04. A DAY WITH ADERALD

884 44 9
                                    

Halo guys selamat datang!!

•jangan lupa di follow sebelum baca.💗

•cari posisi yang nyaman untuk membaca.💗

•jangan lupa play lagu yang cocok untuk part ini.💗

•Absen dulu dong kalian dari mana aja?💗

~Happy Reading~

~Happy Reading~

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

04. A DAY WITH ADERALD

Sasya sedang asik mengirim pesan pada Ezra. Ezra menyuruhnya untuk segera kekantin karena sang kakak sudah menunggunya di sana.

"Sya lo mau ke kantin nggak?" Tanya Clara dan Sasya hanya menjawab dengan anggukan.

"Yaudah yuk bareng!" Ucap Clara.

"Tapi gue mau makan sama abang gue dan temen-temennya," kata Sasya.

"Yaudah yuk!" Clara menarik tangan Sasya menuju ke kantin.

Selama perjalanan Clara melirik Sasya yang terlihat risih karena banyak murid yang membicarakannya.

"Udah jangan di ladenin," bisik Clara.

"Iya."

Sesampainya di kantin, Sasya langsung berpisah dengan Clara. Ia menghampiri Ezra yang sedang bercanda dengan teman-temannya. Clara memang sudah bisa makan sendiri jadi dia tidak mempermasalahkan Sasya yang makan bersama kakaknya.

"Kenapa lo nggak ngajak temen lo Sya?" Tanya Zaf saat Sasya duduk di samping kirinya. Posisi Sasya saat ini adalah, berada di antara Ezra dan Zaf dan berhadapan langsung dengan Aderald.

"Dia nggak mau kak, katanya udah biasa makan sendiri," jawab Sasya.

"Tuh makan, lo belum pernah makan mie ayam kan? Hari ini lo boleh makan mie ayam," kata Ezra membuat mata Sasya berbinar.

"Ini beneran boleh bang? Abang yang bayarkan?" Tanya Sasya membuat keempat cowok itu menoleh padanya.

"Lo anak orang kaya maimunah!" Omel Ezra.

"Ck! Sasya lupa bawa dompet!" Balas Sasya.

"Iya gue yang bayar," pasrah Ezra.

"Makasih abang Ez!!" Sasya langsung mengecup pipi Ezra membuat Aderald, Zaf dan Raga tersedak bersamaan.

Sasya reflek langsung mengambil air mineralnya untuk Aderald. "Ini kak di minum."

"Makasih."

"Kok Aderald doang Sya?" Tanya Raga

"Minum Sasya cuman satu kak," jawab Sasya dengan wajah polosnya.

Hanya Ezra yang kelihatan biasa saja dengan perlakuan Sasya, mungkin karena dia sudah terbiasa. Bahkan beberapa murid yang melihat masih syok.

AYASYA || ON GOINGDonde viven las historias. Descúbrelo ahora