Segalanya

1.3K 134 2
                                    

"Aku tidak membutuhkan langit atau bintang. Aku tidak butuh emas atau kekayaan. Aku mendapatkan semua yang kuinginkan pada hari ketika aku bertemu denganmu. "~Afan

Afan baru saja sampai di rumahnya. Ia membuka pintu rumahnya dan masuk. Saat ia masuk betapa terkejutnya dia melihat papinya duduk disana.

" Papi??? " Ucap afan
"Udah pulang? " Tanya papi  dengan raut wajah yang agak menyeramkan
"Udah pi.. " Ucap afan
"Dari mana aja kamu? Udah berapa hari gak pulang?" Ucap pai dengan tegas

Afan sudah tau apa yang akan papinya tanyakan, karena ia tidak memberitahukan dirinya akan kemana, karena ia pikir orang tuanya masih di luar negeri.

"Fan! Papa nanya loh ini! " Ucap papa sedikit menaikkan nada suaranya.
"Eh! Iya maaf pa, afan baru pulang dari desa jagorawi, kemaren ngadain bansos. " Ucap afan.

"Bansos macam apa itu?! Kamu pergi udah hampir 2 minggu tau gak! " Ucap papi terlihat marah.
"Papi tuh gak tau apa-apa kan?! Jadi mendingan papi diem aja! " Ucap afan membentak papinya, dan langsung berlari ke kamarnya dan mengunci pintunya.

Sebenarnya sudah sering sekali terjadi pertengkaran antara afan dan papinya. Mereka bahkan sering bertengkar karena hal-hal kecil.

"Heh fan! Papi belum selesai ngomong sama kamu! " Ucap papinya menggedor pintu kamar afan

Afan tidak memperdulikan papinya ia hanya diam menutup telinganya.
Karena kesal akhirnya papi menendang pintu kamar afan.

'Brak'

"Aduh apaan sih pi! Cape tau gak ngebenerin tuh pintu! " Ucap afan kesal.
"Ya salah kamu lah, papi lagi ngomong main ditinggal aja. " Ucap papi.

Afan hanya diam dan tidak menatap papinya sama sekali.

"Jawab papi, kamu kemana 2 minggu ini" Ucap papi pelan tapi tegas
"Kan udah aku bilang sama papi.." Ucap afan risih

"Papi gak percaya, gak mungkin bansos selama itu! " Ucap papi
"Aku dari tadi belum selesai ngomong tapi papi udah marah-marah!" Ucap afan kesal

"Ya makanya, ngomong tuh yang bener! " Ucap papi tegas
"Makanya kalo orang lagi ngomong jangan main motong motong aja! " Ucap afan ketus

"Yaudah mau ngomong apa? Mau bikin alasan apa??! " Ucap papi menuduh afan
"Afan di sana ada tujuannya! Selain bansos ada kecelakaan! Papi tau gak serly itu hampir meninggal ditembak! " Ucap afan dengan nada tinggi

Setelah mendengar semuanya itu papi keluar dari kamar afan.
Afan pun menenangkan dirinya dan ia memutuskan untuk mandi dan bersiap pergi ke rumah devi, karena dirinya sudah berjanji tadi.

----

Afan sudah selesai mandi. Sekarang ia sudah siap untuk pergi ke rumah Devi.
Ia juga membawa baju seragam serta baju ganti untuk menginap di rumah Devi.
Ia keluar dari kamarnya dan turun ke bawah.
Ia berjalan melewati papinya yang sedang menonton televisi di ruang keluarga.

"Mau kemana kamu? " Ucap papi membuat langkah afan terhenti.
"Pergi. Afan pulang besok. " Ucap afan langsung melanjutkan langkahnya.
"Afan! Papi belum selesai! " Ucap papi, tetapi afan sudah pergi dengan motornya.

----

Afan sudah sampai di rumah devi, ia mengetuk pintu rumahnya.
Devi membuka pintu itu dan langsung memeluk afan.

"Eh.. Kenapa?? " Ucap afan
"Kangen... " Ucap Devi
"Baru tadi ketemu, masa udah kangen aja" Ucap afan

"Masuk dulu aja yuk, diliatin orang loh ser" Ucap afan

Devi yang langsung menyadari nya, ia langsung menarik afan masuk dan menutup pintu rumahnya dengan keras.

"Iihhh... malu banget!" Ucap Devi sambil menutup wajahnya

Afan menahan tawa melihat kekasihnya itu.

" Mama sama papa kemana?? "Ucap afan
"Udah berangkat tadi" Ucap devi
"Ah udah lah ke kamar yuk, malu aku" Ucap Devi sambil berlari menuju kamarnya

Afan hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Devi.
Afan pun menyusul Devi ke kamarnya. Sampai di kamarnya afan melihat Devi sedang duduk di sofa sambil menutup dirinya menggunakan selimut.
Afan duduk di samping nya dan langsung membuka selimut yang menutupi dirinya.

