02

31.5K 3K 123
                                    

"Sudah jangan menangis lagi, Daddy tidak suka kamu menangis bayi" ucap Archer menghibur bungsu nya yang sekarang terisak kecil di pelukan nya.

"Daddy... Daddy percaya kan sama Ash, bukan Ash yang matiin ikan nya" ucap Ash menatap Archer penuh harap.

"Daddy percaya, Daddy tidak akan membiarkan perempuan itu mengangkat tangan nya untuk mu" jelas Archer membuat Ash tersenyum lebar dan mengangguk antusias.

"Sekarang istirahat sebentar nanti malam turun untuk makan malam" Ash kembali mengangguk dan menatap kepergian Archer.

"Huh, kenapa sih kakak ipar selalu nuduh aku yang enggak-enggak walaupun beberapa hal memang karena kecerobohan aku, tapi kan itu gak sengaja, kenapa kakak ipar malah jadi kompor" gerutu Ash kesal.

"Ash ?" Ash menoleh melihat Kaiden yang masuk dengan segelas susu di tangan nya.

Sebelum makan Ash memang harus minum susu, itu kebiasaan nya sedari kecil, tidak minum susu hidup nya seolah hampa, itulah kenapa pipi nya melar, jari-jari nya juga pendek dan gendut. Karena menu utamanya adalah susu.

"Sudah lebih baik ?" Tanya Kaiden yang duduk di sisi ranjang memperhatikan adik kecil nya.

"Eum, Ash oke" balas Ash tak lupa tersenyum cerah.

"Bagus, jangan memikirkan ucapan kakak ipar, dia hanya iri dengan status mu oke"

"Abang, Ash tidak suka jika kakak ipar terus menuduh Ash seperti itu"

"Abang mengerti, Ash ingin Abang mengusir nya ?"

"Jangan ! Kakak ipar sedang hamil, Ash menunggu adek bayi nya, Ash juga mau punya adek bayi seperti punya Abang Lucas" Kaiden terkekeh pelan dan mengacak Surai lebat milik si kecil dengan gemas.

"Baiklah Abang mengerti, Abang keluar dulu ya" Ash mengangguk dan membiarkan Kaiden pergi dari kamar nya, setelahnya ia hanya menghabiskan waktu dengan menonton tv yang memang di sediakan di kamar nya, walaupun begitu tv yang ada di kamarnya di rancang untuk tepat waktu, dimana setiap jam yang sudah di tentukan maka tv itu akan langsung mati sendiri dan tidak akan bisa di hidupkan sebelum waktunya.

Ash hanya menonton sebentar, ia segera keluar setelah tadi berganti pakaian, turun kebawah ia melihat abang sulung nya tengah duduk di ruang keluarga dengan laptop di hadapannya, tak lupa kakak ipar yang juga ada di sebelah nya.

"Abang" panggil Ash dan duduk di sisi lain Lucas, Clarisa sempat melirik Ash dengan sinis namun hanya sesaat dan beruntung Ash tidak melihat nya atau Ash akan memiliki beribu pertanyaan tentang kenapa kakak ipar nya menatap nya begitu sinis.

"Ada apa hmm" balas Lucas yang sudah menutup laptop nya dan langsung mengfokuskan dirinya pada si bungsu.

"Abang, Ash mau mochi yang waktu itu pernah di beli bang Kaiden" ucap Ash membuat Lucas nampak berpikir sesaat.

"Asher kamu tidak bisa membuat Lucas untuk keluar karena dia sedang sibuk" celetuk Clarisa, sebisa mungkin ia berbicara dengan ramah karena masih takut dengan suasana beberapa jam sebelumnya.

"Abang Ash mau mochi" ucap Ash yang masih menatap Lucas berharap.

"Tentu saja, ingin pergi bersama Abang ?" Tawar Lucas karena ia tau Ash berbicara ingin mochi bukan untuk minta di temani namun Ash meminta izin ingin pergi membeli mochi, masalah dengan siapa ia pergi itu terserah, ia bisa pergi bersama siapa saja.

"Lucas, kamu bilang kerjaan kamu banyak, kamu bahkan menolak ku yang ingin makan malam di luar" ucap Clarisa membuat Lucas menoleh menatap nya datar.

"Adik ku lebih penting dari pada keinginan mu Clarisa" balas Lucas membuat Clarisa mengepalkan tangan nya kuat di bawah selimut yang menutupi perut nya.

Asher Kendrix Side Story ✔️Where stories live. Discover now