CSG 39

2.3K 76 0
                                    


Aulia sekarang berada di balkon dengan menatap bulan dan bintang yg menjadi favorit nya.

Dan tiba-tiba saja dirinya di kaget kan dengan tangan kekar yg melingkar di pinggang nya,siapa lagi jika bukan Gus Riyan.

"Ngapain masih di sini?"

"Lagi melihat keindahan langit di malam hari,bulan dan bintangnya cantik ya mas."ucapnya masih dengan posisi yg Sama menatap ke arah langit.

"Iya,memang cantik semua ciptaan Allah itu cantik dan sangat indah, termasuk kamu."

"Kamu tau apa perbedaan kamu sama bulan dan bintang?"

"Apa?"

"Tidak ada bedanya sama-sama cantik, tapi jika bulan dan bintang itu tidak bisa saya miliki hanya bisa saya lihat dari jauh,dan jika kamu bisa saya miliki,dan selalu di samping saya setiap masa,kita tidak akan pernah berpisah kecuali kematian,yg akan menjemput kita."

Aulia mengubah posisi nya menghadap Gus riyan."ga bisa ya mas kalo pulang nya itu sama-sama,kalo mas riyan duluan kan nanti pasti di sana banyak bidadari yg modus,terus nanti mas Riyan di godain di sana,tapi kalo Aulia yg duluan,mas riyan bakal nikah lagi di sini."

Gus riyan yg mendengar ocehan Aulia menggelengkan kepalanya."sembarang kamu."

"Kita tidak bisa menentukan kapan kita meninggal sayang,itu semua sudah Allah yg atur,kita di sini hanya menunggu untuk di jemput saja,dan kita di dunia ini wajib menjalankan perintahnya untuk bekal di akhirat nanti."

"Tapi jika saya bisa memilih kamu atau saya yg pulang dulu,saya lebih memilih jika saya yg pulang terlebih dahulu,karena saya tidak mau kehilangan kamu,lebih baik kamu yg kehilangan saya."

"Mas Riyan bicara apa sih,Aulia juga ga mau lah kehilangan mas riyan."

Gus Riyan yg mendengar itu tersenyum kecil."besok saya akan ke Bogor--."

"Mau apa,ke Bogor."

"Sayang saya belum selesai bicara."

"Saya ke Bogor untuk mengisi kajian di sana, selama 1 Minggu."

"Lama banget."

"Ga mau lama-lama di tinggal saya hm?"

"Ish Aulia serius."

"Karena saya mengisi kajian nya tidak hanya satu tempat sayang,saya mengisi kajian di beberapa tempat,ga papa kan?"

"Ya gapapa,mau gimana lagi kan."

"Nanti besok saya anterin ke rumah bunda ya."

"Mau ngapain ke rumah bunda?"

"Selama saya si Bogor,kamu tinggal nya di rumah bunda."

"Ga usah mas,Aulia tinggal di sini ajh."

"Gak,kamu jika tidak mau tinggal di rumah bunda, tinggal nya di pesantren."

"Mas,Aulia bisa ko jaga diri ga perlu tinggal di rumah bunda atau di pesantren."

"Aulia saya tidak mau kamu tinggal di disini sendiri."

"Iya-iya tinggal di rumah bunda."

"pintar,Jangan di tekuk dong mukanya"

"Iya-iya."

"Ini bibirnya kenapa di manyunin gitu, mau saya cium."

"Mas Riyan ih,modus,awas deh."

Aulia melangkah ke dalam meninggalkan Gus riyan.

Ketika Gus Riyan hendak masuk pintu balkon langsung Aulia kunci.

"Sayang ko di kunci,buka dong."

"Biarin, mangkanya jangan modus terus."ucapnya di balik pintu kaca.

CINTA SEORANG GUS [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now