33

68 7 0
                                    


"bangun el!, saatnya sarapan"

saat aku membuka mata, wajah hermione memenuhi penglihatanku, ia sudah rapih dengan jubah dan dasinya.

"aku akan menyusul setelah bersiap" aku menyingkap selimutku, dan bergegas untuk mandi.

"aku akan menunggu, jangan terlalu lama!"  hermione duduk kembali dikasurnya.

biasanya hermione akan langsung pergi jika kubilang aku akan menyusul, dia tidak pernah suka menunggu.

tapi aku senang, setidaknya aku tidak harus berjalan sendiri ke great hall.

*

perjalanan menuju great hall terasa sedikit canggung, sepanjang perjalanan hermione hanya diam, aku juga bingung harus membicarakan apa padanya saat ini.

kami duduk dibarisan kursi gryffindor, tepat dihadapan harry dan ron, karena memang ini tempat biasa kami duduk, aku tersenyum membalasan sapaan beberapa anak gryffindor lainnya.

ron tampak kaku, tidak menyapa hermione bahkan ia terlihat enggan meski hanya sekedar melihat kearah hermione, tapi aku mencoba bersikap biasa saja, ini bukan hal yang jarang terjadi, ron dan hermione selalu berbeda pendapat.

"el, setelah sarapan ada yang ingin aku bicarakan denganmu" harry berbicara padaku, wajahnya tampak tidak baik-baik saja, seperti belum tidur semalaman.

aku hanya mengangguk.

*

harry mengajakku keluar great hall lebih awal dari yang lain, karena selanjutnya kami ada kelas jadi aku memutuskan agar harry membicarakannya dikelas saja, aku tidak ingin terlambat.

kami sampai dikelas ramuan lebih dulu dari siapapun, mengambil kursi belakang.

"well, bagaimana yulle ball mu berakhir?" harry memulai percakapannya.

"baik-baik saja, aku mengobrol dengan beberapa orang"

"mengenai yulle ball kemarin aku minta maaf karena menghilang, setelah aku sadar aku meninggalkanmu, aku langsung mencarimu tapi kau tidak ada dipesta, dan kemudian aku melihatmu dengan draco, jadi aku.."
harry menggantung ucapannya, rahangnya terlihat tegang

"aku?" ucapku mencoba memancing harry untuk kembali berbicara.

"aku.. tidak tahu harus bagaimana, aku merasa bersalah meninggalkanmu sendirian, rasanya akan sangat menyebalkan kalau aku tiba-tiba datang dan menarikmu menjauhi draco yang sudah menemanimu. tapi bukan berarti aku senang melihat kau berteman dengan draco"

"lalu kemana kau selanjutnya, aku mencarimu hingga kekamarmu tapi kau tidak ada?"

"aku pergi ke astronomi tower, menemani hermione, dia bertengkar dengan ron"

"mereka memang selalu bertengkar harry"

"tapi kali ini berbeda, akh!!" harry tiba-tiba mengerang, menyentuh bekas luka di dahinya. wajahnya seketika memerah, jelas dari ekspresinya kalau ia kesakitan.

"apa, mengapa dengan dahimu harry?" aku mencoba mendekat, agar dapat melihat dahi harry lebih jelas, mungkin saja ada serangga disana, atau semacamnya.
dan melupakan kalau sedetik yang lalu kami sedang berdebat.

"aku tidak tahu, tapi akhir-akhir ini selalu seperti ini" harry masih memegangi dahinya, aku bisa melihat kalau mata harry berkaca, bekas luka dahinya pasti terasa sakit sekali.

aku tidak tahu harus bagaimana, aku hanya mencoba menggenggam tangan harry yang satunya, berharap bisa mengurangi rasa sakit yang harry rasakan.

harry bilang perlahan rasa sakitnya memudar, tapi semua mengingatkannya pada voldemort, harry sering bermimpi, yang aku tidak mengerti maksudnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

hongwarts girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang