6. Agatha semangat glow up

7 5 3
                                    

"Menyukaimu adalah penyakit yang
sengaja tidak aku sembuhkan"

*****

Menghembuskan nafas lelah setelah sedikit perdebatan bersama paman dan bibinya. Agatha tadi menjelaskan dari pertama ia pulang sekolah melihat Yudis yang terbaring dan bla bla bla.

"Kapan mau pulang?" Tanya Agatha menoleh menghadap Yudis.

"Lo ngusir gue?" Jawab Yudis ngegas.

"Ko ngegas sih, aku nanya loh padahal"

"Alah bacot"

Agatha mendengus sebal, mengalihkan pandangannya kedepan menghadap televisi.

"Pinjem handphone dong" Ucap yudis menyodorkan tangan.

"Buat apa?"

"Buat telpon temen suruh jemput gue" jawab Yudis sekenanya.

Tanpa bertanya lebih jauh Agatha meraih handphone yang tersimpan di meja kaca yang berada didepannya.

Agatha meyodorkan handphonenya yang langsung diterima baik oleh tangan yudis.

Yudis terlihat tengah mengetik sesuatu, Agatha menatap acuh dan lanjut menonton televisi.

Beberapa menit yudis memainkan handphone dan kemudian ia menyimpan handphone tersebut di samping Agatha tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

*****

Agatha memejamkan matanya sebentar, Yudis tadi sudah dijemput oleh temannya yang membawa mobil. Lelah rasanya berinteraksi dengan lelaki dan menghabiskan cukup banyak waktu.

Menatap langit-langit kamarnya pikirannya tiba-tiba melayang jauh untuk pristiwa tadi yang menimpanya karena Dave. Memikirkannya tiba-tiba Agatha jadi sedih, overthinking pun dimulai.

"Dekil"

"Jelek"

"Cupu"

Sialan Agatha hanya mengingat kalimat itu saja. Agatha berusaha memikirkan hal lain tapi tak bisa, ucapan Dave berkumpul memenuhi relung pikirannya.

Agatha kelewat kesal, ia mencoba memikirkan hal random seperti ia berpetualang menjadi duyung tapi ditengah-tengah  alur cerita tiba-tiba wujud David memakai kostum duyung menghalanginya dan mengatakan Agatha duyung yang jelek.

"Ohhh ayolah, pergi sana pergiiii!" Agatha memukul-mukul pelan kepalanya guna menghilangkan pikiran buruk yang tengah mengganggunya.

Agatha tiba-tiba terduduk dari baringnya seolah teringat sesuatu, ia berdiri membenarkan letak pakaiannya yang sedikit acak-acakan, lantas ia segera berjalan mendekati cermin. Pandangannya menyapu seluruh cermin dan berhenti disatu titik, ia menatap matanya sendiri dicermin yang berada dihadapannya. Lalu ia beralih menatap wajahnya yang kelewat jelek, pantas saja ia dibuli Dave pikirnya.

Agatha meneliti cermin dihadapannya, tak ada satupun skincare atau makeup dimejanya, hanya ada sisir saja disana.

Agatha mendekatkan wajahnya ke cermin untuk meneliti wajahnya secara lebih dekat, dan ia terkaget melihat wajahnya yang terdapat bintik-bintik merah daerah pipi, HAH! bahkan hidungnya terdapat bintik-bintik kecil hitam yang ia yakini adalah komedo.

30 HARI MENAKLUKAN HATIMU || GLOW UPWhere stories live. Discover now