chapter 21

1.5K 95 4
                                    

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ezzra sudah sampai dikediaman milik thania dan arunna, dirinya membawa buah dan juga bucket bunga untuk menjenguk arunna, ezzra sempat kaget waktu bunda thania bilang kalau arunna deman, padahal semalam dirinya baru merencanakan joging pagi ini

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ezzra sudah sampai dikediaman milik thania dan arunna, dirinya membawa buah dan juga bucket bunga untuk menjenguk arunna, ezzra sempat kaget waktu bunda thania bilang kalau arunna deman, padahal semalam dirinya baru merencanakan joging pagi ini.

Arunna memang sedari kecil tidak pernah terbiasa mandi malam, semalam itu arunna mengeluh panas pada bundanya dan berakhir mandi tanpa izin dari thania, dan ketika thania mau membangunkan arunna karena arunna yang memang minta untuk dibangunkan untuk joging pagi hari, namun dirinya dikejutkan saat arunna melenguh dan terlihat pucat, tenyata arunna demam sampai 38°, thania buru-buru membuatkan arunna bubur dan membantu arunna meminum obat.

Saat bel rumahnya berbunyi, thania segera keluar membukakan pintu untuk ezzra, anak dari sahabatnya itu terlihat tampan karena memakai dalaman kaos pendek dan dibalut dengan kemeja flanel kotak -kotak berwarna hitam+hijau, thania tersenyum manis saat ezzra memberikan bingkisan buah yang anak itu bawa, namun ezzra tidak memberikan bucket bunga, thania tau ezzra akan memberikan itu langsung pada arunna.

"terimakasih buah nya ya? nak ezzra kesini sendiri?" tanya bunda sambil tersenyum.

"ezzra sendirian soalnya adek sama mami lagi kerumah kakek, ezzra ngga ikut kerumah kakek soalnya semalem udahjanjian sama arunna mau joging bareng pagi ini bunda" jelas ezzra sopan.

"waduh jogingnya ngga jadi dong, maaf ya nak?" thania merasa tidak enak pada ezzra.

"ngga papa bunda, arunna kan lagi sakit, tapi arunna udah minum obat ya bun?" tanya ezzra pelan.

"udah kok, sana masuk kekamar arunna, bunda mau keluar dulu soalnya persediaan obatnya habis" bunda mengelus bahu ezzra lembut.

"bunda mau dianterin ngga?" tanya ezzra memberi penawaran.

"ngga usah sayang, bunda titip arunna ya?"

"oke bunda hati-hati"

Thania tersenyum dan mengangguk, ezzra itu anak yang sangat baik, dirinya bersyukur karena arunna bisa dekat dengan ezzra, begitu thania pergi, ezzra langsung menuju kamar milik arunna, ezzra buka pelan pintu kamar itu, masuk perlahan dan dapat ezzra lihat arunna sedang tertidur, namun kening diwajah cantik itu mengerut, tanda arunna tertidur dengan rasa tidak nyaman.

Ezzra dekati tubuh kecil itu, menaruh punggung tangannya ditas kening arunna dan ezzra dapat merasakan rasa panas itu, ezzra belai poni milik arunna, mengusap pipi itu berulang kali, ezzra mendekatkan wajahnya pada wajah arunna, ezzra cium lembut kening arunna, lalu turun kebibir plump itu.

"cepat sembuh sayangnya kakak" ezzra tersenyum karena arunna tak menyadari barusan ezzra mencuri kecupan.

Jelly berjalan mendekati ezzra lalu naik keatas kasur arunna, jelly naik pada pangkuan ezzra tersenyum manis lalu mengusap-usap kepala kucing itu sayang, tangan ezzra yang satunya ia bawa untuk genggam tangan kecil arunna, dan satu tangannya lagi ezzra pakai untuk mengelus bulu-bulu lembut milik jelly.

Arunna mengerjap pelan, dirinya mendengar jelly yang mengeong beberapa kali, yang arunna tau jelly sedang merasa lapar dan meminta makan, arunna belum menyadari adanya ezzra disana, dirinya bergumam memanggil bundanya dengan suara seraknya.

"bundaaa, bundaa kayaknya jelly laper, tolong kasih makan bun" suara arunna terdengar serak.

"hei arunna, ini kakak" ezzra elus pipi arunna lembut.

"kakak maaf ya arunna demam, arunna ngga sempat kirim pesan kasih kabar kalo hari ini kita ngga jadi joging" cerocos arunna saat dirinya menyadari ezzra ada di sebelahnya.

"its oke sayang, kakak kesini buat jenguk kamu, kepalanya pusing ngga?" tanya ezzra lembut.

"pusing, tapi sedikit kok" ujar arunna lalu tersenyum.

"sini kakak bantu pijat kepalanya biar agak mendingan ya?"

Ezzra melepas sepatunya dan
menaiki kasur milik arunna, dirinya
menyenderkan diri dikepala ranjang
dan menggeser arunna untuk duduk
diantara kedua kakinya,ezzra bawa
tubuh kecil arunna untuk menyender
pada dadanya, ezzra dengarn lembut
dan telaten mulai memijat kepala
arunna, arunna memejamkan
matanya, merasa nyaman berada
dalam posisi ini.

"maaf udah ngerepotin kakak ya kakak mijitnya enak" ucap arunna memberi pujian pada ezzra.

"kamu ngga ngerepotin, kakak seneng ngelakuinnya, cepet sembuh ya?" ezzra kecup rambut halus milik arunna

"iya kakak, terimakasih, oh ya, kakak ada lat bunda? kok tadi alku panggil ngga nyaut ya?" tanya arunna pelan.

"bunda lagi keluar, mau beli obat katanya, arunna mau makan lagi?" tanya ezzra sambil mengelus kedua tangan arunna.

"mulut aku pait, ngga enak buat makan" keluh arunna sedih.

"kakak tadi ada bawa buah, mau makan buah aja?"

"engga usah kakak, nanti
ngerepotin" arunna takut ezzra repot mengurusnya.

"jangan bilang gitu terus, kakak ngga papa kok, sebentar ya?"

"lain kali kalo emang ngga biasa mandi malem, jangan ya? jangan sakit lagi arunna, kakak ngga suka liat kamu sakit kaya gini"

Ezzra membantu arunna untuk bergeser agar dirinya bisa beranjak dari kasur itu, ezzra kembali kekamar dengan beberapa buah yang berada dipiring, arunna memilih untuk memakan jeruk dan dengan sigap ezzra segera mengupaskan jeruk itu untuk arunna, arunna bahagia karena dirinya bisa merasakan berada sedekat ini dengan ezzra, arunna suka saat ezzra dengan bibirnya yang terus menyunggingkan senyum merawatnya dengan telaten dihari itu, arunna merasa bersyukur karena ezzra benar-benar menunjukkan bahwa dirinya sudah berubah.

Sepanjang hari itu ezzra habiskan untuk merawat arunna, dirinya merasa sedang berbalas budi karena arunna juga pernah merawatnya saat sakit waktu itu, walaupun dirinya tidak sadar, ezzra sangat yakin arunna juga sama lembutnya dengan maminya ketika merawat ezzra waktu itu.

Ezzra juga beberapa kali mencuri ciuman dari arunna, arunna sudah mengatakan bahwa ezzra akan tertular demam jika terus-terusan menciumnya, tapi ezzra menjawab dirinya siap untuk itu asal bisa mencium arunna, jawaban yang amat sangat membuat arunna tersipu malu.

TBC 💙

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


TBC 💙

Jangan lupa vote-nya 💙

Straight? MARKHYUCK ??Donde viven las historias. Descúbrelo ahora