• Succed •

5 1 28
                                    

Apa makna dari kata berhasil yang sesungguhnya? Apakah kita menjadi sosok yang kaya raya dan bergelimang harta? Atau kita yang dikenal oleh semua orang? Tidak, berhasil adalah saat kau percaya pada dirimu sendiri.

Suara ricuh orang-orang bersuara, sedangkan ia disana terdiam membaca buku novel kesayangannya.

“Vi, gak belanja?” Tanya seseorang, Aurel namanya.

“Enggak, kamu mau belanja? Sama Ayu aja.” Tolak Via dengan senyuman.

Via sempat berpikir tentang segala hal, tentang ia yang tak akan jadi sempurna, tentang ia tak akan jadi yang terbaik dan tentang ia yang akan kalah dan gagal.

“Aduh kenapa gue tolak sih?!” Gerutu Via pada dirinya sendiri, menyesal karena menolak permintaan temannya. Bukankah itu wajar, Via?

Para siswa dan siswi bergegas untuk pulang sementara Via berdiri di depan kelas 9A untuk mengikuti ekskul literasi.

“Via.” Entah suara siapa yang memanggilnya, Via menoleh menatap gadis muda yang lebih tua tersenyum genit kepadanya.

Via tersenyum ramah walau tak kenal siapa dia, “Siapa ya?”

“Orang spanyol, salam kenal.” Dan sedikit cubitan mendarat di lengan gadis yang Via yakini bernama Vina.

“Ngapain kesini? Revan mana?”

“Perasaan gue yang disini eh yang dicari malah Revan, oh ya gue kesini mau ngetes aja sekalian ngajarin lo secara gratis tanpa bayaran sepeser pun.”

Dan Via tak menghiraukan perkataannya, Via melengos masuk ke kelas 9A.

“Sialan.”

Kini hari-hari Via yang begitu monoton terasa menjadi begitu menyebalkan sebab setiap hari Vina selalu datang ke rumahnya.

“Via, nyanyi yuk!” Dan sebuah minuman air putih dingin dilemparkan pada Vina.

“Via, main basket yuk!”

“Via, belajar bareng yuk!”

“Via, nari yuk!”

Dan seterusnya begitu hingga Via muak dengan segala ajakan dari Vina.

“Oke, ayok!”

Kini telah berubah lah hidup Via. Dimulai dari ia yang dipaksa berolahraga setiap minggunya.

“Satu, dua, tiga, eh ulang lagi push up-nya soalnya belum benar.” Senyuman kejam itu selalu berhasil membuat darah tinggi Via naik.

“Coba latih.” Sialannya lagi, Vina mengundang lebih dari 100 orang hanya untuk Via yang akan melakukan latihan publik speaking.

“Jangan kayak mukul orang gitu bolanya tapi dipantulkan.” Terus dan terus hingga Via benar-benar tau cara melakukan dribbling basket yang benar.

“Badanmu masih kaku, besok latihan lagi.” Oh mungkin Via hampir gila karena Vina sejak lima jam yang lalu melatihnya untuk menari Pendet. Hei Via bukanlah seorang penari!

“Nih ikut.” Sebuah formulir lomba menulis cerita pendek dilemparkan pada Via.

“Malas.” Jawaban Via yang dilirik dengan senyuman tak berperasaan dari Vina.

“Kan menang, ya walau juara 3.” Ia bertepuk tangan untuk Via dengan hebohnya, Vina gila.

“Keren nih lirik, kita jadiin lagu gimana?”

“Boleh.”

“Lo yang nyanyi ya.”

Via mengangguk sebelum akhirnya ia mencerna kata-kata Vina, “Hah?!”

Kini Via dan Vina sudah siap dengan rekaman video yang akan diupload di channel YouTube pribadi milik Vina. Sesuai kesepakatan Vina bermain gitar sedangkan Via yang akan bernyanyi walaupun harus melakukan beberapa kali take tetapi mereka berhasil dengan hasil yang hampir sempurna.

🎶 You come when it's dark and go when it's dark 🎶

🎶 You bring the sun and bring the moon 🎶

🎶 Running, running and walking walking in the dark 🎶

🎶 I don't care about those hiding there 🎶

🎶 I just care about you and me 🎶

Suara tepuk tangan begitu indah membuat Via yang berhasil presentasi dengan publik speaking yang telah Vina ajarkan.

Tak disangka juga salah satu dari banyaknya puisi Via akan diterbitkan dalam kumpulan puisi remaja oleh Buk Guru War.

Aroma harum masakan tercium oleh Vina membuat perut lapar Vina tak sabaran.

“Tada! Nasi goreng ala Via sudah siap.” Dengan bangga dan percaya diri Via sajikan nasi goreng yang ia buat sendiri.

Via telah berhasil, jalannya tak lagi tunduk, ia tak lagi membandingkan dirinya dengan yang lain, tak lagi overthingking namun diam di dalam kamar.



Kamu berhasil, Via.

'Tak perlu ragu, cobalah dan lihat dulu. Gagal dan berhasil tak jadi masalah yang terpenting kau telah berani memajukan diri.'


- The End -

•Dream• Where stories live. Discover now