😼 part 9. enam bocah kematian 😼

67 13 0
                                    

Selesai pelajaran mari kita lihat sedang apa bocah bocah gemes kita..

"Shera mau yang ini, Nayeon tidak boleh mengambil!" larang Shera.
"Tapi ini aku duluan yang nemu" kekeuh Nayeon.
"Kalian berdua sudah dong kita kan lagi main tangkap pencuri" lerai Jian.
"Yang jadi pencurinya aku Sherly & Naomi jadi kalian bertiga harus menangkap kami" tutur Shoujo menjelaskan.
"Shera tidak paham permainan nya" gerutu Shera.
"Iya terlalu susah" rutuk Nayeon ikut menggerutu.
"Mengapa kalian tidak pulang? Ya ampun! Kelasnya.." potong Bryan tidak habis pikir, sedangkan Bastian & Abimanyu ternganga.
"Ini kelas atau kapal pecah?" tanya Kaiga.
"Kelas kok cuman lagi cosplay kapal pecah" jawab Shera polos.
"Betul tuh!" imbuh Naomi semangat.
"Sudah kan mainnya ayo kita susun kembali kelasnya agar nyaman untuk di lihat oke ya?" perintah Abimanyu.
"Ih ndak mau pokoknya! Kita masih mau main!" rengek Sherly.
"Jangan sampai kakak Abi lapor ke pak gurunya ya Sherly" ancam Abimanyu sedikit gemas sama Sherly.
"Serah!" acuh Sherly, Bastian tertawa lepas.
"Ayo Shoujo di mana kita harus letakan ini?" tanya Kaiga pada Shoujo.
"Di sana saja tapi kakak yang letak Shoujo capek mau istirahat cantik" jawab Shoujo malas, ia meninggalkan Kaiga yang sudah mematung karena jawabannya.
"Benar benar bocah kematian" kekeh Bryan.
"Kak Bryan!" panggil Jian & Nayeon serempak, Bryan menunduk ia was was dengan panggilan embel-embel kakak dari Jian dan Nayeon.
"Pake ini sebentar" titah Nayeon, wajah Bryan langsung pucat pasi.
"Harus banget bando nya warna pink? Tidak ada warna lain apa?" tanya Bryan tertekan.
"Supaya kelihatan lucu kak" jawab Jian.
"Pake! Pake! Pake!" racau Shera, bertepuk tangan heboh.
"Begini nih kalau ber urusan sama enam bocah kematian" lelah Abimanyu.
"Mereka terlalu banyak" pasrah Kaiga, ia juga heran saat Shoujo memanggilnya kakak bukan Kai.

"Kak Kai mau pake bando pink juga ga?" tawar Shera.
"Tidak terima kasih Shera" tolak Kaiga halus.
"Aku saja memakai nya Kai, kenapa kamu tidak?" tanya Bryan memancing.
"Karena nantinya aku akan seperti mu banci" jawab Kaiga enteng.
"Maksud mu?!" teriak Bryan mengamuk.
"Banci" balas Kaiga santai, langkah kakinya menghampiri Shoujo yang tidur tangannya terulur mengelus rambut gadis kecilnya tersebut.
"Naomi turun dari punggung ku!" mohon Bastian, ia merintih saat Naomi tiba tiba reflek menaiki punggung nya.
"Tenang Naomi ringan kok" balas Naomi dengan wajah yang tanpa dosa, Bastian sweatdrop.
"Hahaha mampus!" tawa Bryan.
"Shoujo tidur?" tanya Shera.
"Kelelahan" jawab Kaiga tersenyum tipis.

Shera pun mengangguk paham.

