10. Masa lalu Wilona

215 16 1
                                    

"gue harap setelah kalian denger cerita ini, jangan bahas didepan Wilona karna dia ga suka ada yang ungkit masa lalu dia" ucap Ghea dan diangguki yang lain.

"Wilona cerita, dulu waktu umur dia 5 tahun kedua orang tuanya meninggal karna kecelakaan saat dijalan buat jemput wilona yang dititipin dirumah kakek dan neneknya" Ghea bercerita perlahan lahan, Naren sedikit sakit mendengarnya.

"Wilona masih kecil saat itu, dia masih belum ngerti apa yang dinamakan meninggal... semenjak itu wilona diurus dengan baik sama kakek neneknya tapi.." Ghea menjeda ceritanya membuat yang lain penasaran.

"Tapi apa Ghea?" Tanya Naren mengerutkan keningnya.

"Kakeknya meninggal saat umur Wilona 9 tahun.. wilona juga udah ngerti tentang meninggal, tentu kematian kakeknya buat wilona terpukul apalagi dia masih sd akhirnya wilona cuma tinggal sama neneknya, sampai saat dimana Wilona kelas 2 smp neneknya ikut menyusul kakeknya ngebuat dia jadi sebatang kara.. meski begitu kakek sama neneknya ninggalin harta mereka untuk wilona begitu juga orang tua Wilona, harta yang ditinggalkan juga cukup banyak kata wilo" Ghea menghela nafas, bagaimana bisa gadis yang selalu terlihat ceria mengalami hal seperti itu.

"Tapi.. itu ga bikin Wilona bahagia, wilona tumbuh dewasa dalam kesendirian tapi tetangganya ada juga yang bantu urus sekolah Wilona sampai dia lulus hingga dia kuliah dia mutusin buat tinggal dibandung untuk ngekost dia ga jual rumah orang tuanya ataupun rumah kakek dan neneknya karna disana banyak kenangan.. hingga dia tinggal disini, wilona cerita sama gue dibahagia disini dia kaya punya keluarga bahkan dia nemuin cinta disini" Ghea melirik kearah Jendra yang hanya diam, memang dari awal Wilona pindah kesini gadis itu langsung jatuh hati pada Jendra dipertemuan awal tetapi ia hanya menganggap wilona sebagai adik tak lebih.

Naren diam begitupun dengan Haekal dan Kanaya, hidup Wilona ternyata sesulit itu? Naren jadi berpikir kalau ia sudah keterlaluan ikut campur dalam kehidupan Wilona, sepertinya sudah saat nya ia menyerah bagaimana pun cinta Wilona hanya untuk Jendra tak tersisa untuk dirinya.

"Gue ketemu wilona waktu dia baru sampai dikost ini, dia awalnya pendiem ga banyak omong tapi beberapa hari kemudian wilona mulai terbuka sama gue dia juga langsung cerita tentang kehidupan nya sama gue dan ga lama dia juga ternyata cerita sama Ghea.. mungkin waktu dulu kalian liat Wilona yang selalu ceria dan ga pernah sedih tapi kalian salah, setiap malam ngga bahkan setiap hari Wilona selalu nangis dikamarnya dan gue selalu tenangin dia setiap dia nangis dari situ gue janji bakal jaga wilona kaya adik gue tapi gue ga nyangka kalau wilona malah jadi suka sama gue" Jendra menghela nafas sembari tersenyum tipis sedangkan Ghea mengangguk mendengar ucapan Jendra.

"Na, gue ngerti lo secinta itu sama Wilona tapi jangan terlalu paksain agar cintanya buat lo.." Ghea menatap Naren, sedangkan Naren hanya diam kemudian menunduk.

"Ghe.. gue gatau ternyata kehidupan Wilona sekelam itu.. dia bahkan tumbuh dewasa sendiri kalau gue mungkin gaakan sekuat dia" ucap Kanaya kembali merasa bersalah.

"Nay.." Ghea mengelus punggung Kanaya lembut

"Gue harus minta maaf sama Wilona" Naren bangkit untuk kekamar Wilona tetapi pergelangan tangannya dicekal oleh Haekal.

"Biarin Wilona sendiri dulu, gue takut kalau dia liat lo malah bakal bikin dia emosi lagi, na" ucap Haekal menatap datar naren membuat naren mengurungkan niatnya dan kembali duduk.

"biar gue yang bicara sama wilona" ucap Jendra membuat yang lain menoleh kearahnya.

"lo yakin Jen? gue cuma takut rasa suka wilona semakin besar sama lo" tanya Kanaya menatap Jendra.

"kalau itu.. bisa dipikirin belakangan lagipula wilona yang utama saat ini, trus kenapa lo kaya khawatir gitu? cemburu?" Jendra menatap Kanaya sembari tersenyum miring.

KOSTAN JANUARTA Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon