NINETEEN

2.4K 118 1
                                    


Arkan dan Bara telah sampai di unit apartemen mereka.

Arkan tengah membuka satu persatu belanjaannya, sedangkan Bara sedang mandi.
.
.
.
'cklek'

Bara telah selesai mandi.

"Beli apa sih" bara memeluk sang istri dari belakang, lalu menyadarkan kepalanya di pundak Arkan.

"Gabut jadi beli perlengkapan buat twins" jawab Arkan "ih Bara rambutnya masih basah" Arkan merasakan pundaknya basah "hehe, keringin sayang";Bara "CK, ya udah mumpung mood ku lagi baik jadi aku turutin, kamu minggir dulu, mau ambil hairdryer";Arkan "nggak usah, aku mau kamu keringin pake handuk".

Arkan hanya meng iya kan lalu dia duduk di kasur, sedangkan Bara duduk di lantai tepat di depan Arkan "twins nggak papa kan, nggak nendang keras-keras"tanya bara, akhir-akhir ini anaknya sangat aktif di dalam perut istrinya, hal ini membuat Bara khawatir.

"Nggak kok, mereka diem" jawab Arkan yang  "ehm, kamu mau kasih nama siapa kalo udah lahir";Bara "emmm, kan perkiraan aku laki-laki, jadi emmm, nggak tau, nanti kalo udah lahir, kita kasih nama yang memiliki arti bagus, sesuai dengan hari, dan tanggal mereka lahir" Bara mengangguk mengerti.

"Udah kering, oh iya tadi aku beliin kamu Hoodie, tadi baju di mall lagi bagus-bagus banget, terus aku liat ada Hoodie yang cocok buat kamu" Arkan. Mengambil Tote bag "liat bagus tau"; Arkan

"Iya bagus, mamah nggak beli";Bara "tadi aku liat Hoodie cinamoroll, jadi aku beli" Arkan mengeluarkan Hoodie nya lalu memakainya "hehe ada telinganya" Bara memekik gemas, bagaimana bisa istrinya seimut ini.

"Sabar, lagi hamil bahaya" batin bara, dirinya masih bisa menahan nafsu, mungkin sampai istrinya lahiran.
.
.
.
Setelah membuka semua belanjaan Arkan dan Bara memutuskan untuk tiduran sambil nonton tv.

"Twins diem aja ya" Bara mengelus perut Arkan "tidur maybe" Arkan hanya terfokus pada film "ih bara ganti filmnya yang aksi";Arkan "tumben mau aksi, tadi minta kartun" tanya Bara "nggak tau, kayaknya yang satu minta kartun yang satu minta aksi" jawab Arkan "kayaknya nanti yang satu kayak kamu";Bara "kok aku";Arkan "soalnya kamu gemes, yang satu kan minta kartun, berarti dia kayak kamu gemesin";bara "aku tuh ganteng bukan gemes" Arkan menggembungkan pipinya.

'cup'

"Ih apa sih" Arkan menjauhkan wajahnya dari Bara, bara hanya terkekeh "makannya jangan gemes gemes".
.
.
.

Arkan membuka hpnya lalu membuka roomchat dengan Dita

Dita

Anda:
Dita

Dita:
Kenapa sayang

Anda:
Send foto

Anda:
Kita putus

Dita:

Loh, sayang itu bukan aku

Anda:
Kamu selingkuh
Kita akhiri hubungan
Ini

.
.
.
"Hehe santai sekali" Arkan sedang rebahan, sedangkan bara pergi, Arkan tadi minta beliin brownies, maklum lagi ngidam "bara mana sih kok lama" Arkan melihat jam yang menunjukan jam 8 malam.

'cklek'

"Sayang, ini brownies nya" Bara masuk ke kamar dengan kresek di kamarnya "kok lama" Arkan menyilang kan tangannya di dada.

"Maaf, tadi nyari susah";Bara "huh ya udah deh, mana sini" Bara memberikan kresek itu ke Arkan "habisin ya sayang" Bara mengelus kepala Arkan "enak, kwamu bweli di mwana" Bara terkekeh "telen dulu sayang nanti kesedak, aku beli di toko kue di dekat pasar" jawab Bara "enak, nanti kalo beli kue di sana aja deh".

"Habisin ya sayangku" Arkan hanya mengangguk sebagai tanda jawaban.
.


.
.
Besoknya Bara memutuskan untuk tidak ke kantor karena ingin menemani sang istri ke makan orang tuanya.

"Mah pah maaf Arkan baru Dateng" bara menunggu di tempat masuk jadi Arkan sendiri "maaf, tapi Arkan disini bukan Arkan anak kalian, anak kalian udah nggak ada, disini di tubuh ini bukan Arkan, tapi Raka, ya mungkin kalian udah tau, karena kalian udah ketemu sama Arkan asli, tapi di sini Raka bakal berusaha buat jadi Arkan".

"Walau dengan sifat yang berbeda, maaf karena Raka baru bilang, tapi jika Raka bilang kepada kalian secara langsung pasti kalian tidak percaya" lanjutkan "udah siang Raka izin pulang" Arkan pergi dari makam.

Saat sedang berjalan Arkan melihat orang tuanya sedang di makam seseorang.

Arkan memutuskan untuk menunggu mereka pergi dari sana.

Tak lama mereka pergi dari makam itu, Arkan mendekati makam yang tadi di kunjungi oleh orang tuanya.

"..."

Tertera nama 'RAKANA ADITAMA PUTRA'.

"Mereka peduli, gw kira mereka nggak bakal peduli lagi sama gw" gumam Arkan.

Arkan pergi dari sana karena Bara yang sudah menunggu di depan makam.

"Udah sayang, ayo pulang" Arkan mengangguk, mereka memasuki mobil lalu pergi dari sana.
.
.
.
"Kok ke sini" tanya Arkan yang menyadari jika ini adalah Mansion Aditya "kak renja kanten sama kamu" Arkan mengangguk, lalu mereka turun dari mobil, dan memasuki mansion Aditya.

.
.
.
TBC

ARKAN [BLlokal] Where stories live. Discover now