"Diam ya Sherly, ini harus dengan pelan" suruh Abimanyu lembut, ia hati hati
"Sakit" adu Sherly menangis.
"Terdengar seperti suara... Ekhem! Ekhem Abi!" panggil Bryan.
"Jangan berpikir yang aneh aneh" peringat Abimanyu.
"Hehehe sorry" cengir Bryan.
"Umur 12 thn tapi pikiran ck ck Bryan Bryan" decak Bastian, ia memeluk Naomi yang masih tidak bisa diam.
"Ku rasa kamu juga mesum Tian" tuduh Bryan.
"Aku hanya memeluknya bukan seperti mu yang selalu berpikiran kotor" elak Bastian.
"Kamu lihat dulu apa yang kamu pegang jangan seperti Bryan cukup dia" tegur Abimanyu, Bastian menurut ia melihat ke arah Naomi.
"Ga ada akhlak!" geram Bryan, kenapa selalu dia yang jadi sasaran teman teman & kembaran nya.
"Aset pribadinya ternyata tapi untung masih tepos" gumam Bastian pelan, sedangkan Naomi hanya memandang polos.
"Kakak megang apa?" tanya Naomi.
"Tidak apa apa jangan di pikirkan" jawab Bastian berbohong.
"Malu tidak tuh" ejek Bryan.
"Berisik!" kesal Bastian jengkel.
"Kakak Kai juga harus pake bando warna pink ini!" paksa Shera, mengejar Kaiga.
"Aku masih normal Shera!!" teriak Kaiga, berlari cepat.
"Normal? Memang nya Kaiga gay ya?" tanya Bastian.
"Mungkin dia tidak mau kelihatan kayak banci kalau memakai bando pink" jawab Bryan.
"Dimana sifat kalem nya?" tanya Abimanyu.
"Sudah terkubur" jawab Bryan lagi.
"Waduh ayo kita berduka mengheningkan cipta dimulai!" canda Bastian.
"Semoga jiwa mu tenang ya" harap Abimanyu.
"Amin!!"balas Jian Naomi Sherly Nayeon & Shera ikut ikutan sembari menengadahkan kedua tangan mereka.
"Dih ikut ikutan" Julid Bryan, minta di tembak kepala nya ini sama kakaknya Shera dan teman temannya.
"Terserah Shera dong!" ketus Shera.
"Dasar bocah kematian" dumel Bryan.
"Bicara apa anda barusan?"tanya Zeo, suaranya serak diikuti oleh Kevin Karina Zella.
"G-gapapa" jawab Bryan terbata bata.
"Mau jemput Shera ya kak?" tanya Bastian mengalihkan pembicaraan.
"Ya" jawab Zeo singkat, ia menoleh ke arah adik nya itu sedang pura pura terkapar di lantai.
"Tolong selamatkan Shera, Shera sudah tidak kuat" drama Shera.
"Ambulance datang miu! Miu! Tenang lah kami akan menyelamatkan mu" oceh Nayeon.
"Sudah lah ambulance nya habis bensin yuk pulang dulu buat mengisi" ujar Karina lembut layaknya seorang ibu perhatian.
"Kyaa para bocah gemes!" pekik Zella senang.
"Bocah kematian baru benar, kamu tidak tau saja aku pernah di palak sama mereka" sahut Kevin menimpali.
"Itu karena kamu mau menculik mereka Kevin jangan pernah menyalahkan sweetie ku dan teman teman nya" tukas Karina.
"Cih baiklah lihat sendiri kan Karina pun ikut membela nya" decih Kevin kesal.
"Aku tidak peduli itu sih derita kamu ya Kev bukan urusan ku" cuek Zella.
"Kejam!" murung Kevin.
"Terlalu lebay" tangkas Karina, memutar bola matanya malas.
"Shera tidak mau pulang! Kak Zeo saja sendiri!" tajam Shera, di balas delikan dari Zeo.
"Memang nya kamu mau di kelas ini seharian?"tanya Zeo.
"Asal sama Naomi Nayeon Shoujo Jian & Sherly Shera tidak takut di kelas ini!" jawab Shera tegas.

'Untung aku punya cara ampuh untuk mu ya my little love' batin Zeo.

Kemudian Zeo pun menyuruh Kevin untuk memutarkan lagu kesukaan adiknya tersebut.

"Shera suka lagu ini kan?" tanya Zeo.
"Bukan Shera itu sukanya lagu somebody's pleasure masa kakak tidak tahu lagu kesukaan adiknya sendiri sih" jawab Shera sebal, ia menggeleng cepat.
"Lagu percintaan itu ga baik anak kecil mendengarkan" tegur Kevin.
"Huh kak Kevin!" renggut Shera.

I've been so busy, ignoring, and hiding
About what my heart actually say
Stay awake while I'm drowning on my thoughts
Sometimes a happiness is just a happiness
I've never been enjoyin' my serenity
Even if I've got a lot of company
That makes me happy
Soul try to figure it out
From where I've been escapin'
Running to end all the sin
Get away from the pressure
Wondering to get a love that is so pure
Gotta have to always make sure
That I'm not just somebody's pleasure
I always pretending and lying
Like I'm used to feel empty
'Cause all I got is unhappy
Happiness, can't I get happiness?
I've never been enjoyin' my serenity
Even if I've got a lot of company
That makes me happy
Soul try to figure it out
From where I've been escapin'
Running to end all the sin
Get away from the pressure
Wondering to get a love that is so pure
Gotta have to always make sure
That I'm not just somebody's pleasure
It was in a blink of an eye
Find a way how to say goodbye
I've got to take me away
From all sadness
Stitch all my wounds, confess all the sins
And took all my insecure
When will I got the love that is so pure?
Gotta have to always make sure
That I'm not just somebody's pleasure
Gotta have
Gotta have to always make sure
That I'm not just somebody's pleasure

Karina menyanyikan lagu kesukaan Shera, Shera langsung memeluk pujaan hati sang kakak.

"Suara kak Karin merdu" puji Shera.
"Terima kasih sweetie kakak jadi malu" balas Karina malu malu, di dalam hati ia berharap Zeo ikut memuji nya.
"Your voice is really cool Karina" kekeh Zeo tersenyum kecil, pipinya Karina memerah.
"Shera mau tidur" cicit Shera.
"Kakak temani" ucap Zeo sambil menggendong adiknya, ia berjalan meninggalkan temannya.
"Ikut!"ucap Zella, menyeret Kevin sementara Karina berjalan santai.

'Aku takkan membiarkan hidup mu tenang' sinis Vanter dalam hati.

Cat Witch Girl and Werewolf[END]Where stories live. Discover now