46. Mama Shea

1.8K 75 31
                                    

Setelah percakapannya dengan Malvin, Shea kembali berkutat dengan setumpuk tugas kuliahnya yang belum tersentuh sejak kemarin. Sekarang banyak yang perlu Shea urus bukan saat seperti dia masih ngekos yang bisa tidur subuh bangun langsung berangkat ngampus lalu repeat, ada 3 manusia lagi yang kehidupannya perlu dipikirkan.

Statusnya sekarang masih mahasiswi penerima beasiswa full sehingga nilainya tidak boleh anjlok karena bisa-bisa beasiswanya diputus begitu saja, setiap bulannya Shea juga mendapat uang saku yang memang jumlahnya tidak banyak karena itulah  maka Shea memberanikan diri untuk pencari pekerjaan agar bisa membiayai Jian dan Jean hingga bisa berakhir lah seperti ini.

DRTTTT.....DRTTTTT......

Ponselnya yang disimpan di samping atas nakas bergetar dengan nama suaminya terpampang jelas disana dan liat tanpa ragu Shea malah memasukkan ponsel keluaran terbaru tersebut ke dalam laci nakas hingga suara getarannya samar. Fyi ini sudah panggilan ke 34 kali sejak siang tadi.



"Mamm we are ready to dinner" seru Icel sambil menggendong Daniel

Si bocah kecil tersebut malah minta diturunkan lalu bermain dengan beberapa mainnanya yang sengaja ditinggalkan disana.

"Ayo makan Ma, kita nunggu Mama. Ka Malvin udah nungguin tuh dibawah"

Tanpa pikir panjang Shea menutup bukunya lalu beranjak dengan Daniel yang sudah berpindah digendongannya.

Daniel didudukan di baby chair miliknya dengan makanan miliknya. Daniel udah makan duluan jadi isi mangkok makannya hanya pisang dan biskuit khusus bayi. Keempatnya makan dengan hikmat, sesekali Shea mengelap pipi Daniel yang sudah penuh dengan sisa pisang yang sudah seperti masker di wajah Daniel.










"NYONYA DARI MANA AJA?" Ujar suara bariton yang tiba tiba menuhin ruang makan yang lagi hening.

"Yang sopan kalo nanya!" Ketus Malvin

"Cuma abis dari rumah temen" jawab Shea

"Tuan Jo bilang ponsel nyonya juga gabisa dihubungi" ujar Gusti

Yang ikut bersama Jonathan hanya Anton, Tio dan Andi sisanya berjaga di rumah besar ini.

"Abis batre kayaknya nanti saya telepon balik aja" jawabnya



Kembali seperti runitinas mereka ketiga nya kembali duduk di ruang keluarga dengan buku cetak berserakan beserta laptop dan alat tulis yang memenuhi meja bahkan lantai juga dipenuhi dengan segala macam peralatan sedangkan Daniel sudah diamankan dengan botol susunya dan sudah masuk ke alam mimpi

"Ma Icel suka fisika gimana menurut mama?"

Shea menyipitkan mata " Bagus kalo suka tapi ntar jangan nangis ya kalo pusing sama rumus"

"Engga dong kan ada Mama yang ngajarin kalo pelajaran Icel susah"

Gricel yang tadinya duduk bersebrangan dengan Shea langsung bergegas duduk disamping Shea lalu merangkul tangan Shea manja "Lusa Icel ambil rapot Mama yang ambil ya, pleasee" mohonnya

Shea bingung.

"Jam berapa?"

"Jam sembilan pagi Maa, Mama yang ambilin ya. Pleasee....."

"Biasanya yang ngambil siapa emang?" Tanya Shea

"Kalo ga Oma sekretaris nya Opah kalo engga Papa suruh orang ambil rapot kita" jawab Icel

Asisten Seumur HidupWhere stories live. Discover now