13-Ahli Waris

221 26 5
                                    

"Papa!"

Joong mengerutkan keningnya, terkejut pelan ketika seorang anak kecil memeluk kakinya tiba-tiba dan memanggilnya papa. Di trotoar jalan yang ramai itu, Joong mengedarkan pengelihatannya mencari orang tua bocah yang memeluk kakinya ini.

Bocah kecil itu mengerjap lucu, Joong terkesiap sesaat, bola mata jernih itu terasa familiar, garis rahang yang mulai nampak tegas itu memunculkan suatu debaran aneh pada Joong.

Akhirnya Joong berlutut, menyejajarkan tingginya dengan si bocah, "Hey, aku bukan papamu, aku belum menikah dan mempunyai anak. Dimana orang tuamu?" Tanya Joong lembut.

"Dia anakmu, anak kita,"

Suara itu, suara yang paling Joong benci, Peach muncul di hadapannya. Dengan seringai mengerikan itu, kuat keinginannya untuk memukul siluman di depannya ini, melupakan fakta jika ia seorang wanita dan ibu dari bocah yang memeluk kakinya.

Peach menyentuh bahu putranya, "Dia Java, anakmu yang kau tinggalkan sejak dia di dalam kandunganku," jelasnya. Kemudian Joong kembali mengamati, bocah ini memang mirip dengan dirinya, tapi Joong juga baru ingat jika dirinya juga sangat identik dengan sang ayah.

Helaan nafas terdengar, Joong kembali berdiri dan menatap jengah wanita di depannya ini, "Katakan apa maumu," sergah Joong cepat.

Lagi-lagi seringai itu, lipstik merah menyala yang senada dengan blusnya itu menyungging senyum, matanya menatap Joong penuh kesiratan yang sulit Joong pahami, "Kembali ke rumah, temui keluargamu,"

***

Sungguh Joong tidak mengerti apa maksud ucapan Peach siang tadi. Kembali? Ke rumah? Rumah siapa? Joong tak mempunyai rumah lain selain rumah Rangers yang sekarang ia tinggali. Keluarganya hanya Earth, Mix, dan tim Rangers lainnya. Siapa lagi?

"Hanya kalian yang berada di sisiku ketika aku bersedih, kalian menuntun dan menjagaku selama ini, tak pernah kurasakan kebhagiaan lagi selain bersama kalian, lalu tiba-tiba ada orang asing datang mengaku keluarga?" Keluh Joong resah dihadapan Mix dan Gemini.

Mix menghela nafas pelan, "Kau pergilah, temui pria itu dulu," Mix memutuskan, menatap Joong yakin.

Sedangkan Gemini memprotes tidak terima, "Kak?! Bagaimana kau bisa—"

"Kau dan Natta ikutlah bersamaku, berjaga jika jalang itu bertingkah kelewat batas,"

Gemini benar-benar tidak mengerti dengan apa yang dipikirkan Mix sehingga menyuruh Joong menuruti permintaan ibu tirinya. Akhirnya, keempat pria tersebut menginjakan kaki di kediaman Aydin yang berada di kawasan elit. Joong merupakan seorang anak konglomerat.

Awalnya Joong ragu, namun Mix meyakinkannya agar adiknya itu masuk ke dalam rumah mewah tersebut. Rumah yang membuat Joong harus kehilangan masa remajanya, dan kehilangan senyumnya.

Karena seorang wanita.

"Papa!"

Panggilan itu lagi, sambutan hangat dari seorang bocah berusia lima tahun itu membuat hati Joong sedikit bergetar, mungkin ia merasakan ikatan batin dengan sang anak. Paras yang mirip dengannya.

Anak itu tersenyum hangat, "Papa akhirnya pulang!" Ujarnya ceria. Joong bahkan bisa merasakan betapa bahagianya bocah yang kini memeluknya hangat, seperti yang Rangers lakukan kepadanya.

"Java, dengarkan aku, ya? Aku kakakmu, bukan papamu—"

Suara sepatu hak tinggi itu memotong ucapan Joong dengan sengaja, Joong tahu itu adalah Peach yang berjalan angkuh mendekatinya. Wanita itu berlutut menyetarakan tingginya dengan Java, "Sayang, kau lanjutkan bermain dulu, ya? Mama ingin bicara dengan papa," Titah Peach lembut yang dituruti sang anak.

Joong berdiri, menghela nafas kasar dengan jengah menatap malas wanita yang ikut berdiri tegak sambil menonjolkan tubuh moleknya, kalau boleh jujur, tubuh Peach sangat cocok bekerja sebagai pelacur.

