3

1.1K 95 17
                                    

"Sasuke dan dunianya"










Suara menguap terdengar cukup jelas ditengah ruangan yang sunyi itu, suasana seperti diruangan bedah dengan segala perlengkapan medis yang ditata sangat rapi didalam sana, satu tempat tidur dorong berada didengah-tengah ruangan dan ditempati oleh seorang lelaki gemuk yang diikat kedua tangan dan kakinya dengan tali kain kusus hingga menempel kencang dengan tempat tidur besi itu.

Sasuke yang menopang dagunya dengan satu tangan, menatap bosan kearah depan, tatapannya kosong tanpa adanya emosi sedikitpun, terlihat diatas meja didepannya berjejer beberapa peralatan medis yang biasanya digunakan oleh seorang tenaga medis untuk merawat pasiennya, suntikan, beberapa alat bedah, obat-obatan yang tersegel rapi didalam botol yang ditempatkan dinampan alumunium juga sepasang sarung tangan karet dipojok meja.

Lama kemudian Sasuke mengalihkan pandangannya kearah pojok kanan ruangan, tepat pada satu kamera cctv yang tertempel disana yang sudah disertai dengan pengeras suara. Sasuke berbicara dengan intonasi pelan dan terlalu tenang entah kepada siapa "sudah berapa lama dia tertembak?"

Lalu terdengar jawaban seseorang dari pengerah suara didalam ruangan itu "kemarin malam, diarea betis kiri dan dibahu bagian kanan."

"em, matikan kamera itu dan jangan biarkan ada yang menggangguku."

"baik!"

Setelah percakapan antara Sasuke dengan orang dibalik pengeras suara itu selesai si lelaki berkulit pucat itu kemudian berdiri dari duduknya, berjalan kearah tubuh tak sadarkan diri didepannya lalu melihat tubuh tambun yang bugil itu dari atas sampai bawah.

Berbalik kembali kearah meja sebelumnya, mendorong meja tersebut kedekat si pria tambun dan segera menggunakan sarung tangan karetnya. Sasuke mendekatkan tangannya yang terbalut sarung tangan itu kearah wajah si pria tambun, menuju pipi kiri lelaki itu dan menamparnya dengan sangat keras hingga lelaki pucat itu terbangun dengan susah payah lalu melotot dengan sangat ketakutan setelah menyadari siapa orang didepannya ini.

"tenanglah, saya punya izin yang legal untuk melakukan pembedahan, saya tidak suka menyakiti seseorang walaupun itu musuh saya, saya akan mengeluarkan pluru dari tubuh anda dan anda bisa memberitahu saya siapa yang mengutus anda,"

Sasuke mengambil gunting bedah diatas meja, mengarahkannya tepat kedepan wajah lelaki tambun itu yang bahkan terlalu takut untuk membuka suara sedikitpun.

"tapi sebelum anda mau membuka mulut soal siapa yang mengutus anda, saya akan membedah anda tanpa bius"

Tepat setelah Sasuke menyelesaikan kalimatnya lelaki itu menancapkan guting bedah miliknya kearah bahu dengan luka menganga lelaki didepannya.

"AAAAAAKKKKKK! SAKITTTTTTT!"

Sasuke mencabut gunting itu kembali, menatap sekali lagi kearah pasiennya dan menikmati sejenak ekspresi kesakitan lelaki itu sebelum dia kemudian kembali menancapkan gunting bedahnya diluka yang sama dan lebih dalam dari sebelmnya, menggunakan tangannya untuk melebarkan luka itu sampai kemudian terlihat pluru disana yang menembus sedikit tulang dibahu lelaki tambun itu.

"SAKITTTTT! LEPASKAN! AMPUN TUAN! AMPUNNNNNN!"

Akhirnya peluru itu berhasil dikeluarkan oleh Sasuke yang menyisakan luka menganga dengan darah membanjiri hingga keatas alas tidur ranjang dorong itu terlihat dari luka itu juga warna putih tulang yang sedikit retak dan menonjol keluar.

Narapidana || SasuNaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang