17 : Scars

293 16 0
                                    

Chapter 17 : Scars

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 17 : Scars

"𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐰𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐬𝐜𝐚𝐫 𝐬𝐡𝐨𝐰𝐬 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐲𝐨𝐮 𝐛𝐞𝐥𝐨𝐧𝐠 𝐭𝐨 𝐦𝐞."

══════ ∘◦༒◦∘ ══════

Press button ★ before reading!

5 BULAN KEMUDIAN...

AKU berdiri di depan cermin yang besar di markas mafia. Jangan salah faham. Bukan markas Vigorous atau Hell Angels. Tapi markas Tre'Killaz. Dah masuk lima bulan dua hari aku bekerja di markas hodoh dan buruk ni.

Luca Andrey? Aku dah lama lupakan dia walaupun lelaki itu merupakan suamiku. Kami berdua sudah lama tak berhubung. Jangan tanya kenapa. Aku pun tak tahu dan tak kesah sangat.

Aku menyarung tanktop hitam di tubuh. Tanpa sengaja, mataku jatuh pada pantulan parut luka tikaman di perut. Parut luka itu adalah saksi bisu dari masa laluku yang kelam. Saat dimana aku terlibat dalam kehidupan yang penuh kekerasan dan pengkhianatan. Pantulan diriku di cermin juga mengingatkan aku akan setiap detik rasa sakitnya dan perjuangan yang aku alami.

"Hey, Melissa! Boss wants to see you." Dia terus je masuk dalam bilik aku. Dah tak reti nak ketuk pintu dulu ke minah ni?

"It's Mayesa." aku membetulkan kesalahannya. Susah sangat ke diorang ni nak sebut nama aku? Aku rasa tak susah pun. Ma. Ye. Sa. Senang je kan?

"Sorry Medusa! Hehehe..." Wendy menggaru pipinya yang tak gatal. Dia tertarik memandang aku yang sedang melihat pantulan diri di cermin. Lagi-lagi dengan parut tikaman ini.

"Whoaa! That scars... They're so cool!" pujinya tiba-tiba dengan bibir yang melengkung membentuk senyuman. Cool? Cool apa kebendanya?!

Aku melihat parut luka di perutku dengan perasaan bercampur aduk. "This scar is part of me. It's an indelible memory of life..."

"How do you feel about getting stabbed by our ruthless mafia leader?" tanya Wendy mendekatiku. Apa yang dia maksudkan bukanlah Adam Xavier. Tapi Aiden Evander.

Aku diam. Cuba mengenangkan waktu ketika Aiden menikam perutku banyak kali.

"When I received this wound, it was the result of my deep stubbornness." luahku. Wendy membaringkan dirinya atas katil empuk. Dia teliti mendengar luahanku.

"Although this wound looks painful, it is also a sign that I survived the dark past. I am a strong woman, and I will never let this wound stop me."

"He obsesessed with you..." Wendy tertawa gedik. Pulak dah...

"Aiden Evander. I want a scars from him too!" rengek Wendy dalam angan-angan tahi ayamnya.

MAFIA: SHE'S THE ONEWhere stories live. Discover now