"Kenapa sih? " Ucap afan lembut
"Malu banget tau gak" Ucap Devi menutup wajahnya di bahu afan
"Ngapain malu sih udah lupain aja ya" Ucap afan
"Tapi kan... " ucap devi
"Udah. Okey? " Ucap afan memotong omongan Devi.
"Iya deh" Ucap Devi
"Nah gitu dong" Ucap afan sambil mengusap kepala Devi.

Afan kemudian terdiam dan melamun. Devi yang menyadari akan hal itu pun bertanya.

"Fan?kenapa? " Ucap Devi
"Hah? Gapapa kok? Emangnya kenapa? Ucap afan.
" Ada masalah? "Ucap Devi yang masih terus bertanya seakan tau bahwa afan sedang berbohong.

" Masalah? Masalah apa emangnya? Gak ada kok"ucap afan bohong
"Kamu bohong kan? " Ucap Devi
"Kamu tau mana aku gak suka orang yang tukang bohong" Ucap Devi lagi
"Huh... Aku lagi ada masalah sama papi" Ucap afan yang akhirnya menyerah

"Masalah? Apa masalahnya? Bukannya papi kamu keluar negeri ya? " Ucap Devi melontarkan banyak pertanyaan pada afan.

"Papi marah-marah sama aku, karena gak pulang 2 mingguan" Ucap afan
"Emangnya kamu gak kasih tau kalo kita.. " Ucap Devi
"Udah , percuma kalo sama dia gak akan didengerin, main marah-marah aja" Ucap afan memotong omongan Devi

Devi hanya diam sejenak mendengar perkataan afan.

"Harusnya kamu gak boleh begitu, papa kamu marah-marah pasti ada alasannya" Ucap Devi menasehati.

Afan hanya diam.

"Udah dari pada mikirin itu, kita jalan yuk" Ucap Devi bersemangat.
"Emangnya mau kemana? Hm..? " Ucap afn lembut sambil mengacak-acak rambut Devi gemas.
"Kemana aja" Ucap Devi
"Yaudah ayok" Ucap afan

Devi pun bersiap-siap, dan mereka berdua pergi.
Afan menaiki motornya bersama Devi , mereka pergi berdua.
Afan mengendarai motor nya ke suatu tempat, ntah kemana motor itu akan melakukan.

Tibalah mereka ke suatu tempat, sangat sepi tetapi disana terbentang danau dengan keindahan yang luar biasa.

"Fan, tempat apa ini? " Ucap Devi bertanya
"Ini tempat kesukaan aku, biasanya kalo lagi ada masalah aku kesini buat main gitar sambil nenangin diri" Jelas afan

"Yuk kesana" Ucap afan

Afan menarik Devi, dan menyuruhnya duduk di rerumputan di sebelah nya.

"Indah banget yah" Ucap Devi sambil tersenyum melihat pemandangan itu.
"Kamu suka? " Ucap afan
"Suka banget" Ucap Devi

Devi tiba-tiba memeluk afan.

"Makasih ya.. Kamu udah selalu ada buat aku di saat aku butuh kamu, dan saat dimana dunia gak berpihak ke aku, makasih udah mau setia ya fan. " Ucap Devi sambil memeluk erat afan.
"Kamu gak perlu makasih ser, aku akan selalu ada di sisi kamu saat kamu butuh aku atau apapun itu. Karena kamu segalanya buat aku ser. " Ucap afan

"Janji jangan pernah ninggalin aku ya? " Ucap Devi
"Aku gak akan tinggalin kamu Dev, aku akan selalu ngejagain kamu, aku bakalan tetap berusaha membahagiakan kamu, selalu ada di sisi kamu. Sampai dititik terendah aku, dimana saat aku gak bisa lagi membuka mata ku. " Ucap afan.

Devi mempererat pelukannya, ia sangat bersyukur bisa memiliki afan dalam hidupnya.
Afan melepaskan pelukannya dan memegang kedua pipi Devi ia mendekati wajahnya dan..

'Cup'

Kecupan mendarat tepat di bibir Devi, hanya kecupan biasa tetapi penuh arti.
Devi kembali memeluk kekasih nya itu.
Afan memeluk Devi kembali dan mengelus kepalanya.

"Love you.. " Ucap Devi
"I love you more" Ucap afan

Gimana?? Next gak nih?
Maaf kalo banyak typo nya..
Maaf juga lama banget up nya, banyak banget acara guys..
Bantu vote ya semua..
Thanks....

Forever With YouDonde viven las historias. Descúbrelo ahora