Chapter 4: Portal

28 11 0
                                    

Kubu 2, yang menemukan dua anggota kelompok yang hilang, yaitu Fatir dan Daus, terus bersembunyi dan berdiskusi tentang langkah selanjutnya. Mereka tidak ingin memberikan diri mereka, terutama karena wanita tua tersebut masih berada di sana, meskipun tanpa menyadari keberadaan mereka.

Sementara itu, Kubu 1, yang telah mencapai jalan buntu di sel penjara kosong, merasa semakin bingung tentang tujuan ruang bawah tanah ini. Mereka berusaha mencari tahu apakah ada petunjuk yang bisa membantu mereka memahami apa yang sedang terjadi, tetapi semuanya tampak gelap.

Kubu 2 akhirnya memutuskan untuk mencoba mendekati Fatir dan Daus diam-diam dan membebaskan mereka. Mereka merencanakan aksi penyelamatan dengan cermat dan mencari bahan-bahan yang bisa digunakan untuk memutuskan tali yang mengikat kedua teman mereka.

Sementara Kubu 2 melakukan aksi penyelamatan mereka, Kubu 1 yang berada di sel penjara kosong mulai merasakan sesuatu yang aneh. Mereka mendengar suara-suara samar-samar yang datang dari dinding. Suara-suara itu tampaknya merupakan bisikan-bisikan yang tidak dapat diidentifikasi.

Ketika mereka mencoba mencari tahu lebih lanjut tentang suara-suara itu, mereka menemukan bahwa dinding-dinding sel penjara tersebut memiliki tanda-tanda aneh yang mungkin adalah pesan tersembunyi. Simon, yang ahli dalam mencari artefak bersejarah, mencoba memahami makna di balik tanda-tanda tersebut.

Kubu 2 berhasil membebaskan Fatir dan Daus tanpa menarik perhatian wanita tua tersebut. Setelah mereka dibebaskan, Fatir dan Daus dengan cepat menceritakan apa yang terjadi pada mereka. Mereka menjelaskan bahwa wanita tua tersebut ingin mereka melakukan ritual yang sangat aneh.

Kubu 2 segera menyadari bahwa mereka harus segera meninggalkan ruang bawah tanah ini dan kembali bergabung dengan Kubu 1. Mereka meninggalkan lokasi dengan hati-hati, memastikan bahwa mereka tidak akan terdeteksi.

Setelah mereka berkumpul kembali, mereka berbagi informasi tentang apa yang mereka temukan. Simon menjelaskan tentang tanda-tanda aneh di dinding sel penjara, dan mereka semua merasa bahwa tanda-tanda tersebut mungkin adalah petunjuk yang penting.

Ketika mereka berbicara, mereka mendengar suara langkah dari koridor yang berdekatan, dan wanita tua tersebut muncul di depan mereka. Dia tampak tahu bahwa mereka bersembunyi di sini dan tersenyum dengan senyum aneh.

"Dalam ruang bawah tanah ini," kata wanita tua tersebut dengan suara menggema, "kalian akan menghadapi pilihan yang sulit. Tapi hanya dengan mengikuti arahku, kalian bisa kembali ke dunia kalian yang sebenarnya."

Anggota kelompok ini merasa semakin bingung dan ketakutan oleh kata-kata wanita tua tersebut. Mereka harus membuat keputusan yang sangat penting dalam situasi yang semakin misterius ini.

Wanita tua tersebut menggenggam pisau dengan mata tajam. Namun, sebelum dia bisa melancarkan serangannya, semua anggota kelompok ini bergerak bersama-sama. Mereka memutuskan untuk menghadapi ancaman ini.

Dalam momen yang mendebarkan, semua anggota kelompok ini menyerang wanita tua tersebut secara bersamaan. Mereka melancarkan serangan yang koordinatif. Dalam sekejap, mereka berhasil mengatasi dan menjatuhkannya.

Wanita tua itu tidak memiliki kesempatan untuk menghadapi serangan bersama yang kuat dari 17 tokoh ini. Mereka berhasil menahan dan menyandera wanita tua tersebut.

Setelah mengamankan wanita tua tersebut, mereka mulai bertanya-tanya tentang motifnya dan apa yang sesungguhnya terjadi di dimensi ini. Wanita tua itu sendiri tampak bingung dan tidak mau memberikan jawaban yang jelas.

Dalam suasana ketegangan dan kebingungan, mereka memutuskan untuk kembali ke ruang bawah tanah yang mereka temui sebelumnya. Mungkin di sana mereka bisa mencari tahu lebih banyak tentang misteri ini dan bagaimana mereka bisa kembali ke rumah.

Pintu ke Alam Kegelapan: Perjalanan Horor 17 Pemuda Ke Dimensi AsingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang