleh: "Luo Dage!"

[Novel Terjemahan] Shaonian Baima Zui ChunfengWhere stories live. Discover now