TWELVE

4.2K 202 0
                                    


Hari ini Arkan dan Bara berniat untuk menjemput orang tua Arkan, mereka sudah siap siap untuk menuju Bandara, mereka baru siap siap, karena pesawat yang di naiki oleh orang tua Arkan akan sampai sekitar 2 jam lagi, jadi mereka memutuskan untuk menunggu sekitar 1 jam baru pergi ke bandara.

Mereka sedang menonton televisi, menyambungkan televisi dengan Netflix, saat sedang asik menonton tiba tiba ada notifikasi muncul di hp Bara, bara membukanya dan ternyata orang tuanya yang chat. "..." Bara terdiam membaca pesan dari orang tuanya "kenapa kok diam" tanya Arkan yang sedikit khawatir dengan Bara yang menunjukan ekspresi khawatir.

"Bara" panggil Arkan namun tidak di jawab oleh Bara "BARA" teriak Arkan yang sedikit tidak suka dengan Bara yang diam saja "kenapa" tanya Bara yang tersadar dari lamunannya "kenapa kok diam, siapa yang chat" tanya Arkan "bukan siapa²" balas Bara langsung menyimpan hpnya kembali "aneh Lo" ucap Arkan langsung melanjutkan menontonnya" ucap Arkan 'perasaan gw nggak enak' batin Arkan. Entah apa yang akan terjadi, sejak tadi perasaan Arkan sudah tidak karuan.

'bodoamat lah' lanjut batinnya, setelah itu dia mengambil hpnya, belum juga menyalakan Bara sudah melarangnya "jangan buka hp" ucapan itu membuat hati Arkan semakin tidak karuan.

"Kenapa sih, cuman mau buka hp doang" tanya Arkan, dirinya merasa curiga dengan gerak gerik Bara "bara" panggil Arkan "kenapa" tanya Bara "pengin mangga" minta Arkan "sebentar ya tak ambilin di dapur yang hanya di balas anggukan oleh Arkan, setelah itu Bara pergi ke dapur.

Ini adalah kesempatan Arkan untuk membuka hpnya, sebenarnya Arkan Nggak mau mangga, karena dia nggak ngidam, kata rose ngidam itu di alami pas udah masuk bulan ke 3 jadi di anggap ngidam sama sekali.

Saat membuka hpnya Arkan di kagetkan dengan banyaknya pesan dari dunia Maya. Saat membuka salah satu pesan itu Arkan di buat kaget dengan berita yang sedang viral.

"Sayang ini mangganya" Bara sedikit kaget dengan Arkan yang membuka hpnya "sayang" panggil Bara takut terjadi apa apa "Bara, ini beneran" tanya Arkan dengan suara bergetar seperti ingin menangis, tanpa berlama lama Bara langsung mendekati Arkan "sayang, kita belum tau semua informasi" ucap Bara "hiks ini beneran pesawat yang di tumpangi mama papah hilang kontak hiks" tangis Arkan pecah setelah mengingat Bara yang menjawab dengan begitu yakin.

"Gw mau ke bandara sekarang" ucap Arkan "ya udah ayok" setelah itu mereka menunjukkan ke Banda guna mencari info yang lebih rinci.

BANDARA

Arkan dan Bara sedang di pusat informasi bandara "apa benar pesawat tersebut hilang kontak" ucap Bara pada salah satu petugas bandara
"Benar tuan, pesawat tersebut hilang kotak saat sudah lepas landas, tepat 30 menit setelah lepas landas" ucap sang petugas "hiks mamah, papah, bara itu semua nggak bener kan, mereka masih hidup" Arkan sudah tidak sanggup lagi, kedua orang tuanya menghilang bersama penumpang pesawat lain.

Mereka kembali ke mansion orang tua Bara "sayang" panggil rose pada Arkan "hiks mami, papah sama mama hiks" "sabar ya sayang" tenang mama rose "mamah sama papah pasti masih hidup, pesawat mereka cuman hilang kontak hiks mereka masih hidup" Arkan sudah tidak bisa menyimpan air matanya lagi, hatinya hancur, orang tuanya meninggal di saat dirinya sedang mengandung, padahal dirinya ingin memberikan kejutan untuk orang tuanya, tapi semua itu sirna seketika.

"Hiks mama papah masih hidup, pasti hiks" rose tidak bisa Menahan tangisnya melihat sang menantu, Bara dari tadi mencoba menenangkan Arkan yang terus menangis "sayang udah ya jangan nangis, kasian debaynya ikut nangis" Bara masih mencoba menenangkan Arkan"hiks tapi mamah sama papah hiks" Arkan bahkan tidak bisa menahan tangisnya walau hanya sedetik.

"AKH" "sayang kenapa" Bara panik setelah mendengar rintihan sang istri sambil memegang perutnya "sa-kit, perut ku sakit hiks akh" mendengar jawaban itu Bara langsung menggendong Arkan ala bridal style, Bara membawa Arkan ke kamar, sedangkan orang tuanya memanggil dokter pribadi keluarganya.
.
.
.
.
"Tuan muda tidak apa apa, hanya keran biasa, pastikan tuan muda tidak banyak pikiran, karena itu berpengaruh pada janinnya, terlebih janin tuan muda masih masuk ke trimester pertama" ucap dokter itu menjelaskan "saya resep kan vitamin, kalo bisa tuan muda harus meminum susu ibu hamil" lanjut sang dokter "baik terima kasih banyak dok" ucap rose, setelah itu sang dokter pergi.

.
.
.
.
.
TBC

ARKAN [BLlokal] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang