XX-SURGA BERBALUT NERAKA {END}

2.4K 184 23
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mereka tidak pernah menghabiskan waktu bersama dengan cara seperti ini karena nyatanya memang baru sekarang kesempatan seperti ini mereka temui.

"Haechan." Mark memanggil pelan, ia tersenyum sambil mendekap Haechan erat dari belakang.

"Hm?" Haechan menjawab hanya dengan gumaman belaka. Mata ia pejamkan, dan pipi ia usap-usapkan nyaman pada permukaan bulu sayap milik Mark yang memeluknya.

Mereka berada di udara, di atas awan lebih tepatnya. Haechan duduk meluruskan kaki sementara Mark memeluknya dari belakang dengan tangan di atas perut buncitnya, kemudian kedua sayap besar yang sangat indah dengan seluruh bulu halusnya itu juga ikut mendekapnya dari belakang. Membalut, melingkupi tubuhnya hangat, membuat ia jadi merasa semakin nyaman dan senang untuk tenggelam di dalam dekapan itu.

"Terima kasih." Bisik Mark, begitu pelan.

Haechan yang semula memejamkan mata pun akhirnya memilih untuk membuka kedua mata belonya. Ia menoleh ke belakang, mendongak tinggi kepada Mark.

"Ada apa? Mendadak bilang terima kasih." Ada yang aneh, dan Haechan ingin mencari tahu.

"Terima kasih sudah membuatku akhirnya bisa menyudahi seluruh pencarian ini." Mark berbisik sekali lagi, ia menunduk untuk memberi kecup di dahi terbuka milik Haechan.
Haechan sempat berkedip ketika mendapatkannya. Dan ketika ia membuka mata kembali, wajah itu masih berada di atasnya. Menatap lekat sampai membuatnya ikut terpaku membalas tatapan itu.

"Terima kasih sudah membuatku bisa mengakhiri perjalanan panjang yang begitu melelahkan ini." Kecupan ini turun pada pelipis Haechan. Mark mengucapkan tulus dari dalam hati, karena seandainya ia tidak bertemu Haechan atau seseorang berusaha mematahkan dan menggagalkan takdir pertemuan mereka, maka mungkin Mark akan menghadapi kiamatnya yang sangat mengerikan itu.

Tapi beruntung sekali ia bisa bertemu Haechan dan Haechan mau mewujudkan keinginannya untuk mematahkan kutukan yang mendera dirinya.

"Dan maaf..." kali ini gumaman Mark lebih kecil, nyaris hampir tidak terdengar sama sekali.

Haechan tahu apa yang akan Mark katakan. Itu pasti akan merangkum seluruh perbuatan keji yang selama ini Mark berikan kepadanya.

"Hum. Aku maafkan." Haechan menerima maaf itu dengan mudah. Ia tersenyum.

"Tapi jika kau mengulanginya kembali, maka bersiap saja giliran dirikulah yang akan mengeluarkan kutukan kepadamu." Dengus Haechan.

GOLD DUST UNDER THE SEA {MARKHYUCK}Where stories live. Discover now