4🔸️

659 77 3
                                    

Aku melihat Seokjin sudah terlihat rapi dan sangat tampan, ia memakai stelan jas abu-abu yang apik dan serasi, rambutnya disisir ke belakang, dengan kening dan wajahnya yang terlihat jelas.

Kami akan menghadiri pesta Tuan choi, salah satu pesta yang diadakan oleh kolega bisnis dari Seokjin. Aku ragu saat Seokjin mengajakku pergi ke pesta karena aku tidak menyukai keramaian dan tidak terlalu suka untuk bertemu dengan orang asing, ditambah lagi sekarang aku sudah mengalami amnesia dan semuanya akan terasa canggung.

"Seokjin, bisakah aku tinggal di rumah saja?"

Aku menatapnya dengan mata anak anjing, berharap agar ia mengurungkan niat untuk mengajakku.

"Tidak sayang, sebaiknya kamu pergi, kamu sudah terlalu lama berada di rumah, dan kamu butuh bersosialisasi"

"Aku tidak keberatan tinggal di rumah, aku sudah bersosialisasi denganmu, dengan Bibi Lee dan sohee dan pelayan lain di rumah ini!"

"Tidak sayang, ini beda, kamu akan bertemu dengan kolega bisnisku"

Aku mendengar kata-kata Seokjin dengan lugas, menyadari tatapan matanya yang tajam dan membuatku lemah dan tidak bisa berkutik atau membantah lagi.

"Baiklah"

Aku mendesah lelah dan seokjin menyeringai sekilas dan membantuku memasang kemejaku.

Tangannya mengancingkan kemejaku dan membuat dadaku bergetar tidak karuan.

Mata kami saling berpandangan dan seringai nakal muncul di wajah di tampannya.

"Hei.. kamu meronah" dia tersenyum dan membelai pipiku dengan lembut.

Aku memejamkan mata, menikmati sentuhan yang sangat menggoda itu.

"Seokjin..."

Seokjin menciumku sebentar dan saat aku membuka mata, ia sudah menarik wajahnya, memutuskan ciuman, berhenti menekan bibirku dengan lembut.

"Aku ingin sekali menyentuhmu lebih jauh, tapi tidak- sayang, aku harus menahan diri, kita harus menghadiri Pesta Tuan Choi" Seokjin terkekeh dan memberikan kecupan sekilas di keningku.

Setelah melewati masa panasku bersamanya, rasa canggungku saat bersamanya sebagian besar telah berkurang, membuatku merasakan sensasi ringan di dalam dadaku.

Aku mencintainya dan setiap hari aku akan terus jatuh cinta pada alphaku.



🔸️🔸️🔸️🔸️🔸️











Aku melihat Seokjin berbincang dengan Tuan Choi dan pria itu bersama dengan omeganya yang cantik dan terlihat jauh lebih muda.

"Saya mendengar bahwa Omega anda sudah sembuh pasca kecelakaan beberapa waktu lalu" Tuan Choi membuka topik pembicaraan tentang insiden berbahaya yang pernah kualami, Seokjin menanggapinya dengan wajah tenang.

"Iya, Tuan choi, saya sangat bersyukur omega saya bisa pulih dan bersama dengan saya lagi"

"Omega cantik anda, sangat beruntung" tuan Choi menatap genit ke arahku dan seokjin hanya tersenyum ramah, entah dia sengaja atau tidak menyadari senyum terselubung dari Alpha yang lebih tua.

Seokjin masih  berbincang dengan Tuan Choi dan aku masih merasa tidak nyaman berada di sekitar pengusaha itu, tatapannya menjijikan seperti alpha yang brengsek.

Aku menarik lengan Seokjin dan berbisik di belakangnya.

"Seokjin, aku ingin ke toilet sebentar"

'Iya, "

Dia mengangguk dan aku pergi, tetap berusaha bersikap sopan dan ramah di hadapan kolega bisnis Seokjin,

Aku pergi ke toilet untuk menyelesaikan urusanku dan mencuci wajahku karena merasa sedikit lelah, aku tidak peduli karena air yang menghapus riasan wajahku.

Bad GuyWhere stories live. Discover now