18.

3.2K 350 20
                                    

Hari berikutnya, Xiao Zhan pergi ke kampus seperti biasa.

Pria manis itu berjalan dengan santai sambil mendengarkan setiap bisikan-bisikkan kecil dari orang-orang yang ia lewati.

Orang-orang itu tidak membicarakannya, melainkan tentang Ji Alvis dan kedua orang temannya, yang meninggal secara misterius.

"Zhanzhan!"  Zhou Cheng baru saja tiba, ia melihat Xiao Zhan dan langsung berlari menghampiri pria manis itu.

Zhou Cheng merangkul Zhan sambil menghela nafas.

"Apa kamu sudah dengar berita tentang kematian Alvis?" Tanya Zhou Cheng.

"Ya, aku mendengarnya dari bisikkan orang-orang ini." Jawab Zhan sambil menunjuk orang-orang yang bergosip, dengan tatapan matanya.

"Benar. Kematiannya dan dua oragg temannya, sangat misterius. Mereka ditemukan di club bar, entah apa yang mereka lakukan di tempat seperti itu." Zhou Cheng menyapu bulu kudulnya yang merinding.

Xiao Zhan tersenyum miring, "Mungkin sudah ajal mereka."

Zhou Cheng menatap Zhan sekilas, ia mengangguk setuju.

"Sekarang, orang yang mengganggumu sudah tidak ada lagi. Di satu sisi aku merasa sedih, tapi di satu sisi aku bersyukur. Sekarang, kehidupan kampusmu akan tenang." Kata Zhou Cheng dengan ekspresi yang berubah-ubah.

Xiao Zhan tersenyum, "Benar. Aku juga sedih, tapi juga bersyukur."

Tidak lama setelah itu, Yuu pun tiba dan menceritakan hal yang sama.

Mereka membahas kematian Alvis yang sangat misterius, bahkan polisi saja tidak bisa menemukan bukti valid untuk memutuskan pelaku dari kasus tersebut.

Pada akhirnya mereka menyimpulkan bahwa kasus tersebut adalah kasus perkelahian yang berakhir dengan kematian, Alvis dan kedua temannya, diduga bertengkar hingga berujung saling membunuh.

Kasus tersebut di tutup dengan cepat.

"Besok kalian jadi datang ke pameran geleri ibu, ku kan?" Tanya Zhou Cheng.

Xiao Zhan mengangguk, "Tentu. Aku akan pergi."

"Aku juga akan pergi." Yuu menjawab yang sama.

"Baiklah.."

☆☆

Wang Yibo duduk di perusahaannya, di depannya ada direktur An yang tersenyum padanya.

"Presdir, saya melakukan seperti yang anda katakan, perusahaan Xing grup berhasil saya kibuli dan mereka menandatangi surat pemindahan aset, secara tidak sadar." Jelas direktur An.

Ia mengatakan pada direktur Xing bahwa dokumen tersebut adalah sebuah proyek besar dan proyek itu akan membawa mereka pada kesuksesan besar.

Direktur Xing sama sekali tidak curiga karena direktur An merupakan orang kepercayaannya. Dia mempercayai apa yang dilakukan direktur An karena selama ini, direktur An selalu membawa kesuksesan besar.

Tetapi direktur Xing tidak tahu bahwa semua yang dilakukan oleh direktur An, adalah perintah dari Wang Yibo.

Direktur Xing menandatangi dokumen tersebut, tanpa membacanya, karena dia percaya 100% pada direktur An.

Direkur Xing sama sekali tidak tahu bahwa semua yang ia dapatkan selama ini, adalah bagian dari permainan Wang Yibo.

Yibo menyeringai sembari membaca surat berkas tersebut.

"Aku menyiapkan tempat tinggal baru untuk kalian di paris. Pergilah bersama putrimu besok." Kata Yibo.

Direktur An yang tadinya senang, kini memasang ekspresi terkejut.

You Are My Everything (YIZHAN/END 🦁🐰) Onde histórias criam vida. Descubra agora