"Kini aku sudahdi sini, lalu apa maumu?" Sergah Joong cepat, "Dimana adik-adikku?!" Cecarnya.

Peach tersenyum miring, "Sambil menunggu adik-adikmu pulang sekolah, apa sebaiknya kita 'bersenang-senang' dulu?" Goda Peach dengan membelai dada Joong yang padat berisi.

***

"Jalang," Gumam Mix jahat seraya mengamati kamera pengawas rumah Aydin yang diretas Gemini sekarang, menampilkan Joong yang selalu menghindari setiap sentuhan sensual Peach. Sedangkan Natta mengalihkan pandangannya dari adegan dewasa yang dilakukan Peach terhadap Joong, Natta tak mau otaknya ternodai Peach.

Gemini melempar kepalanya bersandar di jok mobil, "Sejauh ini masih aman, jika wanita itu berbuat diluar batas, baru kita ambil tindakan," Ujar Gemini sambil matanya terus melempar pandangan jijik kepada wanita di dalam laptop yang Gemini bawa.

"Kak Joong, terus aktifkan ponselmu!" Seru Gemini panik melalui panggilan suara, ketika melihat Peach membawa Joong masuk kedalam sebuah kamar.

Dan Joong yang terbiasa bekerja dengan kamera pengawas itu tanpa suara mengangguk pelan kearah kamera ketika telah menemukan kamera pengawas tersebut. Namun nyatanya, Peach benar-benar membawa anak tirinya bertemu sang ayah, tidak berbuat macam-macam.

"...Joong, kembalilah ke rumah, kami membutuhkanmu,"

"Kalian, atau istrimu?"

Ketiga pria yang tengah mengawasi Joong di dalam mobil itu seketika terdiam, merasa pembicaraan ini bukanlah ranah mereka. Gemini memandang Mix ragu, hingga akhirnya Mix memberi perintah untuk membisukan panggilan tersebut dan mengawasi kamera pengawas di depan kamar tersebut.

Yang sebenarnya terjadi...

Kepala keluarga Aydin sakit keras, Peach mulai panik karena Joong sebagai ahli waris tak kunjung ditemukan. Semua aset besar keluarga Aydin nantinya akan diserahkan kepada Joong, setelah kedua adik Joong mendapatkan bagian-bagian kecilnya. Peach tidak peduli, wanita itu akan memberi hak dua anak tirinya dan menendang jauh mereka setelahnya.

Tapi tidak dengan Joong, satu-satunya anak lelaki yang telah ditetapkan sebagai ahli waris itu benar-benar harus mengambil keputusan terhadap semua aset keluarga Aydin. Mulai dari perusahaan, properti dan bangunan, serta perkebunan dan sawah di desa yang nilainya miliaran. Istri pertama tuan Aydin telah tiada, jika tuan Aydin mati dan Joong tidak mengambil alih kepemilikan aset, maka sisa warisan yang sebelumnya telah diberikan kepada dua adik Joong itu akan diserahkan kepada panti sosial dan sumbangan lainnya.

Peach tidak bisa mengambil sepeserpun harta tersebut karena statusnya adalah istri simpanan, pernikahan mereka tidak diakui secara hukum, tidak ada dokumen yang sah, Peach bukan siapa-siapa.

Namun akhirnya Peach menemukan Joong, anak tiri yang dulu sempat ia jadikan pemuas nafsunya.

"Ini kesempatanmu, Joong," Tukas Earth menyahut, lalu menyesap rokoknya, "Kau harus ambil hakmu, dengan begitu Peach tidak akan melukai adik-adikmu," Tambahnya.

Malam itu, Joong memilih untuk mendatangi Earth untuk berdiskusi, isi kepalanya sungguh berisik setelah kunjungannya ke rumah Aydin siang tadi. Maka dengan secangkir kopi dan beberapa bungkus nikotin mungkin bisa membantu.

"Untuk melawan orang seperti jalang itu sebenarnya mudah, dia bodoh, kau hanya tinggal mengikuti alurnya dan membalikkan bumerang yang ia lemparkan padamu," Ceramah Earth luwes seolah ia telah memberikan nasehat seperti ini berkali-kali.

Sedangkan Joong masih diam, menatap langit penuh bintang seraya masih terus menyesap nikotin yang membuatnya candu.

"Percaya padaku, Joong. Kau harus kuat dan punya kuasa, maka adik-adikmu akan selamat,"












Bersambung, duhhh ini berapa lama ya dianggurin?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

IndestructibleWhere stories live. Discover now