Tidak seperti biasanya, balairung pagi ini terlihat sangat ramai. Mungkin akan diadakan semacam ritual ataupun upacara penting dalam waktu dekat, atau bahkan hanya sekadar acara musyawarah bersama untuk membahas beberapa masalah yang belakangan sedang panas terjadi.
"Kau tidak ikut masuk?"
Ketika temannya bertanya, ia memilih untuk menggeleng. "Aku tidak suka berada di sana. Silakan saja jika mau masuk." Sebaliknya malah memberi tawaran sekaligus memersilakan. Ia tahu temannya itu tidak suka dengan apa yang habis ia katakan, tapi apa pedulinya.
"Aku juga tidak mau masuk. Omong-omong Haechan, jadi bagaimana sistem kerjanya di sini?"
Ia menoleh, pertanyaan yang sangat mudah untuk dijawab.
"Kau merepotkan maka kau akan mati." Begitulah ia menjawab, ringan sekali sembari memberi penutup berupa senyuman tipis yang terlihat sangat manis.
"Haechan..."
"Kenapa? Kau takut?"
"Tidak, ta-tapi, aku hanya merinding mendengarmu..."
Padahal belum seberapa, ada kalimat lain yang lebih kejam yang dapat ia lantunkan. Namun ia tidak mau mengusik pagi yang indah ini dengan sesuatu yang seperti demikian. Terlalu buruk.
"Hahahaha! Jangan takut, aku hanya bercanda!" Sebaliknya, ia malah mencairkan suasana dengan suara tawanya yang renyah dan menggelitik indera pendengaran siapa saja.
~'Hahahaha!'
Mengusik, berdiam lama, bersemanyam untuk selamanya. Satu kali kau mendengarnya maka untuk selamanya kau akan terus terngiang, mendiami gendang telingamu seakan itu adalah rumah baru baginya.
"Kap? Kau baik?"
'Hahahaha!!!'
Menjadi bayangan keduamu. Mengikutimu ke mana pun kau melangkah. Menjadi sangat menyeramkan. Dan ketika kau sibuk mencari cara untuk membebaskan diri, maka ketahuilah bahwa mimpi burukmu sebentar lagi akan datang. Bahwa perlahan bayangan aslimu harus tersingkir karena kelengahanmu.
"Kap!! Dengarkan aku! Kap! Hei!!"
'Hahahahah!!'
Sekeras apapun kau berusaha melakukannya, mencarinya...
Kau tidak akan bisa, kegagalan siap menantimu.
Sebab yang sedang kau hadapi adalah kekekalan.
Yang tetap.
YOU ARE READING
GOLD DUST UNDER THE SEA {MARKHYUCK}
Fanfiction"Haechan akan bernyanyi untuknya, yang sayang sekali itu tidak memberikan semburat tersendiri untuknya. Ia mulai bersolek, mencoba menggodanya namun tak sedikitpun atensi itu beralih kepadanya. Ia tidak mudah menyerah, mengejarnya demi sebuah ambisi...