chapter [1]

29K 1K 51
                                    


1.pertemuan

Jarendra, Seorang siswa nakal dari SMA Bhinabakti ia terkenal dengan kenakalannya, terbalik dengan sifatnya justru fisik jaren berbeda, memiliki kulit putih seputih susu dan tinggi 170, wajah yang bisa terbilang cantik untuk para kaum Adam.
jaren sering kali disukai oleh para laki laki.

Mahesa Mahardika, ketos dingin yang merupakan ketua dari geng motor Blitzglos, ia mempunyai rahang tegas, kulit sawo matang dan tinggi 182.
tidak kaget jika banyak yang tergila gila pada kegantengan ketos satu ini.

Blitzglos merupakan salah satu geng motor yang didalamnya terdapat anak anak motor yang jumlahnya mencapai puluhan anak motor. Blitzglos mempunyai ketua yaitu Mahesa, anggota yang lain adalah Jordan, galen, dan Regan mereka adalah sahabat mahesa yang paling dekat.

....

"Sa nanti lo turun?"
ucap Galen yang kini sedang duduk memegang rokok ditangan nya.

yang dimaksud turun adalah turun untuk ikut bertanding berbalap motor.

"ga, gua lagi ga mood"

"beneran lo?tandingan nya jaren anjir"
Galen yang kini menandakan wajah serius.

"jaren?oke gua turun"
tidak tahu kenapa, tetapi jaren sangat populer dikalangan sma Bhinabakti.
bahkan anggota Blitzglos sangat penasaran dengan jaren cowo manis itu.

"jaren siapa bre?apa yang cowo oplas itu?"
ucap Jordan dengan penasaran

"Dia ga oplas bego, tapi blesteran jerman" Galen yang tiba tiba menyaut dari belakang.

"Kayaknya lo tau semua tentang jaren ya ga"

"gimana ga tau, dia saudara gua"
awalnya Galen juga kaget saat tau jika jaren saudaranya.

"tapi ko lo gada blesteran ga"

"Gatau bangsat"

Sementara Mahesa yang sekarang menguping pembicaraan mereka.


.....

Suara riuh terdengar dan sekarang keberadaan jaren sudah diatas motornya yang sedang menunggu seseorang yang akan menjadi lawannya.

"ta lawan gua siapa anjir, jangan sampe bocah tengil yang kemaren"
tanya jaren kepada apta sahabat jaren.

Belum sempat apta menjawab ada motor tepat disamping jaren berhenti.

mahesa, dia membuka helm yang ia kenakan
"ketemu lagi jaren, gua mau ajak lo taruhan."
Mahesa senyum kearah jaren

jaren agak tersentak kaget saat melihat itu Mahesa, bagaimana bisa ketos yang disekolah terlihat pintar dan cupu tiba" menjadi lawannya saat ini.

"taruhan?"
jawab jaren datar

"kalo gua menang lo wajib turutin apa yang gua mau, dan kalo gua kalah terserah Lo mau minta apa."

"kalo gua menang gua mau 100jt" jawab jaren yang kini Menaikkan satu alisnya.

"oke deal"
Mahesa memakai helmnya begitu juga dengan jaren, suara motor terdengar
dengan menampilkan wanita sexy memegang bendera, suara teriakan mengerubungi mereka.

"JAREN LO PASTI BISA AYO REN"
teriak apta

namun sayang saat ini jaren berada diposisi belakang Mahesa, ntah bagaimana sepertinya jaren sedang tidak fokus untuk pertandingan malam ini.

Suara riuh kembali terdengar saat kedua orang mulai mendekati garis finish
dan ternyata yang memenangkan adalah Mahesa.

"Woi ren ko lo bisa kalah si anying, 100jt terbuang sia sia ren"
apta yang saat ini mendekati jaren yang sedang melepaskan helm nya.

"ga tau ta, gua lagi ga fokus"

"gimana gua menang, sekarang ke apartemen gua gada penolakan"
Mahesa yang tiba tiba mendekati kedua orang tersebut

"Mau ngapain anjing, gamau gua"
jujur saja jaren takut yang dipikirannya adalah bagaimana jika nanti dia akan diserang oleh geng nya Mahesa.

"naik cepetan, sebelum gua emosi ren"
ia menarik tangan jaren untuk segera naik ke motornya.

"awas aja lo kalo mau macem macem sama gua"
dan akhirnya jaren mengalah ia menaiki motor Mahesa.

"apta gua titip motor nih"
jaren melemparkan kunci motor ke arah apta, dan saat itu Mahesa langsung menancap gas motor nya.

....

Saat ini jaren sedang duduk di ranjang diapartemen Mahesa.

Mahesa keluar dengan handuk dipinggang nya,sepertinya ia baru saja selesai mandi.
Jaren menoleh dan memperhatikan sesuatu

"itu beneran apa boongan sa?perut lo kotak kotak gitu"ucap jaren polos

"Beneran lah, mau pegang?"
Mahesa yang kini mendekati jaren dan berhenti tepat didepan jaren.
Wajah jaren berhadapan dengan perut kotak Mahesa

perlahan lahan tangan jaren memegang perut Mahesa dan mengusap nya pelan.

"Anjir keras banget, ajarin gua dong sa gua mau kotak juga kaya punya lo, pasti cewe cewe pada naksir gua nanti"
mendengar itu Mahesa hanya tersenyum geli melihat tingkah bocah itu.

*Cupp

jaren tersentak kaget saat tiba tiba Mahesa mendekatkan wajahnya dan menciumnya.

"Gila lo, ngapain cium anjing homo ya lo"
tangan jaren mendorong dada bidang Mahesa.

Tbc.

Mahesa [ON GOING]Where stories live. Discover now