😥 part 33. Shera koma?! 😥

22 6 0
                                    

Sejak kemunculan Darius Arnold sang penyihir jahat, Shera mulai berjaga jaga gadis kecil itu sangat was was.

"Ck tidak akan aku biarkan dia merusak ketenangan ku dan juga semua sahabatku Darius Arnold awas kamu!" gumam Shera berdecak.

"Sifa!" panggil Vanter tersenyum cerah.
"Eh Alaska ada apa? Alaska lapar?" tanya Shera, ia berharap anak laki-laki itu tidak mendengar gumaman nya.
"Gak ikut Alaska yuk Sifa!" ajak Vanter.
"Kemana?!" tanya Shera lagi.
"Ikut aja plis" jawab Vanter memelas.
"Iya iya walaupun Sifa masih bingung" celetuk Shera.
"Buat Hera!" tiba tiba Bumi datang sembari menyerahkan coklat hati besar.
"Beneran? Makasih Bum Bum! Tapi Hera penasaran apa ya-" potong Shera karena Vanter menyela.
"Secret Sifa" kekeh Vanter, membuat gadis kecil itu sebal.
"Ih Alaska! Tidak ada akhlak banget sih!" pekik Shera sebal.
"Makanya itu ikut kita dulu!" kompak Vanter & Bumi.
"Kalian berdua kalau mengerjai kompak banget iya deh" rutuk Shera.

Mereka bertiga tiba disebuah taman di sana sudah ada yang lain.

"Hai Shera!" sapa Shoujo dengan senyuman manisnya.
"Hai juga Shoujo!" balas Shera.
"Kak Vian! Kak Abi! Untuk apa kita di ajak kesini?!" tanya Sherly, gadis kecil itu mewakili para sahabatnya.
"Rahasia dong Sherly tidak bisa di kasih tau entar gagal" jawab Vian.
"Yah kak Vian kok begitu" murung Sherly.
"Keren" kagum Jian.
"Ini buat kamu terima aku ga suka ditolak" paksa Rayen.
"Jangan maksa dia!" kesal Bryan.
"Kamu siapa nya? Keluarga bukan kekasih apa lagi huh! Memang ada hak apa kamu?" tanya Rayen menantang.
"Hm tapi Jian suka sama aku bukan kamu!" jawab Bryan percaya diri.
"Tidak usah terlalu pede" sinis Rayen.
"Hei kita bertemu kembali" sapa Darius.

'Deg!

Shera segera menodongkan tongkat sihirnya ke muka Darius.

"Menyerah lah Darius Arnold!" suruh Shera.
"Iya! Karena kamu berhadapan dengan ku! Manusia serigala yang tampan!" sambung Vanter.
"Alaska tolong dong jangan bercanda" pinta Shera.
"Tidak boleh?" tanya Vanter puppy eyes.
"Kita lagi serius jadi iya tidak boleh okey" jawab Shera lembut.
"Mampus di marahi hahaha" tawa Bumi.
"Ble! Bocah ingusan!" sungut Vanter, menjulurkan lidahnya.
"Sudah diam!" tekan Shera tegas, membuat mereka terkejut karena gadis kecil mereka tidak pernah seperti ini.
"M-maaf Sifa" takut Vanter, Shera menyadari ia telah membentak Vanter secara tidak sengaja gadis kecil itu mengusap rambut anak laki-laki tersebut.
"Seharusnya Sifa yang minta maaf sama Alaska karena Sifa tidak sengaja bentak Alaska Sifa minta maaf" sesal Shera.
"Gapapa kok bukan salah Sifa" balas Vanter tersenyum kemenangan, ia melirik ke arah Bumi yang cemburu.
"Sialan dia menang lagi" umpat Bumi.
"Cih mendramatisir sekali" decih Darius.
"Kalian semua pergi dulu ya Shera mohon atau tidak kalian tutup mata supaya tidak bisa melihat Shera melawan penyihir jahat ini" mohon Shera.
"Ih kenapa kok gak boleh lihat?" tanya Naomi.
"Shera mohon tutup mata kalian maaf Naomi Shera belum bisa menjelaskan plis tutup" jawab Shera, mereka hanya bisa menurut dan menutup mata berbarengan.
"Mereka penurut sekali seperti budak mu saja" seringai Darius.
"Jangan kurang ajar jaga bicara mu Darius Arnold mereka adalah sahabat ku bukankah kamu yang cocok dipanggil seperti itu?" tanya Shera smrik.
"Shera Assyifa!" geram Darius.

Pertarungan itu terjadi Vanter & teman temannya tetap menutup mata meskipun jiwa kepo mereka sangat tinggi.

"Aku tidak tahan lagi! Sifa! Kenapa kamu jadi begini?!" pekik Vanter.
"Hehe lemah!" ejek Darius, memperlihatkan jempol ke bawah.
"Apa yang kamu telah lakukan pada Shera?!" tanya Kaiga emosi.
"Mengalahkan dia, dia penyihir yang lemah" jawab Darius, Vanter mengepalkan kedua tangannya sedangkan Bumi mendorong Darius sampai terjatuh.
"Rasakan! Cepat kembalikan Hera!!" bentak Bumi.
"Aku tidak mau" tolak Darius santai.
"Ku tak pernah mengendalikan ini sebelumnya tapi demi Shera Assyifa! Aku akan melakukannya!!" teriak Vanter, memegang tongkat sihir milik Shera ingin menyihir Darius.
"Coba saja kalau kamu berani manusia serigala menyedihkan" prihatin Darius, Vanter menggertakkan giginya.
"Kamu nantang aku?! Ayo kita duel!! Bocah ingusan! Semuanya! Bawa Sifa ke UKS!!" perintah Vanter.
"Okey! Ayo cepetan! Hera tenang dulu ya Bum Bum dan yang lain bakal bantu Hera" desak Bumi.

Cat Witch Girl and Werewolf[END]Where stories live. Discover now