05. Wonbin lagi-lagi...

635 90 6
                                    

Revisi berjalan seiring berjalannya cerita ya. Soalnya author suka ada yang terlewat nulis karena ga fokus, atau ada yang typo, atau kadang ada bagian yang nggak sengaja terhapus.
Oh ya, karena konsep work ini short chapter, jadi aku nulisnya non formal dan nggak aku jelaskan secara detail semua ya.
Terima kasih atas pengertiannya ^^
Maafkan author yang masih banyak kurangnya ini ><
.
.
.
.

Tapi emang bener sih.
Berkat Wonbin, gaada yang berani cat calling Karina lagi.
Karina seolah benar-benar dijaga sama Wonbin.

" Makasih." ucap Karina. Untuk yang kesekian kalinya.

" Jangan bilang makasih terus." sahut Wonbin kemudian memasukkan potongan cupcake ke dalam mulutnya.

" Gue bilang makasih karena gue merasa tertolong, Binn."

" Iya tau. Tapi terima kasihnya cukup satu kali aja. Jangan kebanyakkan."

" Kenapa, sih? Salah, ya?"

" Nggak salah. Cuma kalo kebanyakkan, takutnya orang risih."

" Emang lo risih?"

" Lumayan."

Karina mendesis. " Iya iyaa nggak lagi!"

Ternyata Wonbin blak-blakkan juga.

" Btw, lo beneran cuma makan itu aja? Nggak pesen makan siang juga?" Karina heran kenapa si Wonbin cuma pesen cupcake doang, sementara dia pesen nasi sama lauk seubrek.

" Ini aja udah bikin gue kenyang."

" Mana ada. Cupcake itu makanan penutup. Nggak cocok buat makan siang." Mana porsinya seuprit. Kalo Karina mah, mana cukup!

" Gapapa. Gue juga lagi nggak laper-laper banget."

" Nggak. Pokoknya lo harus makan! Gue gamau ya diomelin Giselle gara-gara nggak kasih makan adeknya!"

" Tapi--

" Nggak ada tapi-tapian!"

Wonbin menghela. " Oke. Gue makan."

" Nah! Gitu dong!"

" Tapi..."

" Hmm?"

Wonbin tiba-tiba berdiri terus pindah ke tempat duduk di samping Karina.
" Gue mau makan bareng noona aja."
katanya sambil senyum.

" Bin. Gue serius, ya."

" Sama. Gue juga serius."

" Wonbin, lo pesen makan sana! Masa makan bareng gue?!"

" Gue gamau pesen karena takutnya nanti nggak habis. Daripada mubazir. Mending makan bareng noona."

" Astagaaaaa."

Bukannya merasa nggak enak, si Wonbin malah pasang muka tak bersalah.

" Yaudah! Lo makan bareng gue!" final Karina pasrah. Daripada Wonbin nggak makan siang sama sekali.

" Makasih." ucap Wonbin kesenengan.

" Nih. Makan." Karina geser piringnya ke arah Wonbin.

" Langsung makan gitu aja?"

" Iya."

" Pakai sendok dan garpu yang sama?"

" Iyalahh. Kan sendok sama garpunya cuma satu."

Ngeliat Wonbin ragu-ragu begitu, Karina pasang muka curiga. " Jangan-jangan lo jijik ya karena bekas guee?"

" Nggak. Nggak gitu."

BOMER (Bocil Merezahkan) [END]Where stories live. Discover now